Memiliki kamera DLSR adalah impianku sejak lama. Keinginan itu terbit saat masih jadi pers mahasiswa yang sering terjun meliput berita atau event dengan pakai kamera inventaris pers. Sempat belajar sedikit tentang istilah yang ada di kamera DLSR, tapi kalau udah bingung paling banter pakai jurus fitur auto wkwkw.
Nah berikut ada satu jenis kamera yang bisa dipakai pemula kayak aku sebagai media belajar agar bisa mengambil gambar dengan hasil maksimalโCanon 600D.
Kamera Canon 600D tersebut jika di toko online memiliki kisaran harga Rp 5,4-7,9 jutaan rupiah, tergantung kita memilih untuk membeli kamera yang body only atau kit (yang sudah dilengkapi dengan lensa).
Sudah Punya Kamera, So?
Waktu terbaik untuk memulai belajar mengambil gambar pertama kali adalah siang hari. Seringnya, meskipun pencahayaan siang hari sudah oke, pengaturan yang salah dapat menyebabkan hasil gambar jadi kurang maksimal. Cara mengantisipasinya adalah minimalisir penggunaan ISO tinggi atau hindari penggunaan flash.
Penjelasannya aku jembrengkan di bawah ini,
Pertama adalah atur shutter. Tingkatkan shutter kamera kita agar bisa menghindari cahaya berlebihan yang masuk ke kamera sehingga gambar yang dihasilkan tidak terlalu terang. Dengan pengaturan yang meningkatkan shutter ataupun menurunkan aperture atau bukaan, cahaya yang masuk ke kamera akan berkurang. Jika Anda hendak mengambil gambar saat siang nan terik, kita bisa meningkatkan shutter speed hingga 1/1000-1/5000.
Kedua adalah fill-flash. Saat menggunakan kamera Canon 600D, kita bisa menggunakan cahaya flash untuk mengurangi daerah atau bagian gelap karena cahaya yang terlalu terik. Kita hanya perlu mengubah pengaturan kamera ke mode fill flash agar tidak terlalu menggunakan begitu banyak cahaya yang berasal dari flash. Dengan cahaya yang lebih sedikit tersebut walaupun kita menggunakan flash, pencahayaan akan lebih terang terutama jika hendak memotret secara portrait.
Ketiga adalah menggunakan ISO yang rendah. Gambar kita akan semakin terlihat putih jika menggunakan ISO tinggi karena biasanya ISO ini dipergunakan jika membidik objek di tempat yang gelap. Biasanya, nilai ISO yang paling banyak dipergunakan adalah 100 dan semakin rendah ISO yang dipergunakan maka kepekaan kamera akan cahaya menjadi semakin rendah sehingga gambar yang dihasilkan dari bidikan kamera tersebut tidak akan terlalu terang.
Keempat adalah menggunakan bukaan yang kecil. Bukaan yang dimaksud bukan bukaan saat melahirkan yak hehe. Bukaan disini adalah aperture, fitur yang mengontrol mekanisme lensa dan mengubah jumlah cahaya yang bisa diterima oleh sensor.
Bukaan kamera terkecil ditandai dengan tingginya angka F, misalnya f/16 yang lebih kecil dibandingkan dengan f/11. Jika aperture kamera semakin kecil maka cahaya yang masuk ke dalam kamera juga akan semakin rendah sehingga gambar yang dihasilkan dari objek yang kita bidik tersebut tidak terlihat terlalu terang dan hasilnya juga akan lebih fokus terutama jika kita ingin mendapatkan bokeh atau efek blur pada background dan hanya berfokus pada objek yang dibidik. Bokeh bisa diperoleh dengan menggunakan nomor terkecil pada aperture atau menggunakan bukaan yang terlebar serta mengurangi shutter speed.
Pengaturan lainnya yang bisa dicoba saat belajar menggunakan kamera Canon 600D yang kita beli di toko online agar bisa memotret dengan baik di siang hari, adalah:
โข Mengatur white balance. Kita bisa bereksperimen untuk menentukan pengaturan white balance yang tepat sesuai dengan style kita dalam mengambil gambar sehingga memungkinkan kita tidak perlu lagi terlalu banyak mengedit, misalnya untuk mengatur gelap terang hasil bidikan.
โข Modus mattering yang sesuai dengan keinginan kita sehingga mau tidak mau harus mencoba untuk menentukan yang pas.
Wah tampaknya seperti mudah ya mengoperasikan kamera baru untuk si pemula ini, hehe yang sulit adalah mengumpulkan duitnya buat beli kamera Canon 600D yang ketje ituh. *kokjadicurhat wkwkw. Semoga Lebaran bisa punya kamera baru ya, Aamiin.
Selamat membidik! ^^