Ramadan tahun ini aku resmi menjadi ibu dari tiga anak laki-laki. November 2023 keluarga kecil kami semakin lengkap dengan kehadiran anak ketiga. Menjalani Ramadan sambil momong bayi usia 4 bulan, anak usia 3 tahun dan sulung usia 9 tahun itu rasanya luar biasa.
Hal luar biasa yang aku rasakan sebagai ibu dengan tiga anak lelaki di saat Ramadan. Hari pertama sahur cukup aman, namun ketika berbuka puasa, emang boleh seheboh itu? haha. Si ayah berbuka dengan es teh manis eh anak-anak juga melakukan hal yang sama, belum lagi si bayi minta menyusu lalu aku yang belum selesai masak menu berbuka. Subhanallah
Kemudian hari kedua, aku sudah mulai tidak sanggup, badan remuk redam. Aku pun memanggil ibu terapis langganan. Alhamdulilah, badan kembali segar. Hari ketiga Ramadan, kami kesiangan. Suamiku puasa tanpa sahur. Total dalam pekan pertama Ramadan, ada dua kali kesiangan, beruntung yang kedua sempat sahur meski 15 menit lagi azan Subuh.
Ada satu cerita mengharukan, pada Ramadan hari keenam, si sulung berhasil puasa dan sholat 5 waktu. Alhamdulillah. Pencapaian kecil ini sangat membuat aku bersyukur karena kami sebagai orangtua masih dalam proses yang cukup panjang dalam mengajarkan sholat pada anak.
Lalu, bagaimana perjuanganku di tengah jumpalitan mengurus bayi, toddler dan si usia SD agar tetap bisa mengoptimalkan ibadah Ramadan?
Manajemen Waktu Ibu dari Tiga Anak Laki-Laki Termasuk Bayi 4 Bulan di Ramadan
Menjalani peran sebagai full time mother seakan tidak perlu manajemen waktu, namun sebenarnya hal ini keliru, justru full time mother sangat membutuhkan manajemen waktu agar semua bisa selesai satsetsat dalam satu waktu apalagi di bulan Ramadan.
Sebelum membuat jadwal harian Ibu menyusui, ada beberapa persiapan yang aku lakukan menyambut Ramadan.
Pertama, deep cleaning. Jauh sebelum Ramadan, lebih tepatnya 6 sampai 3 bulan lalu aku sudah membuat daftar bagian di dalam rumah yang harus dibersihkan. Aku membersihkan bagian-bagian tersebut dengan menyicilnya. Dalam keadaan hamil, aku mengisi waktu dengan deep cleaning sampah daur ulang yang aku kumpul, memilah baju anak-anak yang layak pakai maupun tidak, membersihkan rak buku, rak piring, dokumen dokumen, kulkas, dll.
Kedua, mencatat menu. Sebelum Ramadan, aku rajin mencoba resep baru agar anggota keluarga dapat mengonsumsi menu utama yang gak itu itu aja, kalau gak digoreng sambal ya di goreng dengan sambal terpisah wkwkw. Setelah mencoba resep kemudian suami dan anak2 approved, maka aku akan mencatatnya. Beruntung di Cookpad ada fitur simpan menu ( walau entah kapan bisa recook 400 menu yang sudah aku simpan) haha
Ketiga, menentukan referensi kegiatan Ramadan untuk anak. Referensi kegiatan Ramadan tersimpan pada fitur gdrive, jadi tinggal buka file dan cetak. Kegiatan Ramadan sisa tahun lalu masih ada, jadi aku juga memanfaatkan hal tersebut. Memenuhi rak buku di rumah dengan buku bertemakan Ramadan.
Kemudian baru deh membuat manajemen waktu harian di bulan Ramadan. Manajemen waktu ini terinspirasi dari konten Instagram milik @muslimcreatorclass yang mendapatkan referensi dari Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary.
Jadwalnya sangat bermanfaat dan silahkan disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masing-masing Ibu.
Ramadan dua tahun lalu aku mempraktekkan jadwal ini dan alhamdulillah berhasil. Aku jadi menikmati Ramadan tanpa khawatir ada waktu yang tersia-sia.
Mumpung Ramadan baru masuk pekan kedua, masih bisa membuat jadwal harian. Sebagai busui dan tidak puasa tetap harus berjuang memaksimalkan kegiatan di bulan Ramadan ya.
Berikut link postingan Instagram tentang jadwal harian di Bulan Ramadan.
Semoga bermanfaat!
.