Hutan Trembesi |
Pagi itu, Senin 25 Oktober 2010, 08.30 WIB, bertepatan dengan hari
ulang tahun mama saya, saya menjadwalkan untuk pergi ke Padang Halaban.
Mungkin banyak yang tidak mengetahui dimana persisnya Padang Halaban
itu, atau mungkin saya saja yang baru kali ini kesana dan baru
mengetahui ada tempat yang bernama Padang Halaban. Padang Halaban adalah
sebuah desa yang ada di Sumatera Utara, Kabupaten Labuhan Batu. 415 km
jarak yang kami tempuh dari Medan-Padang Halaban dengan menggunakan
kereta api Sribilangan Jurusan Medan-Rantau Parapat dan memakan waktu
lima jam lamanya di atas kereta api yang sejuk nian. Hanya saja
perjalanan kami sempat disertai tragedi drama Korea, teman kami bernama
Romi datang telat ke stasiun gara-gara jalanan macet karena hujan, dan
lima menit kereta hendak berangkat dia baru tiba di stasiun, parahnya
lagi Romi tidak tahu dimana pintu masuk untuk penumpang hendak
berangkat. Jadilah Romi terpaksa menunggu keberangkatan kereta
berikutnya, namun Romi tidak sendiri karena ada Hanan dari LPM Suara USU
merangkap panitia acara ini serta dua peserta lagi dari LPM Kreatif
UNIMED. Begitulah tragedy yang mengawali perjalanan menjemput ilmu
menulis narasi ke Padang Halaban.
ulang tahun mama saya, saya menjadwalkan untuk pergi ke Padang Halaban.
Mungkin banyak yang tidak mengetahui dimana persisnya Padang Halaban
itu, atau mungkin saya saja yang baru kali ini kesana dan baru
mengetahui ada tempat yang bernama Padang Halaban. Padang Halaban adalah
sebuah desa yang ada di Sumatera Utara, Kabupaten Labuhan Batu. 415 km
jarak yang kami tempuh dari Medan-Padang Halaban dengan menggunakan
kereta api Sribilangan Jurusan Medan-Rantau Parapat dan memakan waktu
lima jam lamanya di atas kereta api yang sejuk nian. Hanya saja
perjalanan kami sempat disertai tragedi drama Korea, teman kami bernama
Romi datang telat ke stasiun gara-gara jalanan macet karena hujan, dan
lima menit kereta hendak berangkat dia baru tiba di stasiun, parahnya
lagi Romi tidak tahu dimana pintu masuk untuk penumpang hendak
berangkat. Jadilah Romi terpaksa menunggu keberangkatan kereta
berikutnya, namun Romi tidak sendiri karena ada Hanan dari LPM Suara USU
merangkap panitia acara ini serta dua peserta lagi dari LPM Kreatif
UNIMED. Begitulah tragedy yang mengawali perjalanan menjemput ilmu
menulis narasi ke Padang Halaban.
Setelah lima jam
perjalanan yang menyenangkan apalagi bagi teman saya yang baru pertama
kali merasakan naik kereta api, kami pun tiba di stasiun Padang Halaban
pukul 13.30 WIB, setibanya kami di tanah yang sebagian perkebunannya di
kuasai oleh PT. Smart tbk ini, rombongan langsung disambut dengan mobil
yang akan mengantarkan kami ke mess. Selama perjalanan menuju mess,
saya sungguh menikmati desa ini, ditambah lagi cuaca yang mendukung
suasana yang lagi sendu, merona, nyiur melambai, hujan rintik-rintik
masih belum selesai digelar rupanya. Sejak dari stasiun, rumah-rumah
penduduk disekitaran sudah menarik mata, menunjukkan desa ini cukup
hidup, tak berapa lama mobil memasuki kawasan bebas rumah penduduk,
berupa kawasan yang kiri dan kanan ditumbuhi deretan pohon Trembesi yang
batangnya besar dan menjulang serta daunnya yang lebat, serasa memasuki
dunia lain, dunia yang mengantarkan ke negeri dongeng. Saya sempat
dilanda dรฉjร vu seolah-olah saya pernah melewati daerah ini,
suasananya mirip dengan suasana di lokasi syutingnya drama Korea Winter
Sonata di Nami Island. Akhirnya setelah keluar dari hutan Trembesi, kami
memasuki kawasan perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Smart tbk, tepatnya
di kawasan komplek rumah dinas atau mess perkebunan. Rumah bergaya
Belanda menyambut kedatangan kami.
perjalanan yang menyenangkan apalagi bagi teman saya yang baru pertama
kali merasakan naik kereta api, kami pun tiba di stasiun Padang Halaban
pukul 13.30 WIB, setibanya kami di tanah yang sebagian perkebunannya di
kuasai oleh PT. Smart tbk ini, rombongan langsung disambut dengan mobil
yang akan mengantarkan kami ke mess. Selama perjalanan menuju mess,
saya sungguh menikmati desa ini, ditambah lagi cuaca yang mendukung
suasana yang lagi sendu, merona, nyiur melambai, hujan rintik-rintik
masih belum selesai digelar rupanya. Sejak dari stasiun, rumah-rumah
penduduk disekitaran sudah menarik mata, menunjukkan desa ini cukup
hidup, tak berapa lama mobil memasuki kawasan bebas rumah penduduk,
berupa kawasan yang kiri dan kanan ditumbuhi deretan pohon Trembesi yang
batangnya besar dan menjulang serta daunnya yang lebat, serasa memasuki
dunia lain, dunia yang mengantarkan ke negeri dongeng. Saya sempat
dilanda dรฉjร vu seolah-olah saya pernah melewati daerah ini,
suasananya mirip dengan suasana di lokasi syutingnya drama Korea Winter
Sonata di Nami Island. Akhirnya setelah keluar dari hutan Trembesi, kami
memasuki kawasan perkebunan Kelapa Sawit milik PT. Smart tbk, tepatnya
di kawasan komplek rumah dinas atau mess perkebunan. Rumah bergaya
Belanda menyambut kedatangan kami.
Bersama saya, Lulu, dan Romi menjadi delegasi dari LPM Dinamika IAIN SU untuk mengikuti โWorkshop Menulis Narasi: Menguak Kata, Menguak Faktaโ,
rombongan para pendekar tinta itu tidak hanya dari LPM Dinamika saja,
tapi juga dari LPM Suara USU selaku panitia dan mereka membawa pasukan
berjumlah 11 orang, dari LPM STIK-P tsebanyak 3 delegasi, dari LPM
Kreatif UNIMED sebanyak 2 delegasi. Selama seminggu berturut-turut kami
akan dikarantina dalam sebuah Mess milik PT. Smart tbk Kebun Padang
Halaban.
rombongan para pendekar tinta itu tidak hanya dari LPM Dinamika saja,
tapi juga dari LPM Suara USU selaku panitia dan mereka membawa pasukan
berjumlah 11 orang, dari LPM STIK-P tsebanyak 3 delegasi, dari LPM
Kreatif UNIMED sebanyak 2 delegasi. Selama seminggu berturut-turut kami
akan dikarantina dalam sebuah Mess milik PT. Smart tbk Kebun Padang
Halaban.
sambil nunggu kereta api, poto dulu ah bareng pembicara keren Kk Chik n Mas Andreas |
Hari pertama adalah hari dimana kami tiba di mess
dan langsung memasuki kamar yang disediakan untuk beristirahat sejenak
dan meletakkan barang bawaan kami. Acara pun dilanjutkan dengan
perkenalan dari masing-masing delegasi. Hari seterusnya adalah hari yang
menyenangkan dan penuh ilmu.
dan langsung memasuki kamar yang disediakan untuk beristirahat sejenak
dan meletakkan barang bawaan kami. Acara pun dilanjutkan dengan
perkenalan dari masing-masing delegasi. Hari seterusnya adalah hari yang
menyenangkan dan penuh ilmu.
Senang rasanya bisa
mengikuti even ini, karena bisa dibilang LPM Dinamika IAIN SU cukup
beruntung bisa mengirimkan delegasinya ke ajang yang belum tentu ada
sekali setahun, dan belum tentu bisa se-gratis iniโjika mengikuti
workshop komersilnya, peserta dikenakan biaya Rp.3,5 juta, dan memang
sejak awal panitia membuat persyaratan dan seleksi peserta yang ketat
untuk dapat mengikuti workshop ini. Salahsatu persyaratannya adalah
peserta diharuskan mengirim dua karya tulis terbaik sebagai bahan
seleksi. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa lulus seleksi.
mengikuti even ini, karena bisa dibilang LPM Dinamika IAIN SU cukup
beruntung bisa mengirimkan delegasinya ke ajang yang belum tentu ada
sekali setahun, dan belum tentu bisa se-gratis iniโjika mengikuti
workshop komersilnya, peserta dikenakan biaya Rp.3,5 juta, dan memang
sejak awal panitia membuat persyaratan dan seleksi peserta yang ketat
untuk dapat mengikuti workshop ini. Salahsatu persyaratannya adalah
peserta diharuskan mengirim dua karya tulis terbaik sebagai bahan
seleksi. Alhamdulillah saya dan teman-teman bisa lulus seleksi.
Eka
Tjipta Foundation sendiri adalah sebuah lembaga filantropi di Jakarta
yang didirikan oleh seorang pengusaha bernama Eka Tjipta Widjaja,
salahsatu concern dari lembaga ini adalah dalam bidang
pendidikan khususnya menulis narasi ini, dengan menggaet Andreas Harsono
seorang penulis dan wartawan di majalah Pantau serta Chik Rini seorang
penulis dan mantan wartawan di harian Analisa.
Tjipta Foundation sendiri adalah sebuah lembaga filantropi di Jakarta
yang didirikan oleh seorang pengusaha bernama Eka Tjipta Widjaja,
salahsatu concern dari lembaga ini adalah dalam bidang
pendidikan khususnya menulis narasi ini, dengan menggaet Andreas Harsono
seorang penulis dan wartawan di majalah Pantau serta Chik Rini seorang
penulis dan mantan wartawan di harian Analisa.
Tidak salah
Eka Tjipta Foundation mendatangkan penulis dan wartawan sekaliber Mas
Andreas dan Kak Chik, pasalnya materi-materi yang disajikan saat
workshop full of information and inspiration
diantaranya kami membahas โDasar-dasar Jurnalisme, Pentingnya Riset dan
Interview, Pencemaran Nama Baik, News Analysis, Struktur Karangan,
Feature dan Piramida Terbalik, Struktur Karangan, dan materi penutup
yang sangat dinanti-nantikan adalah Narasi, selain itu para peserta
setiap malamnya dijadwalkan nonton bareng. Film yang ditonton adalah
bukan film yang sedang booming sepanjang tahun 2010 ini tapi adalah film indie seperti The Black Road
karya Willem Nessenโfilm soal perang Acheh melawan Indonesia, film-film
yang diputar cukup membuka mata saya, bahwa pekerjaan wartawan itu
tidak mudah, demi menyingkap tabir kebenaran, butuh riset mendalam dan
butuh waktu jangka panjang, maka dari itu finalnya adalah menuliskan itu
semua dengan menggunakan teks narasi, teks yang bukan sembarang teks,
ada banyak gaya baru dalam penceritaannya.
Eka Tjipta Foundation mendatangkan penulis dan wartawan sekaliber Mas
Andreas dan Kak Chik, pasalnya materi-materi yang disajikan saat
workshop full of information and inspiration
diantaranya kami membahas โDasar-dasar Jurnalisme, Pentingnya Riset dan
Interview, Pencemaran Nama Baik, News Analysis, Struktur Karangan,
Feature dan Piramida Terbalik, Struktur Karangan, dan materi penutup
yang sangat dinanti-nantikan adalah Narasi, selain itu para peserta
setiap malamnya dijadwalkan nonton bareng. Film yang ditonton adalah
bukan film yang sedang booming sepanjang tahun 2010 ini tapi adalah film indie seperti The Black Road
karya Willem Nessenโfilm soal perang Acheh melawan Indonesia, film-film
yang diputar cukup membuka mata saya, bahwa pekerjaan wartawan itu
tidak mudah, demi menyingkap tabir kebenaran, butuh riset mendalam dan
butuh waktu jangka panjang, maka dari itu finalnya adalah menuliskan itu
semua dengan menggunakan teks narasi, teks yang bukan sembarang teks,
ada banyak gaya baru dalam penceritaannya.
Waktu seminggu
memang tidak cukup untuk melakoni workshop ini, ada di satu hari kami
juga melakukan praktek wawancara ke lapangan. Saya dapat tugas
mewawancarai seorang mandor kelapa sawit. Keunikan si Bapak ini adalah
beliau sebagai mandor seniorโ30 tahun lebih jadi mandor yang punya
tantangan memanen kelapa sawit yang tingginya mencapai 20 meter dan itu
pekerjaan yang tidak mudah dan penuh risiko, bisa saja galahnya yang
terlalu pendek hingga harus disambung-sambung dengan pipa fiber lagi.
Setelah itu, hasil wawancara disajikan dalam bentuk hidangan tulisan
deskripsi, saya pikir deskripsi yang selama ini saya buat dalam tulisan
saya adalah yang terbaik ternyata saya salah besar, menulis deskripsi
itu susah-susah gampang. Menjelang detik-detik terakhir kepulangan, kami
meminta untuk berjalan-jalan di pabrik pengolahan kelapa sawit.
Menelusuri pabrik tersebut dengan segala hiruk pikuk jeritan suara mesin
tua dan uap panas yang dihasilkan menambah kesan bahwa beginilah
gambaran buram para buruh yang dipekerjakan Belanda untuk mengolah hasil
bumi Indonesia.
memang tidak cukup untuk melakoni workshop ini, ada di satu hari kami
juga melakukan praktek wawancara ke lapangan. Saya dapat tugas
mewawancarai seorang mandor kelapa sawit. Keunikan si Bapak ini adalah
beliau sebagai mandor seniorโ30 tahun lebih jadi mandor yang punya
tantangan memanen kelapa sawit yang tingginya mencapai 20 meter dan itu
pekerjaan yang tidak mudah dan penuh risiko, bisa saja galahnya yang
terlalu pendek hingga harus disambung-sambung dengan pipa fiber lagi.
Setelah itu, hasil wawancara disajikan dalam bentuk hidangan tulisan
deskripsi, saya pikir deskripsi yang selama ini saya buat dalam tulisan
saya adalah yang terbaik ternyata saya salah besar, menulis deskripsi
itu susah-susah gampang. Menjelang detik-detik terakhir kepulangan, kami
meminta untuk berjalan-jalan di pabrik pengolahan kelapa sawit.
Menelusuri pabrik tersebut dengan segala hiruk pikuk jeritan suara mesin
tua dan uap panas yang dihasilkan menambah kesan bahwa beginilah
gambaran buram para buruh yang dipekerjakan Belanda untuk mengolah hasil
bumi Indonesia.
Jadi anak pabrik euy |
Pagi itu, 30 Oktober 2010, 09.00 WIB, di
stasiun Padang Halaban kami menanti kereta yang akan membawa kami dan
ilmu kami bersama kembali ke Medan. Hati saya tertinggal di sela-sela
pohon trembesi yang eksotif di siram mentari pagi Padang Halaban.
stasiun Padang Halaban kami menanti kereta yang akan membawa kami dan
ilmu kami bersama kembali ke Medan. Hati saya tertinggal di sela-sela
pohon trembesi yang eksotif di siram mentari pagi Padang Halaban.
๏ปฟ
*Udah dimuat di Majalah Dinamika Edisi: 28*
12 Comments. Leave new
brpa jam perjalanan dari medan ke padang halaban dengan menggunakan kreta api..??
8 jam perjalanan =)
Ceritanya menarik sekali…. tempatnya bagus ya?
Mau tanya dek, siapakah nama Estate Manager Kebun Padang Halaban? dan kontaknya.
Ada pelamar kerja di perusahaan kami, yang mana sebelumnya bekerja di perusahaan ini. Kami bermaksud menghubungi managernya untuk referensi.
Terimakasih ya,
maaf pak/buk, saya tdk tau identitas bapak/ibu,mungkin kalo saya tau identitas bapak/ibu, sy bisa bantu dengan memberi tahu nomor pegawai yg kerja disana, tp bukan di bagian estate manager kebun Padang Halaban. Maaf. Trims =)
This comment has been removed by the author.
Wah saya jd inget 7 tahun yang lalu saya pernah jd supervisor di pks padang halaban, makasih ya De, duah buat narasi dan foto PHLM, saya jd bisa kasih liat ki isteri saya foto PHLM
Thank
iya mas sama-sama, salam kenal mas Yemi =), salam buat istrinya ^_^
wahhh,..
malah awag anak padang halaban baru baca sekarang..
thnx udah mau mempublikasikan kampung kami…
Salam kenal Qiu :), wuah kampung kamu memang keren dah ๐
Salam Kenal Nufa Zee, saya Yanto Fung dari PT. International Network perusahaan media & direktori kelapa sawit di Indonesia selama 9 tahun dan Malaysia 4 tahun. Kami menyediakan data atau informasi mengenai kelapa sawit baik supplier, research dan artikel di media cetak dan online bisa dibuka di http://www.pibipop.com.
Untuk memudahkan komunikasi boleh email ke saya di yantofung@gmail.com +62-812-9914613 dan bagi yang ingin melamar kerja boleh posting data pribadi di website kami tanpa bayaran apapun.
Terima kasih.
kebetulan lagi training di Padang Halaban ๐
Jadi pengen kesana lagi, semangat training ^^