PROLOG MATERI #9
KELAS MATRIKULASI BATCH 4
INSTITUT IBU PROFESIONAL
BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Selasa, 25 Juli 2017
Disusun oleh Tim Matrikulasi – Institut Ibu Profesional
Perempuan khususnya seorang ibu adalah instrumen utama yang sangat berperan sebagai agen perubahan. Dari sisi individu untuk menjadi agen perubahan adalah hak semua orang, tidak berbatas gender, karena semua memiliki potensi dasar yang sama berupa akal, naluri dan kebutuhan fisik. Sedangkan dalam konteks masyarakat, keberadaan ibu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan keluarga, dimana keduanya memiliki porsi prioritas yang sama.
Keberadaan ibu di masyarakat akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas masyarakat.
Maka berkali-kali di Ibu Profesional kita selalu mengatakan betapa pentingnya mendidik seorang perempuan itu, karena:
mendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi
Maka apabila ada 1 ibu membuat perubahan maka akan terbentuk perubahan 1 generasi yaitu generasi anak-anak kita. Luar biasa kan impactnya.
Darimanakah mulainya?
Kembali lagi, kita harus memulai perubahan di ranah aktivitas yang mungkin menjadi
MISI SPESIFIK HIDUP KITA
Kita harus paham JALAN HIDUP kita ada dimana. Setelah itu baru menggunakan berbagai CARA MENUJU SUKSES.
Setelah menemukan jalan hidup, segera lihat lingkaran 1 anda, yaitu keluarga. Perubahan-perubahan apa saja yang bisa kita lakukan untuk membuat keluarga kita menjadi CHANGEMAKER FAMILY.
Mulailah dengan perubahan-perubahan kecil yang selalu konsisten dijalankan. Hal ini untuk melatih keistiqomahan kita terhadap sebuah perubahan.
Maka gunakan pola kaizen ( Kai = perubahan , Zen = baik) Kaizen adalah suatu filosofi dari Jepang yang memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan berkesinambungan.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, mulailah masuk lingkaran 2 yaitu masyarakat /komunitas sekitar kita. Lihatlah sekeliling kita, pasti ada misi spesifik Allah menempatkan kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lihatlah kemampuan anda, mampu di level mana. Maka jalankan perubahan-perubahan tersebut, dari hal kecil yang kita bisa.
START FROM THE EMPHATY
Inilah kuncinya.
Mulailah perubahan di masyarakat dengan membesarkan skala perubahan yang sudah kita lakukan di keluarga.
Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan melengkapi.
Setelah EMPHATY maka tambahkan PASSION , hal ini akan membuat kita menemukan banyak sekali SOLUSI di masayarakat.
KELUARGA tetap no 1, ketika bunda aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang. Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, LAMPU MERAH. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita aktif di masyarkat.
Inilah indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya.
Sehingga sebagai makhluk ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini dengan โRasa TENTRAMโ.
Salam
/Tim Matrikulasi IIP/
Sumber Bacaan :
_Masaaki Ima, Kaizen Method, Jakarta , 2012_
_Ashoka Foundation, Be a Changemaker: Start from the Emphaty, 2010_
_Materi-materi hasil diskusi keluarga bersama Bapak Dodik Mariyanto, Padepokan Margosari, 2016_
————————
NICE HOMEWORK #9
BUNDA SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
PETUNJUK PENGERJAAN
Bunda, kalau sudah menemukan passion (ketertarikan minat) ada di ranah mana, mulailah lihat isu sosial di sekitar anda, maka belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Rumus yang kita pakai :
PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur,
sehingga bunda bisa membuat perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty, membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka menentukan nasib hidupnya sendiri.
Hal ini akan membuat kita bisa menyelesaikan permasalahan sosial di sekitar kita dengan kemampuan enterpreneur yang kita miliki, sehingga untuk melakukan perubahan tidak perlu menunggu dana dari luar, tapi cukup tekad kuat dari dalam.
Mulailah dari yang sederhana, lihat diri kita, apa permasalahan yang kita hadapi selama ini, apabila kita bisa menyelesaikan permasalahan kita dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab permasalahan yang dihadapi oleh orang lain, karena mungkin banyak di luar sana yang memiliki permasalahan yang sama dengan kita.
Setelah selesai dengan permasalahan kita sendiri, baru keluar melihat isu sosial yang ada di sekitar kita.
Bagaimana caranya?
*Isilah bagan-bagan di bawah ini:*
Selamat menjadi agen perubahan,
karena
Everyone is a Changemaker
(Setiap Orang adalah Agen Perubahan).
Sampai jumpa di perkuliahan Ibu Profesional selanjutnya untuk bisa lebih memahami secara detail matrikulasi IIP ini.
Salam,
/Tim Fasilitator IIP/
——————————
Nurul Fauziah
PESERTA MIIP BATCH #4
Nice Homework #9
Bunda Sebagai Agen Perubahan
MasyaAllah udah di penghujung matrikulasi aja nih huhu, berasa ya, berasa banget tertatih-tatihnya, ternyata kek gini rasanya meninggalkan bangku kuliah terus memaksakan diri untuk kuliah lagi di Institut Ibu Profesiona ini. Dan inilah materi penutup yang temanya paripurna sekali.
Bunda sebagai agen perubahan, dulu zaman kuliah saya sering banget menuliskan pemuda adalah agen perubahan, dan tiba sudah jadi mamak-mamak, beda lagi statusnya yakni bunda ternyata juga merupakan agen perubahan loooh.
Karena apa? Karena keberadaan ibu di masyarakat, apalagi ibu yang punya kompetensi mengajar dan mendidik anaknya akan meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah yang nantinya akan berefek
pada peningkatan kualitas masyarakat.
Untuk itu, di IIP gencar sekali kampanye,
โmendidik 1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasiโ
Luarbiasa ya peran perempuan ini, kalau kita menjadi terdidik, maka berimbas pada terdidiknya satu generasi, gak tanggung-tanggung, SATU GENERASI, meenn! Duh saya sampai emosional gini ceritanya.
Lalu darimanakah kita memulainya ?
Gak jauh-jauh pemirsa, mulailah dari menspesifikkan misi hidup kita.
โMISI SPESIFIK HIDUP KITAโ
Pahami JALAN HIDUP kita ada dimana, lalu cari cara agar sukses menapaki jalan hidup itu. Setelah tahu jalan hidup kita, lihat lingkaran pertama yakni keluarga. Lakukan dan buat perubahan dari sana, agar keluarga menjadi CHANGEMAKER FAMILY, keren banget istilahnyaโฆ laaff dah.
Buat perubahan-perubahan kecil yang dilakukan secara konsisten dengan begitu bisa melatih keistiqomahan kita terhadap perubahan itu sendiri, bukannya perubahan besar berawal dari melakukan perubahan kecil dengan kekuatan komitmen dan kesungguhan?
Gunakan pola kaizen sebuah filosofi dari Jepang yang artinya memfokuskan diri pada pengembangan dan penyempurnaan secara terus menerus dan kontinu.
Setelah terjadi perubahan-perubahan di keluarga kita, lalu bersiap untuk masuk ke lingkaran kedua yakni masyarakat atau komunitas sekitar kita. Coba lihat pasti ada misi spesifik yang Allah beri ke kita, mengapa bisa terdampar di lingkungan ini, kota ini dan Negara ini. Lihat kemampuan kita ada di level mana, lalu jalankan perubahan itu dari hal kecil yang kita bisa.
CARANYA?
Jadi, kalau kita sudah menemukan passion (ketertarikan minat ), start dari isu social di sekitar kita (emphaty) dan belajar menemukan solusi terbaik di keluarga dan masyarakat.
Formulanya jadi begini:
*PASSION + EMPHATY = SOCIAL VENTURE*
Social venture adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.
Sedangkan social enterpreneur adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan enterpreneur.
Berawal dari passion dan rasa empati tadi, kita jadi berkelanjutan membuat usaha yang bisa jadi solusi permasalahan social di sekitar kita.
Sekali lagi mulai dari yang sederhana aja dulu, lihat diri kita, permasalahan apa yang sering kita hadapi dan alami, bagaimana kita menyelesaikannya, dan berbagilah solusi. Dengan begitu bisa menjadi jalan menjawab permasalahan yang dihadapi orang lain, yang bisa jadi permasalahannya sama dengan kita.
Dan inilah bagan social venture versi aku ^^ , mohon doanyaah
2 Comments. Leave new
aku setuju tuh rasa empati timbul pertama dari keluarga dulu, kalau gak ya dari diri sendiri. walau berat misal nanti dibilang kenapa gitu.. cuma keep doing the good vibes aja.
yes setuju koh, kuatkan orang rumah setelah itu baru deh bisa kebal saat di luar hehe