Ini hari Rabu ya?, hah, Rabu tralalalala kali ini
begitu wow, wah, hadeh, ya ampun, prikitiew, yihaaa. Kenapa? Karena hari
ni aku harus menunggu pembagian em em selama 2 jam, gara-gara menunggu
kepsek yang kudu ngajar di kelas bersebab guru kelasnya sedang tidak
bisa berhadir. Dua jam berlalu begitu saja berkat bercerita dengan
pegawai admin yang ternyata berbicara dengan dia, kalau ceritanya
ditulis sudah menjadi dua novel bestseller hehehehe, kita
tunggu ja lah novel kakak tu yah =). Hokeh, teng jam 12, saatnya
pembagian em em. Aku kira kepsek langsung menuju kantor guru, eh
ternyata malah ngatur anak-anak supaya tertib saat sholat zuhur, dah
gitu dia malah mengutus pegawai adminnya untuk berhitung-hitung
tralalala persoal berapa yang harus ku dapat. WHAT? Jadi masa penantian
yang dua jam itu? @_@, udahlah daku dah janjian ma teman, jam 1 untuk ke
acara Kompas Gramedia Fair. Alhasil daku baru bisa gerak ke TKP jam
setengah dua, belum lagi makan siang dan menunggu angkot yang lama
gilak.
begitu wow, wah, hadeh, ya ampun, prikitiew, yihaaa. Kenapa? Karena hari
ni aku harus menunggu pembagian em em selama 2 jam, gara-gara menunggu
kepsek yang kudu ngajar di kelas bersebab guru kelasnya sedang tidak
bisa berhadir. Dua jam berlalu begitu saja berkat bercerita dengan
pegawai admin yang ternyata berbicara dengan dia, kalau ceritanya
ditulis sudah menjadi dua novel bestseller hehehehe, kita
tunggu ja lah novel kakak tu yah =). Hokeh, teng jam 12, saatnya
pembagian em em. Aku kira kepsek langsung menuju kantor guru, eh
ternyata malah ngatur anak-anak supaya tertib saat sholat zuhur, dah
gitu dia malah mengutus pegawai adminnya untuk berhitung-hitung
tralalala persoal berapa yang harus ku dapat. WHAT? Jadi masa penantian
yang dua jam itu? @_@, udahlah daku dah janjian ma teman, jam 1 untuk ke
acara Kompas Gramedia Fair. Alhasil daku baru bisa gerak ke TKP jam
setengah dua, belum lagi makan siang dan menunggu angkot yang lama
gilak.
Hap, kekesalan hari ni cukup sampe di
jam 12 saja, saatnya berubah jadi labu (loh kok? =D). Jadwal Kompas
Gramedia Fair (KGF) hari ni menghadirkan Iwan Setyawan, novelis asal
Batu, Malang, yang terkenal lewat novel pertamanya berjudul 9 Summers 10
Autumns. Novelnya begitu menginspirasiku, kisah hidupnya sebelas
duapuluh dengan kisah hidupku (yang ada tuh ya sebelas duabelas, sebelas
duapuluh mah perbandingannya jauh amat =D). Satu hal inti dari novel
itu, bagaimana caranya keluar dari kesulitan hidup dengan mengandalkan
kekuatan pendidikan formal, dan kekuatan karakter pastinya, dah gitu,
bagaimana caranya menggantikan airmata kesedihan dan kesulitan ibu,
menjadi airmata kebahagiaan yang dipersembahkan kepada sang ibu.
Heuheuheuheu, ya Iwan adalah bukti nyata the power of practice,
bukti nyata keyakinan untuk berubah dan keluar dari kesulitan hidup
sebagai anak supir angkot beranak lima. Yuhuuuโฆpastikan kapal hidupmu
teruss berlayar walau sesekali badai menghantam, namun teruslah berlayar
sampai ke pelabuhan keberhasilan. Berlayarlah bersamaku #deuuuโฆdah
kayak lagu SO7 neh ^_*.
jam 12 saja, saatnya berubah jadi labu (loh kok? =D). Jadwal Kompas
Gramedia Fair (KGF) hari ni menghadirkan Iwan Setyawan, novelis asal
Batu, Malang, yang terkenal lewat novel pertamanya berjudul 9 Summers 10
Autumns. Novelnya begitu menginspirasiku, kisah hidupnya sebelas
duapuluh dengan kisah hidupku (yang ada tuh ya sebelas duabelas, sebelas
duapuluh mah perbandingannya jauh amat =D). Satu hal inti dari novel
itu, bagaimana caranya keluar dari kesulitan hidup dengan mengandalkan
kekuatan pendidikan formal, dan kekuatan karakter pastinya, dah gitu,
bagaimana caranya menggantikan airmata kesedihan dan kesulitan ibu,
menjadi airmata kebahagiaan yang dipersembahkan kepada sang ibu.
Heuheuheuheu, ya Iwan adalah bukti nyata the power of practice,
bukti nyata keyakinan untuk berubah dan keluar dari kesulitan hidup
sebagai anak supir angkot beranak lima. Yuhuuuโฆpastikan kapal hidupmu
teruss berlayar walau sesekali badai menghantam, namun teruslah berlayar
sampai ke pelabuhan keberhasilan. Berlayarlah bersamaku #deuuuโฆdah
kayak lagu SO7 neh ^_*.
Berburu Goodybag
Yuhuuuโฆpertama kali masuk ke KGF di lantai II, TCC. Aku dan Uci,
disambut dengan berbagai stan, ada stan Tribun, Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata, Kartu Kredit BCA, Hotel Santika. Semua stan itu kami
lewatkan dengan sempurna, kami malah lebih ngiler lihat buku yang
didiskon. Setelah melihat lihat, daku pun ketemu dengan teman yang di
kiri kanan sudah rame goodybag, hasil mejeng di stan ini itu. Daku pun ndak mau kalah, pengen dapat goodybag
gratis. Aku pun menyeret Uci untuk bertandang dari satu stank e stan
yang lain. Bertandang ke stan Tribun, tanya ini itu, tulisan apa yang
bisa dimasukkin para penulis selain wartawan Tribun, oh rupanya tulisan
yang ada di rubrik Citizen Journalism, jadi buat kawan-kawan penulis,
isilah kolom Citizen Journalism, tapi pihak Tribun belum nyediain honor,
soโฆtulis ajalah pokoknya bonus honor mah belakangan, sejutaaaa??? Eh
maksudnya setujuuuuu???. Dan, kau tau kawan? Aku kira, aku dapat goodybag,
ternyata nggak L, soalnya kami ndak daftar untuk berlangganan Tribun,
daku kan dah langganan Kompas =D. Stan pertama gagal, stan berikutnya
adalah stan penjualan Tisu, pas sekali stok tisu di rumah habis, mumpung
lagi promo daku pun beli Tisu. Stan berikutnya adalah stan Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata, disini jiwa Miss Question-ku kambuh, tanya
ini itu, haseekkk bakal dapat goodybag, kata hatiku, eh setelah menunggu lama, ternyata ndak ditawarin goodybag, emang Mas yang jaga stan, ndak liat apa lirikan mataku yang tertuju pada goodybag? =D. Hahahaโฆkudu
berani malu dah kalo jalan-jalan sama diriku =D. Stan berikutnya adalah
stan Hotel Santika, hadeehh disini mah, ditawarin buat kartu membership, glek! Kalau buat kartu member, berarti uang untuk beli buku bakal terancam, dan stan ini pun juga gagal. Yahโฆ10 menit berburu goodybag pun
gagal L. Baiklah kita beristirahat yuukkk di dekat panggung utama,
tapiโฆ??? Mana nih seminar yang ditunggu-tunggu???. Usut punya kusut,
seminar ternyata dilaksanakan di Ruang Seminar lantai III, langsunglah
kami menuju lantai III.
Syukurlahโฆseminar
belum terlalu lama berjalan, kami pun dapat duduk agak dibelakang.
Ternyata pesertanya rame euy, dari kalangan guru, hanya beberapa yang
mahasiswa dan siswa. Senengnya bisa ketemu penulis idola. Sesi yang
paling kutunggu adalah sesi tanyajawab. Dalam hatiku, aku harus bertanya
nih. Beberapa kali tunjuk tangan, daku terus saja tidak digubris ma MC
nya =D (apa karena duduk di paling belakang itu, sehingga duduk sama
berdirinya daku susah dibedakan dan membuat MC nggak melihat daku,
seimut itukah akuuu #sambil berkaca =D), dan pada akhirnya daku ditunjuk
juga buat bertanya, Cihuuyyyโฆ^_*. Petualangan berlanjut sampai ke sesi
poto bareng dan tanda tangan, serta motivasi yang menular, merasuk ke
kalbu #waseeekkk =D.
belum terlalu lama berjalan, kami pun dapat duduk agak dibelakang.
Ternyata pesertanya rame euy, dari kalangan guru, hanya beberapa yang
mahasiswa dan siswa. Senengnya bisa ketemu penulis idola. Sesi yang
paling kutunggu adalah sesi tanyajawab. Dalam hatiku, aku harus bertanya
nih. Beberapa kali tunjuk tangan, daku terus saja tidak digubris ma MC
nya =D (apa karena duduk di paling belakang itu, sehingga duduk sama
berdirinya daku susah dibedakan dan membuat MC nggak melihat daku,
seimut itukah akuuu #sambil berkaca =D), dan pada akhirnya daku ditunjuk
juga buat bertanya, Cihuuyyyโฆ^_*. Petualangan berlanjut sampai ke sesi
poto bareng dan tanda tangan, serta motivasi yang menular, merasuk ke
kalbu #waseeekkk =D.
poto bareng Iwan Setyawan, penulis novel 9 Summers 10 Autumns |
Keluar dari ruang
seminar, kami sumringah tralalalala, daku, Uci, Nisa, Ela, pasalnya poto
barengnya keren gitu #uhuk uhuk. Sampai di pintu keluar, kenapa ada
yang mengganjal ya? Ah ya, ada satu buku incaranku yang belum sempat
daku beli tadi. Aku dan Uci pun kembali ke ruang pameran sedangkan Nisa
dan Ela memilih pulang. Petualangan pun dimulai lagi. Peleh di peleh
buku, saat ritual pilih memilih terdengar suara panitia KGF, belanja
buku senilai 100rb, lalu ditukarkan dengan kupon, untuk diundi dalam
kompetisi meraup buku. Lampu gila hadiahku tiba-tiba bersinar terang
benderang, โโWAKTU ANDA TINGGAL 10 MENIT LAGI UNTUK MENUKAR STRUK
BELANJA DENGAN KUPON โMERAUP BUKUโโ. Aku pun mulai panik, hadeh gimana
nih supaya genap 100rb, mana nih buku yang harga 10rb?, perburuan pun
berakhir, struk pun bertukar dengan kupon โmeraup bukuโ.
seminar, kami sumringah tralalalala, daku, Uci, Nisa, Ela, pasalnya poto
barengnya keren gitu #uhuk uhuk. Sampai di pintu keluar, kenapa ada
yang mengganjal ya? Ah ya, ada satu buku incaranku yang belum sempat
daku beli tadi. Aku dan Uci pun kembali ke ruang pameran sedangkan Nisa
dan Ela memilih pulang. Petualangan pun dimulai lagi. Peleh di peleh
buku, saat ritual pilih memilih terdengar suara panitia KGF, belanja
buku senilai 100rb, lalu ditukarkan dengan kupon, untuk diundi dalam
kompetisi meraup buku. Lampu gila hadiahku tiba-tiba bersinar terang
benderang, โโWAKTU ANDA TINGGAL 10 MENIT LAGI UNTUK MENUKAR STRUK
BELANJA DENGAN KUPON โMERAUP BUKUโโ. Aku pun mulai panik, hadeh gimana
nih supaya genap 100rb, mana nih buku yang harga 10rb?, perburuan pun
berakhir, struk pun bertukar dengan kupon โmeraup bukuโ.
Pengumuman
Panitia mulai memilih
kupon dan mengumumkan ke khalayak, terpilihlah 3 orang beruntung. Nah,
mereka masih harus diuji lagi dengan cara, berlomba meraup buku yang ada
di Kotak Buku selama 30 detik, peserta yang tercepat dan terbanyak
meraup buku dari kotak buku dan berlari kembali menuju garis
start/finish, dialah yang menang.
kupon dan mengumumkan ke khalayak, terpilihlah 3 orang beruntung. Nah,
mereka masih harus diuji lagi dengan cara, berlomba meraup buku yang ada
di Kotak Buku selama 30 detik, peserta yang tercepat dan terbanyak
meraup buku dari kotak buku dan berlari kembali menuju garis
start/finish, dialah yang menang.
Tiga peserta
pertama, dua peserta, seri, mereka dapat meraup 42 buku, sedangkan
peserta ketiga hanya berhasil meraup 35 buku. Alhasil peserta yang
mendapat 42 buku, boleh membawa pulang seluruh buku. Haseekkโฆ=D. Aku
yang duduk di tempat duduk penonton, ngarep banget dipanggil. Panitia
pun bersiap-siap untuk sesi berikutnya, sedangkan aku, malu-malu tapi
mengharap dipanggil ini malah sibuk nahan pee dari tadi,
akhirnya karena sudah tidak tahan lagi, aku ngacir ke toilet, aku titip
kupon ke Uci. Tidak berapa lama, saat perjalanan menuju toilet tiba-tiba
kamera bergerak slow motion #berasa syuting AADC deh =D,
sayup-sayup terdengar namaku dipanggil NURUL FAUZIAH. Pertama nggak
yakin, panggilan kedua lah yang mampu meyakinkan pendengaran ini.
Langsung sajalah daku berlari slow motion *gak jadi pipis hihihi*, menembus keramaian,
menuju panggung utama, namun keburu Uci yang sudah naik panggung, dan
kubiarkan Uci tampil mewakili diriku =D, namun tiba sesi kompetisi
meraup buku, daku minta tolong sama Fauzan, adik kelasku di kampus yang
pas kali dia datang. Fauzan panik. โKak, gimana strateginya?โ bisiknya
padaku. โUdah, ntar ozan ngumpulin buku yang tipis tapi banyak yah =Dโ.
Tibalah saat kompetisi, HAHAHAHAHAH #masih ingat banget wajah Ozan yang
serius banget meraup buku =p. Apalagi pas Ozan tergopoh gopoh keberatan
bawa buku :p, makasi ya Ozan ^_*.
pertama, dua peserta, seri, mereka dapat meraup 42 buku, sedangkan
peserta ketiga hanya berhasil meraup 35 buku. Alhasil peserta yang
mendapat 42 buku, boleh membawa pulang seluruh buku. Haseekkโฆ=D. Aku
yang duduk di tempat duduk penonton, ngarep banget dipanggil. Panitia
pun bersiap-siap untuk sesi berikutnya, sedangkan aku, malu-malu tapi
mengharap dipanggil ini malah sibuk nahan pee dari tadi,
akhirnya karena sudah tidak tahan lagi, aku ngacir ke toilet, aku titip
kupon ke Uci. Tidak berapa lama, saat perjalanan menuju toilet tiba-tiba
kamera bergerak slow motion #berasa syuting AADC deh =D,
sayup-sayup terdengar namaku dipanggil NURUL FAUZIAH. Pertama nggak
yakin, panggilan kedua lah yang mampu meyakinkan pendengaran ini.
Langsung sajalah daku berlari slow motion *gak jadi pipis hihihi*, menembus keramaian,
menuju panggung utama, namun keburu Uci yang sudah naik panggung, dan
kubiarkan Uci tampil mewakili diriku =D, namun tiba sesi kompetisi
meraup buku, daku minta tolong sama Fauzan, adik kelasku di kampus yang
pas kali dia datang. Fauzan panik. โKak, gimana strateginya?โ bisiknya
padaku. โUdah, ntar ozan ngumpulin buku yang tipis tapi banyak yah =Dโ.
Tibalah saat kompetisi, HAHAHAHAHAH #masih ingat banget wajah Ozan yang
serius banget meraup buku =p. Apalagi pas Ozan tergopoh gopoh keberatan
bawa buku :p, makasi ya Ozan ^_*.
Peserta
pertama berhasil meraup 50 buku, peserta kedua 35 buku, peserta ketiga
40 buku, dan peserta keempat yaitu si Ozan berhasil meraup 47 buku. Dan
peserta pertama dan kedua terbanyak meraup buku, boleh membawa pulang
bukunya. BWAHAHAHAHA, kami senang gilak =D. Kebayang banget daku dan Uci
bakal tergopoh gopoh mengotong tuh buku @_@, baiklah kami pun membagi
hasil jerih payah ini ^_*. Ozan dapat setengah, daku dapat setengah
lagi. Alhamdulillah banget, sesuatu yah hari ini. Thanks ya Allah ^_^.
pertama berhasil meraup 50 buku, peserta kedua 35 buku, peserta ketiga
40 buku, dan peserta keempat yaitu si Ozan berhasil meraup 47 buku. Dan
peserta pertama dan kedua terbanyak meraup buku, boleh membawa pulang
bukunya. BWAHAHAHAHA, kami senang gilak =D. Kebayang banget daku dan Uci
bakal tergopoh gopoh mengotong tuh buku @_@, baiklah kami pun membagi
hasil jerih payah ini ^_*. Ozan dapat setengah, daku dapat setengah
lagi. Alhamdulillah banget, sesuatu yah hari ini. Thanks ya Allah ^_^.
Nah, kalau kesal, jangan lampiaskan ke makanan #pengalaman banget
kayaknya hahahah, itupun gak gemuk gemuk, tapi lampiaskanlah ke
even-even dunia buku, dunia baca dan dunia menulis, lalu perahumu akan
kembali berlayar setelah badai menghadang, sedaaaapppp, lanjutkan
pelayaran lageeeeโฆ^_*. #pasang sauh lebar-lebar, naikkan jangkar, stay cool di ruang navigasiโฆ(sambil suit-suit).
#Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog yang diadakan dalam rangka Festival Membaca dan Menulis 2012 memeriahkan Milad FLP ke-15