
Dulu, aku pikir personal branding itu cuma buat orang yang punya bisnis atau kerja kantoran. Setelah aku mengikuti kelas intensif dari Mom Academy bersama Supermentor Ani Berta aku jadi tahu bahwa sekalipun profesi sebagai Ibu Rumah Tangga tetap harus punya personal branding. Bagaimana caranya?
Sebelum aku sampaikan cara menemukan personal branding seorang IRT, aku mau cerita tentang perjalananku mantap dengan personal brandingku yang sekarang.
Cita-Cita Masa Gadis : Menikah Agar Bisa Di Rumah Tanpa Capek Kerja Wara Wiri Di luar
Siapa dulu semasa gadis pernah bilang begini โrasanya aku mau menikah aja biar lepas dari semua beban hidup?โ, nah aku salah satu dari gadis itu haha. Saking sulitnya menjalani masa kuliah hingga tamat apalagi membiayai semua sendiri membuat aku ingin menikah saja biar bisa di rumah tanpa harus wara wiri di luar.
Namun setelah menikah ternyata akulah beban hidup bagi suamiku haha. Jadi, usai menikah, aku menjalani LDM sekitar 3 bulan. Kondisi โga tau mau ngapain?โ membuat aku mencari kegiatan dan kegiatan yang paling memungkinkan adalah menulis.
Tahun 2008 aku membuat blog pertamaku secara otodidak, ternyata hasil baca buku dan bolak balik warnet tiap hari tidak sia-sia. Tahun 2015, setahun menikah, aku memantabkan diri untuk jadi blogger profesional. Disinilah momen nufazee.blogspot.com jadi nufazee.com.
Tahun 2014 pertama kali instagram muncul, saat itu aku tidak peduli namun kakak mentor bilang bahwa platform tersebut kedepannya akan ramai, kenapa gak buat akun saja disana? Maka, aku buatlah akun profil instagram dan diisi dengan foto-foto kegiatan literasi bersama FLP Sumut, kegiatanku sebagai guru TK, dan foto yang menurutku unik untuk dibagikan disana.
Balik lagi di tahun 2015 hingga seterusnya membuat aku sadar bahwa instagram harus diaktifkan sebagai wadah untuk menyebarkan link blogpost kita agar semakin banyak yang membaca.
Disinilah awal mula aku mulai merambah profesi selain jadi momblogger, aku juga influencer. Puncaknya masa pandemi, aku dan suami serius mengembangkan akun instagram kami. Dan semakin kesini aku semakin tertampar sebenarnya haha kenapa sudah bertahun-tahun instagram aku begitu begitu saja, seharusnya sudah bisa lebih berdampak.
Namun sekali lagi aku sampaikan pada diriku bahwa oke ini bukan perlombaan dengan siapa-siapa, tapi aku sedang berlomba dengan diriku sendiri. Tahun 2025 jadi momen aku untuk serius mengembangkan akun instagramku.
Begitulah awal cerita aku jadi IRT, momblogger dan juga momfluencer, profesi utama tetap sebagai istri dan ibu serta menyambi menjalani peran lainnya.
Begini Cara IRT Bangun Personal Branding
Kalau masih ada yang menganggap remeh profesi IRT sini kita diskusi. Profesi IRT bukan profesi sembarangan, bos besarnya Allah SWT, yang diasuh anak manusia perlu minimal 15 tahun mengasuhnya beda sama anak ular, usai menetas langsung cari makan sendiri.
Cara IRT menciptakan personal branding, aku bahas stepnya pada tulisan ini.
( Kenali Dirimu, Kuatkan Peranmu: Untuk IRT yang Ingin Tumbuh Di Dunia Digital )
Lalu apa pentingnya IRT memiliki personal branding?
Penting banget, apalagi di era digital saat ini. Singkatnya personal branding itu adalah upaya upaya agar kita lebih bermanfaat buat banyak orang sekalipun IRT.

Lalu, dengan personal branding yang kuat membentuk identitas digital menarik dan terpercaya sehingga membuka banyak peluang baik seperti membangun komunitas, berbisnis online dari rumah, atau freelancer.
Manfaat berikutnya IRT dengan personal branding dapat menjadi inspirasi bagi ibu lainnya dan menguatkan pesan kalau jadi ibu bukan berarti kehilangan jati diri.
Kemudian, IRT yang sudah menemukan personal branding berarti sudah melewati proses mengenal dan menerima diri sendiri, punya arah, tahu mau apa dan ngapain sehingga bermanfaat menjaga kesehatan mental dan rasa percaya diri Ibu.
Terakhir, manfaat dari personal branding bagi IRT adalah secara tidak langsung sedang membangun investasi jangka panjang. Ketika anak-anak bertumbuh, demikian juga seorang ibu. IRT yang lebih dulu membangun citra dan berhasil serta terus berproses akan lebih mudah naik kelas, banyak kesempatan baik terbuka seperti menjadi pembicara, penulis, mentor dan pebisnis mapan.
Aku Menemukan Diriku: Momblogger Parenting
Pembahasan mengenai personal branding sangat menarik buatku sehingga beberapa tahun silam, teknis personal branding sudah aku terapkan ilmunya seperti membuat nama akun yang konsisten pada platform sosial media yang berbeda, kemudian foto profil personal tidak alay.
Kemudian perlahan aku juga menemukan konten khasku yaitu menulis blog mengenai pengasuhan dengan informasi detil dan bermanfaat. Aku juga menambah pengetahuan mengenai pengasuhan dengan mengikuti berbagai kelas sejak tahun 2018 hingga kini.
Bagi para ibu yang sedang berjuang menciptakan personal branding, tetap semangat dan percayalah bahwa kita bukan โcumaโ ibu rumah tangga tapi kita layak punya suara, arah dan branding.

Semoga bermanfaat!
