Di era teknologi modern, transformasi digital semakin populer di kalangan pebisnis dan perusahaan. Dengan berkembangnya era teknologi, banyak pengusaha yang mulai beralih dari metode konvensional ke digital. Istilah technopreneur pun semakin banyak diklaim oleh para pebisnis, terutama mereka yang menjalankan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti menggunakan aplikasi atau website dengan VPS murah sebagai media pemasarannya.
Technopreneur merujuk pada individu yang menjalankan bisnis dengan dukungan utama teknologi. Seperti halnya entrepreneur, seorang technopreneur berupaya menemukan peluang dan mengubahnya menjadi bisnis yang menguntungkan. Dalam lingkungan bisnis yang semakin digital, peran technopreneur menjadi sangat penting, karena mereka mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan nilai tambah dan keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis.
Lalu, siapa saja technopreneur yang ada saat ini? Sebelum masuk ke pembahasan tersebut, mari pahami lebih dalam tentang apa itu technopreneur dan tujuan technopreneurship.
Mengenal Apa Itu Technopreneur
Secara harfiah, istilah technopreneur merupakan gabungan dari dua kata, yaitu โtechnologyโ dan โentrepreneurโ, sehingga technopreneur dapat diartikan sebagai individu yang berwirausaha di bidang teknologi. Seorang technopreneur tidak hanya memiliki kemampuan berbisnis, tetapi juga memiliki pengetahuan luas tentang teknologi. Mereka menggabungkan keterampilan wirausaha dengan pemanfaatan teknologi untuk mentransformasi produk atau layanan.
Technopreneurship bisa dianggap sebagai bentuk kewirausahaan generasi baru. Bidang ini sangat cocok untuk individu yang inovatif, cerdas, dan paham teknologi. Selain itu, technopreneur yang sukses biasanya adalah mereka yang berani melakukan reformasi dan menciptakan terobosan-terobosan baru.
Tujuan Technopreneurship
Salah satu tujuan utama technopreneurship adalah menyelesaikan berbagai masalah, baik yang sederhana maupun kompleks. Contohnya adalah Gojek, yang mempermudah pengguna dalam hal transportasi, pemesanan makanan dan minuman, pengisian pulsa, pembayaran listrik, dan lainnya.
Karena berbasis teknologi, technopreneurship mendorong masyarakat untuk menggunakan solusi terbaik dalam mengatasi masalah. Ini memungkinkan para technopreneur untuk terus berinovasi dan menciptakan teknologi baru guna menangani masalah lain yang muncul. Pendirian bisnis atau perusahaan baru oleh technopreneur akan memperluas peluang kerja. ]
Technopreneurship juga berkontribusi langsung pada perekonomian negara melalui pajak dari transaksi digital. Menurut laporan Tempo, kontribusi technopreneur muda di Indonesia diperkirakan akan menghasilkan pendapatan setidaknya Rp4 triliun pada tahun 2030 mendatang.
Contoh Sosok Technopreneur
Ada banyak technopreneur sukses yang berhasil mengembangkan bisnis berbasis teknologi, baik di dalam maupun luar negeri. Beberapa sosok technopreneur sukses di antaranya seperti:
Bill Gates
Bill Gates adalah salah satu pendiri perusahaan global, Microsoft. Pada tahun 1975, ia bersama Paul Allen mendirikan Microsoft untuk memudahkan pengguna komputer desktop. Saat ini, software Microsoft digunakan oleh sekitar 1,4 miliar orang di seluruh dunia. Sistem operasi Windows dan MS Office adalah beberapa produk andalan Microsoft.
Mark Zuckerberg
Mark Zuckerberg merupakan pria asal New York yang menunjukkan minatnya pada teknologi sejak kecil. Pada usia 12 tahun, ia membuat aplikasi messaging. Pada tahun 2004, Zuckerberg menciptakan aplikasi media sosial untuk menghubungkan mahasiswa di Harvard University, yang kemudian berkembang menjadi Facebook. Hingga kini, Facebook telah digunakan oleh miliaran orang di seluruh dunia.
Nadiem Makarim
Nadiem Makarim dari Indonesia adalah pendiri Gojek. Ia terinspirasi oleh sulitnya ojek pangkalan mendapatkan penumpang dan kelangkaan ojek. Nadiem mengembangkan platform transportasi yang memudahkan ojek dan penumpang. Gojek kini menawarkan berbagai layanan seperti GoFood, GoSend, GoPay, GoGames, dan GoMart.
Kesimpulan
Di era teknologi modern, transformasi digital semakin diminati oleh para pebisnis dan perusahaan, mendorong banyak pengusaha beralih dari metode konvensional ke digital. Technopreneur, gabungan dari kata ‘technology’ dan ‘entrepreneur’, adalah individu yang menjalankan bisnis dengan dukungan utama teknologi. Mereka telah memanfaatkan teknologi untuk menciptakan value pada bisnis yang dijalankan.
Tujuan utama technopreneurship meliputi penyelesaian masalah dan mendorong penggunaan solusi teknologi terbaik, serta berkontribusi pada perekonomian melalui pajak transaksi digital. Contoh technopreneur sukses termasuk Bill Gates dengan Microsoft, Mark Zuckerberg dengan Facebook, dan Nadiem Makarim dengan Gojek.
Para technopreneur inilah yang telah berhasil mengembangkan bisnis berbasis teknologi yang tidak hanya memudahkan kehidupan sehari-hari, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan menginspirasi inovasi lebih lanjut.