Ibu mertua sudah lama memutuskan menjual dua rumah sewa miliknya yang berdiri tepat di belakang rumah kami. Namun, saat pandemi COVID-19 justru dua rumah sewa itu laris-manis terjual dalam waktu setahun saja, Alhamdulillah.
Aku sempat berpikir, kondisi pandemi yang carut marut kok bisa membuat orang justru banyak yang membeli rumah? Beli rumah loh ya bukan beli bakwan, yang harganya bisa puluhan hingga ratusan bahkan milyaran rupiah.
Hal yang sama juga dilakukan temanku yang memiliki usaha jual pakaian wanita di Jakarta. Saat Pandemi COVID-19, ia justru membeli rumah besar sebagai tempat ia mengembangkan usaha sekaligus tempat tinggal pekerjanya.
Sekilas Cerita Tentang Rumah Sewa Milik Ibu Mertua
Bisnis properti menurut Safir Senduk seorang praktisi perencana keuangan di Safir Senduk & Rekan dapat memberikan dua keuntungan yaitu pemasukan dari biaya sewa jika pemilik rumah menyewakan rumahnya pada pihak lain dan keuntungan kedua dari penjualan properti saat pemilik memutuskan menjual propertinya.
Cara berpikir ini pula yang memotivasi Ibu Mertua untuk giat mengumpulkan rupiah demi rupiah hingga yang awalnya hanya mampu beli tanah lalu pelan tapi pasti sekaligus bangun dua rumah dengan niat agar bisa disewakan atau dapat juga dijual.
Memiliki bisnis properti dianggap memiliki nilai aset yang terus meningkat tanpa banyak mengalami fluktuasi dan risiko yang relatif cukup rendah.
Meskipun risikonya rendah tapi melelahkan juga, hal inilah yang dirasakan Ibu mertua sehingga memilih menjual aset.
Selama menjadi pemilik rumah sewa, Ibu mertua sudah kenyang menghadapi tingkah laku pihak yang menyewa rumahnya, seperti penyewa yang sering menunggak bayar uang sewa rumah, lalu kondisi rumah yang dibiarkan jorok saat akad kontrak sudah selesai yang pastinya akan mengeluarkan biaya perbaikan sebelum nanti masuk pihak penyewa yang baru, kemudian menghadapi penyewa yang ‘lari malam’ alias kabur.
Pandemi COVID-19 dan Gairah Bisnis Properti
Bencana pandemi COVID-19 beberapa tahun silam cukup berdampak besar pada sektor ekonomi. Namun tidak dengan bisnis properti milik mertua.
Ada banyak orang yang membantu menjualkan rumah sewa ibuku tapi seringnya berakhir gagal.
Pada saat pandemi COVID-19 menerpa, rentang 2020-2021 dalam setahun justru dua rumah sewa Ibuku berhasil dijual.
Kok bisa?
Ternyata berdasarkan Market Behavior Survey yang disusun Indonesia Property Watch atau IPW pada September 2020, sebanyak 68,09% responden tertarik membeli properti pada saat Pandemi COVID-19 dengan alasan utama yaitu harga jual yang lebih murah, ada penawaran dan promo menarik dari pengembang serta rencana angsuran yang fleksibel.
Wah situasi pandemi COVID-19 menerbitkan banyak hikmah juga ya, salahsatunya yang memiliki uang lebih dan berencana membeli rumah justru beruntung bisa beli rumah dengan harga murah.
5 Tips Investasi Properti Rumah Sewa Yang Menguntungkan Bagi Pemula
Bisnis properti yang dilakukan Ibu Mertua tampaknya enak padahal kalau dilihat prosesnya cukup panjang sebab mengumpulkan uang, setelah cukup baru bisa membeli tanah lalu membangun rumah.
Meskipun begitu jangan sampai menyurutkan keinginan Pembaca untuk memulai bisnis properti.
Jika ingin memiliki penghasilan tambahan, beli rumah untuk disewakan bisa jadi peluang bagi pemula untuk berbisnis properti.
Berikut 5 tips investasi properti rumah sewa yang menguntungkan bagi pemula yang bisa dicoba.
1. Riset Pasar
Riset Pasar dilakukan agar kita mempunyai informasi properti di area itu dan jadi dasar untuk tawar menawar harga. Riset bisa dilakukan online atau datang langsung ke lokasi. Biasanya area yang dianggap prospektif yaitu dekat area perkantoran, pabrik, kampus, dll
Riset lain yang dilakukan adalah kelengkapan fasilitas umum dan khusus di area tersebut, kemudian cek juga informasi bebas banjir atau tidak, kenali lingkungan sekitar apakah nyaman ditinggali atau tidak, tetangga sekitar bagaimana, dll.
Tanyakan juga biaya iuran bulanan yang wajib dibayar di lingkungan tersebut seperti iuran keamanan, kebersihan, kas RT, dll
Lalu, perlu diperiksa juga kemungkinan jangka panjang harga jual hingga ke pengembangan wilayah.
2. Konsultasi
Bisnis properti tak hanya perlu modal tapi juga memiliki informasi penting sebelum menyewakannya. Pembaca dapat brrkonsultasi dengan ahli agar lebih siap jalani bisnis properti seperti berkonsultasi dengan ahli keuangan untuk bantu mengelola keuangan bisnis atau konsultasi dengan notaris untuk bantu mengurus proses legalitas pembelian rumah, dan para ahli lain yang punya ilmu dalam bidang bisnis properti.
3. Kenali Model Bisnis Rumah Untuk Disewakan.
Model rumah untuk disewakan ada banyak seperti kontrakan petak, kos-kosan, ruang usaha, sewa harian/bulanan/tahunan, dll.
Mantapkan pilihan model bisnis rumah untuk disewakan setelah itu kita bisa memulai mau beli cash atau KPR.
Kalau cash pasti lebih baik, jadi selanjutnya hitung anggaran renovasi dan pendapatan sewa. Jika berencana beli dengan sistem KPR bagaimana?
4. Tentukan Skema Pembelian Rumah dengan Cara KPR atau Tunai
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk membeli rumah yaitu bayar tunai atau dengan sistem KPR.
Jika beli rumah secara tunai atau uang dingin tentu tidak perlu lagi bayar cicilan rumah, kita hanya perlu lanjut ke tahap selanjutnya seperti mulai rencana renovasi, hitung pendapatan atau sambil melakukan promosi.
Namun, kalau beli rumah pakai KPR atau Kredit Pemilikan Rumah maka kita harus menghitung hasil sewa dengan cicilan per bulan yang harus dibayarkan.
5. Kalkulasikan Biaya Pembelian Rumah Dengan Mortgage Calculator UK
Cara hitungnya bagaimana?
Ada cara mudah menghitungnya, Pembaca dapat memaksimalkan situs Mortgage Calculator UK yang memiliki fitur kalkukator untuk membantu menghitung perkiraan biaya yang harus dibayar tiap bulan.
Mortgage Calculator UK adalah situs yang berasal dari Inggris tapi tetap dapat dipakai untuk estimasi pembiayaan, nah nanti tinggal ubah konversi ke mata uang rupiah.
Sama halnya dengan KPR kalau di Indonesia yaitu kredit yang dipakai untuk membeli rumah dengan jaminan rumah yang kita miliki.
Balik lagi ke kata Mortgage, jadi Mortgage atau hipotek merupakan pinjaman bisa juga diartikan kredit jangka panjang yang digunakan untuk membeli properti. Poin penting mengenai hipotek adalah pemberi pinjaman hipotek bisa saja mengambil alih properti jika kreditur atau peminjam tidak memenuhi pembayaran yang sudah disepakati atau bahkan mengalami tunggakan serius.
Nah, agar tidak terjadi hal tersebut lebih baik kalkulasikan terlebih dahulu biaya yang diperlukan untuk dapat membeli rumah yang akan dijadikan bisnis properti rumah sewa menggunakan Mortgage Calculator UK di laman https://www.mortgagecalculator.uk
Saat menggunakan Mortgage Calculator UK, Pembaca perlu mengetahui berapa jumlah pinjaman yang ingin dipinjam, jangka waktu, dan tingkat suku bunga. Pengguna Mortgage Calculator UK juga bisa mengkalkulasikan perincian pembayaran dibagi menjadi modal dan bunga selama pinjaman. Menggunakan Mortgage Calculator UK ada banyak kemungkinan perhitungan yang dapat dilakukan.
Semoga semakin untung saat berbisnis properti rumah sewa dengan sebelumnya detil melakukan skenario perhitungan pembiayaan menggunakan Mortgage Calculator UK.