Leadership is not about titles, positions, or flow charts. It is about one life influencing another
-John C. Maxwell-
Tentang Astra, aku punya teman yang sudah kuanggap kakak sendiri dan bersuamikan karyawan Astra. Suatu hari sempat terbersit dalam hati bahwa aku kepengen punya suami karyawan Astra #eh Qodarullah bersuamikan seorang dosen, Alhamdulillah #eaak
Terus hubungannya dengan tulisan ini apa? Sebenarnya gak ada sih haha, niatnya biar nyambung-nyambungin aja agar ada kata Astra nya #plaak. Tapi gak juga sih, dalam beberapa event blogger yang kuhadiri, Astra sering kali jadi sponsor utamanya, salahsatunya di event ini,
( Baca : Yuk, Sadari Kanker Payudara dari Sekarang )
Untuk perusahaan sebesar Astra dengan banyaknya lini bisnis dan bisa bertahan hingga sekarang pasti gak mudah. ENAM PULUH TAHUN gitu loh! Dan saya jadi penasaran, mantra apa yang digunakan William Soeryadjaya sebagai pelopor perusahaan Astra?
Kalau mantra ini berhasil diterapkan dalam mengelola perusahaan yang didalamnya ada ratusan karyawan, apalagi kalau diterapkan dalam mengasuh anak, hmm…layak dipraktekkan nih.
Ini Dia 4 Falsafah Perusahaan Astra, Kental Ruh Spiritual
Dalam perjalanan perusahaan Astra, falsafah yang dibawa dikenal dengan Catur Dharma.
Kalau dibaca dan diresapi Catur Dharma milik Astra ini daleeeem makjleb kelelep, sekilas simpel tapi prakteknya, berat Maak!
Pertama, Menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara
Sejak memutuskan menikah, sudah menyadari konsekuensi bahwa diriku adalah milik suami dan anak sepenuhnya. Dan semoga dengan segala kontribusi yang maksimal aku lakukan berharap ada manfaat yang dirasa meskipun belum sampai skala lintas bangsa dan negara paling tidak sudah berada di lintas hati suami dan anakku, aamiin ^^
Ah Catur Dharma yang pertama ini bikin baper aja haha. Tapi, masyaAllah bila semua perusahaan menerapkannya, tentu yang dikejar tidak profit semata tapi kebermanfaatan yang hakiki dan bisa dirasakan semua aspek.
Kedua, Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan
Ngobrolin tentang pelayanan jadi ingat tulisan Kiki Barkiah mengenai โKepada Siapa Pekerjaan Ini Akan Diberikan?โ
Dan siapapun yang membaca, pasti mikir cepat untuk mencari pekerjaan lain, hihi. Emang pekerjaan apa sih? Jadi karyawan Astra? #eh , bukan, tapi jadi ibu ^^ Pun profesi sebagai Ibu Rumah Tangga tanpa sadar merunut kepada falsafah yang kedua ini, memberikan pelayana terbaik kepada pelanggan, pelanggannya siapa? Ya suami dan anak dong ^^
Ketiga, Menghargai Individu dan Membina Kerjasama
Nah loh, ini terkait banget dengan komunikasi. Karena pada pilar pernikahan, sebagai pilar pertama agar pernikahan bisa berjalan lama dan awet kayak Astra dan kalau bisa hingga dipertemukan lagi di SyurgaNya, adalah komunikasi.
Tidak mungkin berhasil cara kita menghargai oranglain dan mengadakan akad kerjasama tanpa komunikasi yang baik. Kalau dalam pernikahan aja tidak ada saling menghargai dan kerjasama, bisa terjadi keretakan konon lagi dalam menjalankan perusahaan?
Keempat, Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik
Pada falsafah ini aku yakin banget pasti berhubungan dengan tahu porsi dan tugas masing-masing sehingga dalam perjalanan perusahaan atau pernikahan, setiap individu jadi fokus dan senantiasa berusaha mencapai yang terbaik.
Ada tiga tugas utama suami yakni mendidik istri dan anak, jadi tugas utama bukan cari nafkah loh ya nah yang kedua baru mencari nafkah, sedangkan tugas ketiga memberikan rasa aman pada keluarga kecilnya.
Ada pun tugas utama seorang istri, bukan masak atau ngurus anak, tapi melayani suami, tugas kedua memberikan rasa nyaman bagi suami dan anak, sedangkan ketiga adalah mendidik anak.
Sukses terus untuk Astra dan semoga setiap yang terlibat dalam menjalankan perusahaan yang luarbiasa ini, bisa mengigit erat dengan geraham mereka keempat catur dharma tersebut sehingga mimpi untuk jadi kebanggaan Indonesia terwujud pada tahun 2020. Aamiin.
1 Comment. Leave new
Zaman kuliah dulu, dapat beasiswa Astra rasanya keren banget.Bergengsi banget.Dan aku nggak dapeeeettt…. ihiks. Nggak pede buat ngajuin ke Astra ๐