Puasa dalam kondisi menyusui lebih berat daripada puasa dalam keadaan hamil. Hal tersebut aku rasakan saat hamil 7 bulan. Bermodalkan informasi tentang menjalani puasa ketika hamil, lalu menyadari kehamilanku tidak ada masalah dan juga doa kepada Allah agar dimampukan puasa, alhamdulillah puasaku lancar. Berbeda saat menyusui dengan usia bayi di bawah 6 bulan dan belum MPASI lalu dibawa berpuasa, aku merasa tidak sanggup.
Tulisan kali ini aku persembahkan untuk busui dengan usia bayi di atas 6 bulan dan sudah MPASI serta berniat kuat untuk puasa dan minta izin ke si bayi untuk kerjasama. Sebelumnya aku jelaskan dulu mengapa aku memutuskan untuk tidak berpuasa ketika menyusui.
Beberapa waktu lalu aku menonton penjelasan dr.Lucky Yogasatria, Sp.A. Berdasarkan penjelasan dokter bahwa ibu menyusui yang usia bayi di bawah 6 bulan tidak disarankan berpuasa, karena nutrisinya cuma dari ASI, meskipun nutrisi ASI terjaga tapi beberapa penelitian mengatakan jika mikronutrisi pada ASI tergantung mikronutrisi sang Ibu. Nah, penjelasan dokter tersebut mewakili alasan terbesarku untuk tidak berpuasa meskipun sebenarnya boleh.
Hal yang Harus Busui Perhatikan Ketika Menjalani Puasa
Menurut situs pregnancybirthbaby.org.au, jika ibu menyusui berencana untuk puasa, minumlah banyak cairan selama berbuka, mau tidur malam, jelang sahur dan saat sahur, lalu upayakan mengurangi kegiatan fisik pada siang hari dan paparan panas saat berpuasa.
Puasa ketika menyusui kemungkinan besar tidak membahayakan bayi tapi tetap amati kondisi bayi baik itu dari kotorannya dan juga air kencingnya lalu bandingkan dengan hari-hari biasa. Jika ibu mengkhawatirkan hidrasi bayi, maka segera bicarakan dengan nakes.
Lalu jika ibu atau bayi memiliki masalah kesehatan seperti bayi lahir prematur, penting sekali untuk berkonsultasi dengan dokter atau konsultan laktasi mengenai boleh tidaknya ibu menyusui berpuasa.
Tips Agar Busui Tetap Tampak Segar dan Terhidrasi Selama Puasa
Hidrasi adalah seimbangnya cairan dalam tubuh, jika jumlah cairan masuk lebih sedikit daripada cairan yang keluar maka kondisi dehidrasi akan terjadi dan itu berbahaya. Menurut penelitian tahun 2009 yang dilakukan The Indonesia Regional Hydration Study ( THIRST ) sebanyak 47,1% dari 1200 remaja dan dewasa mengalami dehidrasi ringan. Ketika puasa kondisi dehidrasi bisa saja terjadi tapi bisa juga dihindari dengan beberapa tip.
Ibu menyusui yang menjalani puasa memiliki kemungkinan mengalami dehidrasi, nah bagaimana agar ibu menyusui tetap tampak segar dan terhidrasi cukup?
1. Lakukan komunikasi pada bayi tentang niat Ibu untuk puasa. Ibu menyusui berpuasa repot banget, iya memang repot tapi layak diupayakan salah satunya berbicara dengan bayi bahwa ibu akan puasa, lalu jelaskan kondisi yang ibu dan bayi alami saat puasa berlangsung, kemudian minta bayi bekerjasama. Sekilas bayi mungkin tidak akan mengerti, tapi jangan keliru, bayi itu cerdas. Komunikasi ini bertujuan agar bayi tidak terkejut saat ibu berpuasa, karena pasti suplai ASI akan dirasakan bayi tidak sederas pada hari-hari biasa.
2. Wajib sahur. Sahur sebenarnya sunnah, tapi bagi ibu menyusui sangat disarankan untuk sahur. Sahur dilakukan 2 jam sebelum azan subuh, jadi ada jeda antara makan dan minum. Sebelum makan utama di waktu sahur, minum segelas air putih dan makan buah, misalnya 2 pisang, bisa juga pepaya dan kurma. Lalu, makan sahur dengan kombinasi menu ada protein, karbohidrat dan juga sayur. Sayur dimasak dengan direbus saja, pastikan kuahnya juga diminum ya. Jelang imsak, minum jus susu kurma. Cara membuat jus susu kurma mudah sekali, 7 kurma buang biji, direndam semalaman di kulkas, lalu saat sahur diblender dengan susu UHT secukupnya. Jika memungkinkan sebelum azan subuh, tutup sahur dengan minum dua gelas air.
3. Berbuka puasa dengan yang halal, sehat dan enak. Awali buka puasa dengan air putih hangat, lalu makan buah ( pisang, pepaya, semangka atau kurma), bisa juga minum air kelapa muda dengan daging buahnya tanpa es batu ya. Kemudian sholat magrib dan jelang isya minum air putih lagi. Menu berbuka tetap harus ada sayur berkuah bening. Dan tutup dengan minum suplemen ibu menyusui.
4. Olahraga. Olahraga versi ibu menyusui sebaiknya yoga. Yoga dengan tingkat gerakan tidak terlalu rumit, atau yoga yang fokus memperbaiki diastasi recti pasca melahirkan pun juga oke.
5. Stok ASIP yang cukup. Stok ASIP bisa diberikan kepada bayi, jika ibu merasa lemas di siang hari.
6. Jangan segan minta bantuan support system. Jika ada support system di rumah, mintalah bantuan mereka jika Ibu perlu istirahat sejenak atau sebentar menemani bayi saat Ibu sholat.
7. Berdoa. Ibu menyusui senantiasa berdoa kepada Allah agar dimampukan berpuasa tanpa ada masalah.
Semoga persiapan yang memadai ini dapat memaksimalkan upaya Ibu menyusui saat ingin berpuasa.