Judul :
InsyaAllah, Sah!
InsyaAllah, Sah!
Penulis : Achi TM
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan :
1, April 2015
1, April 2015
Halaman :
328 Halaman
328 Halaman
http://www.gramedia.com/insya-allah-sah.html |
Salahsatu
urusan yang paling misteri dalam hidup ini adalah urusan jodoh. Bener gak? Mau jungkir
balik kayak mana pun kita suka dengan seseorang yang kita cintai tapi dasar gak
jodoh, pasti gak nyatu juga. Tapi, ada tapinya ni masih ingat dengan firman
Allah SWT?
urusan yang paling misteri dalam hidup ini adalah urusan jodoh. Bener gak? Mau jungkir
balik kayak mana pun kita suka dengan seseorang yang kita cintai tapi dasar gak
jodoh, pasti gak nyatu juga. Tapi, ada tapinya ni masih ingat dengan firman
Allah SWT?
“…Tetapi boleh jadi kamu tidak
menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui” ( QS.Al Baqarah : 216 )
menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak
mengetahui” ( QS.Al Baqarah : 216 )
Namun,
apalah daya Kiara menasihati sahabatnya Silviana yang amat sangat cinta kepada
Dion. Dan memang menasihati orang yang lagi jatuh cinta itu susah, pasti gak
bakal didengar. Begitulah yang terjadi pada Silviana pemilik Silviana Sexy Boutique, makin jatuh
cinta kepada Dion, setelah penantian 4 tahun berpacaran akhirnya Dion, sang
produser sebuah girl band pun berniat melamar Silvi setelah didesak
Silvi, hihi.
Bagi
Silvi, Dion adalah segalanya, “…Aku
mencintai Dion seperti hutan yang tak mau kehilangan pepohonan. Pohon memang bisa
menciptakan oksigen, tapi pohon tak bisa hidup tanpa tanah. Aku memang bisa
hidup, tapi aku tak akan bisa bernapas bahagia tanpa Dion disisiku.” (Hal.10)
Kebayang
dong, betapa yang ada di kepala dan hati Silvi hanya Dion, Dion dan Dion.
Suatu
hari Dion melamarnya dan mengundang Silvi makan siang romantis, tapi pas sekali
di hari tersebut Silvi banyak dikejar deadline
pesanan baju, akhirnya makan siang itu batal dan berganti Silvi berkubang rasa
bersalah, Silvi pun setengah mati menghubungi Dion untuk minta maaf, namun no respond dan berlanjut mendatangi
kantor Dion untuk minta maaf langsung, sesampainya di lift, hanya ada Silvi dan
seorang lelaki di dalamnya, Raka. Kondisi
Silvi sudah berantakan banget nih, karena ada aja yang menghalangi dia untuk
sampai ke kantor Dion dengan anggun. Tak disangka, belum selesai lagi Silvi
mengatur napas mengejar waktu, lift kantor Dion tetiba bermasalah, berhenti,
gelap. Disinilah cerita bermula lebih seru lagi.
Singkat
cerita, saking frustasinya Silvi karena lift juga gak kunjung terbuka, ponsel
ketinggalan di mobil, sementara Raka sudah bernazar dari tadi bahwa ia akan
puasa tiga hari bila lift terbuka, namun belum terbuka. Akhirnya, Silvi pun
mulai memikirkan nazar yang tepat, berkali kali ia bernazar, mulai dari tobat
minum wine, akan menyumbangkan semua
pakaian di butiknya edisi Juni ini kepada fakir miskin, menghajikan ibunya,
akan menyayangi kucing walau sebenarnya Silvi alergi kucing, sampai kepada
nazar akan teriak I Love you, Dion
sambil berlari keliling monas, juga belum kebuka. Dan taraa, inilah nazar
pamungkas Silvi yang gak hanya membuat pintu lift langsung terbuka tapi juga
membuka episode hidup Silvi yang akan mengubahnya 100%,
“Ya Allah…kalau pintu lift ini
terbuka sekarang, aku akan memakai jilbab dan baju muslimah selamanya” (
Hal. 32)
Nazar dan Persiapan Pernikahan
Ala Silvi
Sebenarnya
mesti hati hati juga dalam bernazar, ibarat janji, harus dipenuhi, kalau tidak
ada aja hal yang menyulitkan kita. Sebaik lift terbuka, disambut Dion di depan
pintu lift, Silvi langsung lupa dengan nazarnya. Hehe.
mesti hati hati juga dalam bernazar, ibarat janji, harus dipenuhi, kalau tidak
ada aja hal yang menyulitkan kita. Sebaik lift terbuka, disambut Dion di depan
pintu lift, Silvi langsung lupa dengan nazarnya. Hehe.
Sampailah
hari lamaran itu tiba, dan disepakati persiapan pernikahan hanya 3 bulan lebih.
Silvi berinisiatif menyiapkan persiapan pernikahannya tanpa wedding organizer dan berharap banyak
Kiara, sahabat baiknya banyak membantu, namun ketika acara lamaran selesai,
perut Kiara menubruk meja, kontan saja hal tersebut mengancam kehamilannya yang
baru berusia lima bulan, dan harus bedrest.
Dan
untuk seterusnya pembaca akan disuguhkan bagaimana satu persatu rencana
persiapan pernikahan Silvi gak ada yang beres, sementara waktu akad dan resepsi
semakin dekat.
Sejak
kejadian nazar, kemudian kendala kendala selama proses persiapan pernikahan,
kisah Silvi sudah bisa ditebak.
Namun,
adegan demi adegan tak terduga membuat InsyaAllah, Sah! susah untuk gak
diselesaikan segera. Mbak Achi selaku penulis dan kepiawaiannya menulis scenario
mau gak mau terbawa juga dalam gaya kepenulisan novelnya, lebih filmis. Dan keseharian Mbak Achi yang humoris, humor humor
renyah ada juga tersempil di novel yang desain covernya cakeeep abis, di awal Bab, aku bacanya ngakak loh sampe
dipelototin sama suami haha, lucu kali si Silvi, dibalik gayanya yang anggun
dan fashionable tapi kalau udah
terkejut, pasti rahang Silvi mau jatuh. ( hal. 9, 14, 101)
Belum
lagi karakter Raka, pria yang terjebak di lift bersama Silvi, yang ternyata
produser juga tapi di lini musik Islami satu kantor dengan Dion. Raka inilah
yang menjadi oase di tengah gurun pasir kehidupan agama Silvi yang gersang. Raka
merupakan tokoh yang digambarkan sebagai sosok yang alim namun tak terkesan
menggurui. Ada banyak nasihat Raka untuk
Silvi,
“Perbuatan maksiat itu seperti bom waktu. Dia
kadang diabaikan, tapi sebenarnya sedang mempersiapkan diri untuk meledak”
“Meledakkan apa?” aku memiringkan
wajah memberikan aksen penasaran
wajah memberikan aksen penasaran
“Ya meledakkan manusia itu
sendiri. Memang Mbak piker minuman keras, seks bebas, pembunuhan, pencurian,
jika dibiarkan akan bisa membuat manusia itu damai?” (Hal.119)
sendiri. Memang Mbak piker minuman keras, seks bebas, pembunuhan, pencurian,
jika dibiarkan akan bisa membuat manusia itu damai?” (Hal.119)
Belum
lagi pas episode, Silvi beneran pakai jilbab, huwaa perjuangan Silvi membuat
aku geregetan juga, wajar banget sesekali Silvi goyah, tapi pas Silvi mempertahankannya itu loh.
Mending baca sendiri aja deh.
Jadi,
buat kita yang sedang galau, bener gak yang aku pacari selama ini adalah
jodohku? Novel ini pas banget dibaca, terus, buat yang lagi heboh mempersiapkan
pernikahan, bisa belajar dari Silvi, apa
saja Do dan Don’t dan yang paling adem
banget, bagaimana proses seorang Silvi, pemilik butik baju baju seksi,
berproses memakai jilbab, seperti apa tantangan yang ia hadapi dan bagaimana
cara Silvi menghadapinya, membaca novel InsyaAllah, Sah! adalah pilihan yang
pas sekali.
Dan yang buat penasaran, apakah pernikahan Silvi dengan Dion berakhir di pelaminan? *ceileeh gaya gue kayak pembawa acara inpohteinmen itu*
Gramedia Pustaka Utama dan Genre
Islami
Sepertinya
bukan sekali dua kali deh GPU menerbitkan novel bergenre Islami, aku pernah
baca novel teenlit yang ditulis Asma
Nadia berjudul, 101 Jo dan Kas diterbitkan GPU, ini isinya Subhanallah
mencerahkan sekali, cocok dibaca adik kita yang remaja, islaminya dapet ,
renyah ceritanya juga mantap, bahkan jalan ceritanya membekas diingatan sampai
sekarang.
bukan sekali dua kali deh GPU menerbitkan novel bergenre Islami, aku pernah
baca novel teenlit yang ditulis Asma
Nadia berjudul, 101 Jo dan Kas diterbitkan GPU, ini isinya Subhanallah
mencerahkan sekali, cocok dibaca adik kita yang remaja, islaminya dapet ,
renyah ceritanya juga mantap, bahkan jalan ceritanya membekas diingatan sampai
sekarang.
Sekarang,
membaca novel yang versi dewasa bergenre Islami, diterbitkan GPU udah gak salah
lagilah pasti isinya bagus, tapi tetep ada yang mau kukritisi hehe, tentang
kesalahan pengetikan, semoga edisi revisi lebih rapi dan kece yah, InsyaAllah!
Berbinis ( hal. 18) seharusnya
berbisnis
Risi (hal 20) seharusnya risih
Gak
banyak banyak sih soal kesalahan pengetikan, kemudian untuk jalan cerita, di
awal pembaca diajak nyantai banget, kemudian beranjak serius, lalu serius
banget, hiks daku ikutan merasakan apa yang dirasakan Silvi, antara persiapan
pernikahan dengan menghadapi penerimaan keluarga soal keputusan kita berjilbab,
apabila kita lahir di keluarga yang mungkin belum sepenuhnya paham terkait
hakikat menjalankan perintah berjilbab, pasti diawal sulit sekali menjelaskan,
memberikan pemahaman, namun percayalah, pertolongan Allah itu dekat sekali.
banyak banyak sih soal kesalahan pengetikan, kemudian untuk jalan cerita, di
awal pembaca diajak nyantai banget, kemudian beranjak serius, lalu serius
banget, hiks daku ikutan merasakan apa yang dirasakan Silvi, antara persiapan
pernikahan dengan menghadapi penerimaan keluarga soal keputusan kita berjilbab,
apabila kita lahir di keluarga yang mungkin belum sepenuhnya paham terkait
hakikat menjalankan perintah berjilbab, pasti diawal sulit sekali menjelaskan,
memberikan pemahaman, namun percayalah, pertolongan Allah itu dekat sekali.
Selamat
Membaca!
2 Comments. Leave new
….Insya Allah,Sah !!!
Saaaahhh :-* InsyaAllah