Aaaarrggh jadi ceritanya
melalui postingan ini saya seolah masuk ke mesin waktu dan mengenang masa kecil
sebagai anak pertama perempuan yang gak ada teman (adik kedua dan ketiga saya
adalah laki laki), sedangkan orangtua sibuk bekerja di toko kelontong, alhasil dia pun ciptakan permainan sendiri.
melalui postingan ini saya seolah masuk ke mesin waktu dan mengenang masa kecil
sebagai anak pertama perempuan yang gak ada teman (adik kedua dan ketiga saya
adalah laki laki), sedangkan orangtua sibuk bekerja di toko kelontong, alhasil dia pun ciptakan permainan sendiri.
Masih lekat dalam ingatan,
sekitar kelas 3 SD saya membangun kemah di sudut halaman kecil di rumah nenek
saya. Sudut berukuran 1mx1m saya buat senyaman mungkin, saya bentangkan tikar,
saya pasang atap dengan payung besar yang sudah tidak terpakai lagi, saya buat
tungku mini dari batu bata, untuk tempat api agar menyala, botol bekas minuman energy
yang dilubangi tutupnya kemudian dipasang sumbu kompor ditengahnya setelah
sebelumnya dituangkan minyak lampu ke dalam botol, dan taraaa jadilah kompor
^_^, terus saya letakkan kuali besi
kecil di atasnya. Selebihnya di sekitaran saya ada banyak bahan yang akan saya
racik, diantaranya buah ceri, bunga asoka, yang saya petik di kebun bunga
nenek, dan sedikit minyak makan yang
saya ambil dari dapur nenek hehe.
sekitar kelas 3 SD saya membangun kemah di sudut halaman kecil di rumah nenek
saya. Sudut berukuran 1mx1m saya buat senyaman mungkin, saya bentangkan tikar,
saya pasang atap dengan payung besar yang sudah tidak terpakai lagi, saya buat
tungku mini dari batu bata, untuk tempat api agar menyala, botol bekas minuman energy
yang dilubangi tutupnya kemudian dipasang sumbu kompor ditengahnya setelah
sebelumnya dituangkan minyak lampu ke dalam botol, dan taraaa jadilah kompor
^_^, terus saya letakkan kuali besi
kecil di atasnya. Selebihnya di sekitaran saya ada banyak bahan yang akan saya
racik, diantaranya buah ceri, bunga asoka, yang saya petik di kebun bunga
nenek, dan sedikit minyak makan yang
saya ambil dari dapur nenek hehe.
Tapi, menu utamanya apa nih, ah
ya, Ikan Gobi, ikan kecil yang seukuran teri nasi, berwarna hitam, hidupnya di
selokan, selalu jadi bahan menu utama masakan saya, haha, duh maafkan saya ya
Ikan Gobi. Menangkap Ikan Gobi gak perlu perjuangan berarti, hanya mengobok
obok selokan depan rumah, bwuahaha. Nah, ketika mulai proses memasak, entah
kenapa ada rasa bahagia tersendiri melihat ikan itu matang hidup hidup *agak horor
gue ya pas masa kecil haha.
ya, Ikan Gobi, ikan kecil yang seukuran teri nasi, berwarna hitam, hidupnya di
selokan, selalu jadi bahan menu utama masakan saya, haha, duh maafkan saya ya
Ikan Gobi. Menangkap Ikan Gobi gak perlu perjuangan berarti, hanya mengobok
obok selokan depan rumah, bwuahaha. Nah, ketika mulai proses memasak, entah
kenapa ada rasa bahagia tersendiri melihat ikan itu matang hidup hidup *agak horor
gue ya pas masa kecil haha.
Beranjak besar, sekitar
kelas 6 SD permainan saya mulai
berganti, waktu itu musim permainan BP atau bongkar pasang. Jadi, saya sulap
meja belajar saya yang tingkat dua, pada tingkat dua nya, papan penyangga
lebarnya lebih kecil dari papan utama tempat saya menulis. Melihat suasana
begitu, saya kepikiran untuk membuat rumah yang punya tingkat. Mulailah bermain
kreatifitas saya. Saya gunting gunting karton bekas tempat benang ( Tante saya
seorang penjahit, jadi kotak benang itu kadang saya kutipin sebelum berakhir di
tong sampah) menjadi bangku, meja, dan tangga, sedangkan untuk tempat tidur,
saya buat dari kotak korek api kosong. Perlengkapan rumah tangga khayalan saya
yang lainnya, saya pakai barang-barang yang mendekati bentuknya, seperti
penghapus saya jadikan meja.
kelas 6 SD permainan saya mulai
berganti, waktu itu musim permainan BP atau bongkar pasang. Jadi, saya sulap
meja belajar saya yang tingkat dua, pada tingkat dua nya, papan penyangga
lebarnya lebih kecil dari papan utama tempat saya menulis. Melihat suasana
begitu, saya kepikiran untuk membuat rumah yang punya tingkat. Mulailah bermain
kreatifitas saya. Saya gunting gunting karton bekas tempat benang ( Tante saya
seorang penjahit, jadi kotak benang itu kadang saya kutipin sebelum berakhir di
tong sampah) menjadi bangku, meja, dan tangga, sedangkan untuk tempat tidur,
saya buat dari kotak korek api kosong. Perlengkapan rumah tangga khayalan saya
yang lainnya, saya pakai barang-barang yang mendekati bentuknya, seperti
penghapus saya jadikan meja.
Setelah semua perlengkapan fix,
saya mulai ber-storytelling sendiri
mengandalkan imajinasi jiwa anak anak saya waktu itu,
saya mulai ber-storytelling sendiri
mengandalkan imajinasi jiwa anak anak saya waktu itu,
Begitulah kegiatan yang saya
lakukan usai pulang sekolah. Bahagia sekali rasanya, bahkan mengenangnya saja,
sampai membuncah hati ini, senyum senyum sendiri, rindu masa kecil, hehe.
lakukan usai pulang sekolah. Bahagia sekali rasanya, bahkan mengenangnya saja,
sampai membuncah hati ini, senyum senyum sendiri, rindu masa kecil, hehe.
Sebenarnya jadi anak perempuan
pertama yang gak ada temannya juga bisa happy
dengan menciptakan permainan sendiri, dan saya sangat bersyukur memiliki
keluarga yang mendukung segala imajinasi saya saat kecil, yang berwujud mainan.
pertama yang gak ada temannya juga bisa happy
dengan menciptakan permainan sendiri, dan saya sangat bersyukur memiliki
keluarga yang mendukung segala imajinasi saya saat kecil, yang berwujud mainan.
*Tulisan ini diikutkan dalam
Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa”
Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa”
8 Comments. Leave new
anak-anak jaman dulu apapun bisa dijadikan permainan ya. Bikin kemah dari barang yang ada di rumah. Terima kasih sudah berpartisipasi ya
Iya Mak, imajinasinya tingkat tinggi ๐
Sama2 Mak
Dulu itu perabotan dari kotak korek atau rokok hits banget yaaa.. setiap anak perempuan bisa bikinnya. calon calon desainer interior masa depan hihihi
Wekekek, banget Mak, hihi
wah wah, bisa jadi destinasi mainan buat anak-anak bengbeng kelak.. hahahay
Boleh2 Dek, tapi carik dulu mamaknya ya ๐
anak2 jaman dulu lebih kreatif apa pun bisa jidadikan mainan… ๐
Sebenarnya anak sekarang juga kreatif2, tapi ya itu agak teracuni dg gadget,meski gak semua, lagipula zaman kan udah beda yak *CMIIW