-->
http://nutrisiuntukbangsa.org/lomba-penulisan-blog-peran-ibu-untuk-si-pemimpin-kecil/ |
Anakmu bukanlah
milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau, tapi bukan dari engkau. Mereka ada padamu, tetapi
bukanlah milikmuโฆ
milikmu. Mereka adalah putra-putri Sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.
Mereka lahir lewat engkau, tapi bukan dari engkau. Mereka ada padamu, tetapi
bukanlah milikmuโฆ
-Kahlil Gibran-
Saya
membaca potongan sajak Kahlil Gibran di atas saat duduk di Aliyah, awalnya saya
kurang memaknai, tapi seiring berjalannya waktu, ditambah dengan kesibukan yang
ada, saya semakin menyadari bahwa diri saya bukan semata milik orangtua saya
saja. Secara tidak sadar, orangtua kita semakin menua, sedangkan kita sebagai
anak semakin tumbuh dewasa.
membaca potongan sajak Kahlil Gibran di atas saat duduk di Aliyah, awalnya saya
kurang memaknai, tapi seiring berjalannya waktu, ditambah dengan kesibukan yang
ada, saya semakin menyadari bahwa diri saya bukan semata milik orangtua saya
saja. Secara tidak sadar, orangtua kita semakin menua, sedangkan kita sebagai
anak semakin tumbuh dewasa.
Anak,
semua kita pernah melewati fase tersebut, fase menjadi anak, namun apakah semua
orangtua mengenal anaknya? Belum tentu. Anak adalah layaknya kita, orang
dewasa, orangtua, ada dua hal yang secara seimbang harus dipenuhi, fisik dan
batin atau dalam istilah psikologi perkembangan disebut fisiologi dan psikologi.
semua kita pernah melewati fase tersebut, fase menjadi anak, namun apakah semua
orangtua mengenal anaknya? Belum tentu. Anak adalah layaknya kita, orang
dewasa, orangtua, ada dua hal yang secara seimbang harus dipenuhi, fisik dan
batin atau dalam istilah psikologi perkembangan disebut fisiologi dan psikologi.
Umumnya,
orangtua kini, hanya memperhatikan aspek fisik saja dan aspek psikologi, batin
atau jiwa anak, kadang praktis terabaikan, karena memang bersifat abstrak.
orangtua kini, hanya memperhatikan aspek fisik saja dan aspek psikologi, batin
atau jiwa anak, kadang praktis terabaikan, karena memang bersifat abstrak.
Berawal dari
Pengalaman
Pengalaman
Pengalaman
memang guru yang paling bijak, mengajarkan agar kita terus memikirkan, apa ya
hikmah dari ini semua?
memang guru yang paling bijak, mengajarkan agar kita terus memikirkan, apa ya
hikmah dari ini semua?
Pengalaman
dan memori saat kanak-kanak, serta cukup memperhatikan pola asuh orangtua dalam
mendidik saya dan juga pengalaman belajar saat menjadi pengasuh anak semasa
kuliah walau selama 10 hari, sekarang ditambah pengalaman mengajar anak di
sekolah dasar, membuat saya berpikir dan berencana merancang desain atau cetak
biru untuk kebutuhan materi dan jiwa anak saya kelak.
dan memori saat kanak-kanak, serta cukup memperhatikan pola asuh orangtua dalam
mendidik saya dan juga pengalaman belajar saat menjadi pengasuh anak semasa
kuliah walau selama 10 hari, sekarang ditambah pengalaman mengajar anak di
sekolah dasar, membuat saya berpikir dan berencana merancang desain atau cetak
biru untuk kebutuhan materi dan jiwa anak saya kelak.
Sebuah Peta
Rancangan untuk Membentuk si Pemimpin
Kecil
Rancangan untuk Membentuk si Pemimpin
Kecil
Cita-cita
memiliki anak berjiwa pemimpin sejak dini, diawali dari saya sendiri untuk
memilih ayah dari anak-anak saya kelak. Saya akan pantas mendapat pria baik
jika saya juga memantaskan diri untuk menjadi yang terbaik buat pasangan saya
kelak begitupun untuk anak-anak saya nantinya.
memiliki anak berjiwa pemimpin sejak dini, diawali dari saya sendiri untuk
memilih ayah dari anak-anak saya kelak. Saya akan pantas mendapat pria baik
jika saya juga memantaskan diri untuk menjadi yang terbaik buat pasangan saya
kelak begitupun untuk anak-anak saya nantinya.
Maka
saya akan mulai, dengan langkah pertama, Luruskan
Paradigma
saya akan mulai, dengan langkah pertama, Luruskan
Paradigma
Pemimpin,
orang yang memimpin, paling tidak ia bisa memimpin dirinya sendiri, dan untuk
mendidik pemimpin, adalah hal serius, untuk itu saya mensugesti diri saya,
untuk serius juga menjadi orangtua, menjadi ibu yang professional.
orang yang memimpin, paling tidak ia bisa memimpin dirinya sendiri, dan untuk
mendidik pemimpin, adalah hal serius, untuk itu saya mensugesti diri saya,
untuk serius juga menjadi orangtua, menjadi ibu yang professional.
Langkah
kedua, Kuasai Ilmu
kedua, Kuasai Ilmu
Sekilas
menjadi orangtua, tak ada ilmunya, ternyata untuk melahirkan dan mendidik
seorang pemimpin tidak bisa tanpa ilmu, saya tidak mau merugi diawal-awal
perkembangan anak saya, wajar bila lelah, jam tidur kurang, dan kesenangan
pribadi lainnya, sebab, bila saya menyia-nyiakan waktu diawal-awal perkembangan
anak saya sampai ia baligh/dewasa, maka bersiap-siaplah saya untuk berlelah
ria, disisa hidup saya untuk mendewasakan anak saya.
menjadi orangtua, tak ada ilmunya, ternyata untuk melahirkan dan mendidik
seorang pemimpin tidak bisa tanpa ilmu, saya tidak mau merugi diawal-awal
perkembangan anak saya, wajar bila lelah, jam tidur kurang, dan kesenangan
pribadi lainnya, sebab, bila saya menyia-nyiakan waktu diawal-awal perkembangan
anak saya sampai ia baligh/dewasa, maka bersiap-siaplah saya untuk berlelah
ria, disisa hidup saya untuk mendewasakan anak saya.
Adalah
dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menguasai pelajaran matematika dasar, tapi
butuh waktu 15 tahun untuk menanamkan perilaku baik/akhlak baik pada anak. Nah,
bila tidak sejak dini, lalu hendak menjadi apa bangsa kita apa di masa depan,
bila pemimpinnya berpendidikan tinggi, pintar, tapi tak berakhlak? Strong from home, itโs a must, Mom.
dibutuhkan waktu tiga bulan untuk menguasai pelajaran matematika dasar, tapi
butuh waktu 15 tahun untuk menanamkan perilaku baik/akhlak baik pada anak. Nah,
bila tidak sejak dini, lalu hendak menjadi apa bangsa kita apa di masa depan,
bila pemimpinnya berpendidikan tinggi, pintar, tapi tak berakhlak? Strong from home, itโs a must, Mom.
Saya
pun mulai membaca buku-buku tentang kehamilan, nutrisi yang harus dipenuhi saat
hamil, ilmu melahirkan, merawat anak, dan ilmu parenting.
pun mulai membaca buku-buku tentang kehamilan, nutrisi yang harus dipenuhi saat
hamil, ilmu melahirkan, merawat anak, dan ilmu parenting.
https://www.goodreads.com/book/show/3254941-mengapa-anak-saya-suka-melawan-dan-susah-diatur |
Hari
ini, sudah banyak buku tentang parenting,
seminar dan training juga sudah
banyak, rekomendasi buku juga sudah ramai, seperti buku Ayah Edy, 37 Kebiasaan
Buruk Orangtua, dan koleksi buku parenting
yang ditulis Munif Chatib layak Anda baca, selain itu tutorial mengasuh dan
mendidik anak ala Nanny 911, telah terbit juga bukunya.
ini, sudah banyak buku tentang parenting,
seminar dan training juga sudah
banyak, rekomendasi buku juga sudah ramai, seperti buku Ayah Edy, 37 Kebiasaan
Buruk Orangtua, dan koleksi buku parenting
yang ditulis Munif Chatib layak Anda baca, selain itu tutorial mengasuh dan
mendidik anak ala Nanny 911, telah terbit juga bukunya.
Langkah
ketiga, Kenali Siapa Anak Kita?
ketiga, Kenali Siapa Anak Kita?
munifchatib.wordpress.com |
Bahkan
sejak seribu abad yang lalu, Rasulullah SAW telah memiliki konsep luar biasa
dalam mendidik anak, dan konsep itulah yang akan saya dan suami terapkan,
kelak. Konsep tersebut yaitu biarkanlah anak-anak kalian bermain dalam tujuh
tahun pertama, kemudian didik dan bimbing mereka pada tujuh tahun kedua dan
tujuh tahun berikutnya jadikan mereka dalam musyawarah.
sejak seribu abad yang lalu, Rasulullah SAW telah memiliki konsep luar biasa
dalam mendidik anak, dan konsep itulah yang akan saya dan suami terapkan,
kelak. Konsep tersebut yaitu biarkanlah anak-anak kalian bermain dalam tujuh
tahun pertama, kemudian didik dan bimbing mereka pada tujuh tahun kedua dan
tujuh tahun berikutnya jadikan mereka dalam musyawarah.
Oleh
Munif Chatib pakar pendidikan dan parenting,
konsep tersebut disederhanakan menjadi statusisasi (lah istilah ini, jadi
teringat seseorang :D) . Menurut Munif Chatib, anak kita memiliki tiga status
penting:
Munif Chatib pakar pendidikan dan parenting,
konsep tersebut disederhanakan menjadi statusisasi (lah istilah ini, jadi
teringat seseorang :D) . Menurut Munif Chatib, anak kita memiliki tiga status
penting:
1.
Raja,
status ini adalah status yang paling tinggi dari seorang anak, dimulai dari
usia 0-7 tahun. Yang namanya Raja, berarti orangtua harus melayani dan
menghormati, dalam merawat raja, maka orangtua tidak boleh memerintah,
membentak apalagi memukul. Status Raja ini adalah masa golden age anak, anak punya hak bermain.
Raja,
status ini adalah status yang paling tinggi dari seorang anak, dimulai dari
usia 0-7 tahun. Yang namanya Raja, berarti orangtua harus melayani dan
menghormati, dalam merawat raja, maka orangtua tidak boleh memerintah,
membentak apalagi memukul. Status Raja ini adalah masa golden age anak, anak punya hak bermain.
2.
Pembantu,
dari raja ke pembantu, lumayan jauh peralihan statusnya, tapi di usia 7-14
tahun inilah, anak punya hak untuk dibimbing dan dididik oleh orangtuanya
Pembantu,
dari raja ke pembantu, lumayan jauh peralihan statusnya, tapi di usia 7-14
tahun inilah, anak punya hak untuk dibimbing dan dididik oleh orangtuanya
3.
Wazir,pada
tujuh tahun ketiga ini, anak mengalami kenaikan status, wazir atau menteri, ,
distatus ini anak berhak dilibatkan dalam musyawarah keluarga dan berhak
bersama menjalankan tugas dan kerjasama.
Wazir,pada
tujuh tahun ketiga ini, anak mengalami kenaikan status, wazir atau menteri, ,
distatus ini anak berhak dilibatkan dalam musyawarah keluarga dan berhak
bersama menjalankan tugas dan kerjasama.
Selain itu, pelajari juga
karakter anak kita, dan bagaimana menghadapinya. Buang jauh pemikiran bahwa
saat yang tepat untuk membaca buku tentang mengasuh anak dan mendidik anak
adalah saat kita telah memiliki anak, saya tidak yakin bila saya telah memiliki
anak, saya akan punya waktu intensif membaca semua buku tersebut, yang ada
malah anak saya terabaikan hehehe
karakter anak kita, dan bagaimana menghadapinya. Buang jauh pemikiran bahwa
saat yang tepat untuk membaca buku tentang mengasuh anak dan mendidik anak
adalah saat kita telah memiliki anak, saya tidak yakin bila saya telah memiliki
anak, saya akan punya waktu intensif membaca semua buku tersebut, yang ada
malah anak saya terabaikan hehehe
Langkah keempat, Rancang Pendidikan Anak
Satu
hal, prinsip saya dalam mendidik anak, imajinasi tidak ada batasnya tapi untuk
perilaku pasti ada aturan dan batasnya. Maka, sejak kecil, anak saya akan saya
ajarkan pentingnya mandiri, meminta maaf, mengucapkan terimakasih, membuang
sampah pada tempatnya, empati, disiplin, semuanya, dan itu dari hal sederhana.
hal, prinsip saya dalam mendidik anak, imajinasi tidak ada batasnya tapi untuk
perilaku pasti ada aturan dan batasnya. Maka, sejak kecil, anak saya akan saya
ajarkan pentingnya mandiri, meminta maaf, mengucapkan terimakasih, membuang
sampah pada tempatnya, empati, disiplin, semuanya, dan itu dari hal sederhana.
Sejak
Anda telah mengetahui ada makhluk luarbiasa yang hidup bersama Anda, sejak
itulah Anda menanamkan pendidikan pada anak. Saya hendak menjadikan anak saya
cinta Al Qurโan, maka sejak ia didalam rahim saya akan memperdengarkan ia
bacaan Al Qurโan saya, selama saya hamil, selama itu pula saya akan kembali
mengulang bacaan Qurโan saya.
Anda telah mengetahui ada makhluk luarbiasa yang hidup bersama Anda, sejak
itulah Anda menanamkan pendidikan pada anak. Saya hendak menjadikan anak saya
cinta Al Qurโan, maka sejak ia didalam rahim saya akan memperdengarkan ia
bacaan Al Qurโan saya, selama saya hamil, selama itu pula saya akan kembali
mengulang bacaan Qurโan saya.
Karena
saya hobi menulis, maka sejak masa kehamilan sampai melahirkan sampai anak saya
mampu menuliskan diarinya sendiri, maka saya akan terus menulis tentang anak saya.
Masa lalu tidak bisa diubah, tapi bila saya menulis, saya tahu kapan saya harus
memanggil ingatan saya saat masa-masa hamil dahulu, melahirkan dan merawat si
pemimpin kecil sampai ia dewasa.
saya hobi menulis, maka sejak masa kehamilan sampai melahirkan sampai anak saya
mampu menuliskan diarinya sendiri, maka saya akan terus menulis tentang anak saya.
Masa lalu tidak bisa diubah, tapi bila saya menulis, saya tahu kapan saya harus
memanggil ingatan saya saat masa-masa hamil dahulu, melahirkan dan merawat si
pemimpin kecil sampai ia dewasa.
Lalu,
saya akan mendidik anak saya cinta ilmu, maka, saya akan mengenalinya buku dan
membacakan kisah-kisah Rasulullah SAW
dan sahabat, kisah para Nabi, karena, orangtua tidak bisa selamanya terus hidup
mendampingi anak untuk mengajarkan akhlak, tapi dengan cerita penuh hikmah,
anak akan belajar mencernanya dan berimajinasi dengan caranya.
saya akan mendidik anak saya cinta ilmu, maka, saya akan mengenalinya buku dan
membacakan kisah-kisah Rasulullah SAW
dan sahabat, kisah para Nabi, karena, orangtua tidak bisa selamanya terus hidup
mendampingi anak untuk mengajarkan akhlak, tapi dengan cerita penuh hikmah,
anak akan belajar mencernanya dan berimajinasi dengan caranya.
Tentang
cita-cita, saya akan membebaskan anak saya hendak menjadi apa, saya hanya
menyiapkan jalan mereka untuk meraih cita. Saya akan focus pada bakat anak,
hingga ia ahli dibidang yang ia senangi, sehingga someday, dengan keahliannya itu ia akan dibutuhkan banyak orang,
bermanfaat bagi semua.
cita-cita, saya akan membebaskan anak saya hendak menjadi apa, saya hanya
menyiapkan jalan mereka untuk meraih cita. Saya akan focus pada bakat anak,
hingga ia ahli dibidang yang ia senangi, sehingga someday, dengan keahliannya itu ia akan dibutuhkan banyak orang,
bermanfaat bagi semua.
Saya
akan menghindari sekolah yang hanya mengutamakan nilai kognitif saja, tapi saya
akan pilihkan sekolah untuk anak saya yang menilai semua aspek yakni kognitif,
afektif dan psikomotorik.
akan menghindari sekolah yang hanya mengutamakan nilai kognitif saja, tapi saya
akan pilihkan sekolah untuk anak saya yang menilai semua aspek yakni kognitif,
afektif dan psikomotorik.
Hah, jadi gak sabar ingin punya anak ( HEHE)
tapi mesti nikah dulu deh, ^_^
tapi mesti nikah dulu deh, ^_^
Semoga
bermanfaat, sekali lagi, mendidik si Pemimpin Kecil bukan coba-coba.
bermanfaat, sekali lagi, mendidik si Pemimpin Kecil bukan coba-coba.
-->
Referensi:
Kaifa, 2012
Edy, Ayah, Mengapa Anak Saya Suka Melawan dan Susah Diatur?: 37 Kebiasaan Buruk
Orangtua yang Menghasilkan Perilaku Buruk pada Anak, 2008
#LombaBlogNUB
#Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Penulisan Blog, Peran Ibu untuk Si Pemimpin Kecil, more info, please visit to this link, Deadline: 21 Oktober 2013
http://nutrisiuntukbangsa.org/lomba-penulisan-blog-peran-ibu-untuk-si-pemimpin-kecil/