Impian
harus menyala dengan apapun yang kita miliki, meskipun yang kita miliki tidak
sempurna, meskipun itu retak-retak
harus menyala dengan apapun yang kita miliki, meskipun yang kita miliki tidak
sempurna, meskipun itu retak-retak
–9
Summers 10 Autumns, a novel-
Summers 10 Autumns, a novel-
Beberapa tahun
terakhir rak toko buku di seluruh Indonesia diramaikan oleh buku fiksi berbalut
kisah masa lalu yang berbuah manis di masa depan. Sebut saja Tetralogi Laskar
Pelangi, Trilogi Negeri 5 Menara, dan 9 Summers 10 Autumns serta masih banyak novel lain yang
menginspirasi. Setidaknya untuk saat ini cerita masa lalu terbukti sukses
diceritakan dan dibukukan.
terakhir rak toko buku di seluruh Indonesia diramaikan oleh buku fiksi berbalut
kisah masa lalu yang berbuah manis di masa depan. Sebut saja Tetralogi Laskar
Pelangi, Trilogi Negeri 5 Menara, dan 9 Summers 10 Autumns serta masih banyak novel lain yang
menginspirasi. Setidaknya untuk saat ini cerita masa lalu terbukti sukses
diceritakan dan dibukukan.
Kenangan, masa lalu
adalah jejak yang berlengan, selalu akan menarik ke belakang bila tidak berani
melepaskan. Berbeda dengan seorang Iwan Setyawan, ia justru membiarkan lengan
masa lalunya menarik ke belakang sebagaimana yang ia kisahkan di novel ber-coverkan dua buah apel, dari Malang
(terkenal dengan Apel Malang-nya) hingga ke New York (The Big Appleโsebutan
untuk kota New York).
adalah jejak yang berlengan, selalu akan menarik ke belakang bila tidak berani
melepaskan. Berbeda dengan seorang Iwan Setyawan, ia justru membiarkan lengan
masa lalunya menarik ke belakang sebagaimana yang ia kisahkan di novel ber-coverkan dua buah apel, dari Malang
(terkenal dengan Apel Malang-nya) hingga ke New York (The Big Appleโsebutan
untuk kota New York).
Kisah dalam novel
dibuka dengan adegan seorang anak kecil, usia sekolah dasar menyaksikan
peristiwa perampokan yang dilakukan dua remaja terhadap pria berperawakan kecil
yang terjadi pinggiran kota New York. Lalu kisah berlanjut dengan perkenalan
anak kecil tersebut dengan pria korban perampokan. Pembaca bahkan diajak
menelusuri cerita seperti menarik ulur mesin waktu, sebentar di masa sekarang, sebentar
diajak masuk ke pusaran waktu menuju masa lalu. Begitulah Iwan meramu kisahnya serupa
semi autobiografi dirinya sendiri.
dibuka dengan adegan seorang anak kecil, usia sekolah dasar menyaksikan
peristiwa perampokan yang dilakukan dua remaja terhadap pria berperawakan kecil
yang terjadi pinggiran kota New York. Lalu kisah berlanjut dengan perkenalan
anak kecil tersebut dengan pria korban perampokan. Pembaca bahkan diajak
menelusuri cerita seperti menarik ulur mesin waktu, sebentar di masa sekarang, sebentar
diajak masuk ke pusaran waktu menuju masa lalu. Begitulah Iwan meramu kisahnya serupa
semi autobiografi dirinya sendiri.
โSaya hanya tidak
ingin menjadi supir angkot, seperti Bapak sayaโ, dalam sebuah seminar pendidikan
berkarakter (02/11), Iwan mengaku kepada peserta, itulah salahsatu alasan
kenapa ia mampu membawa perahu layarnya hingga ke New York dan menjadi Director,
Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York.
Iwan sekali lagi meyakini bahwa satu-satunya cara keluar dari keterbatasan
ekonomi adalah bersekolah serajin-rajinnya.
ingin menjadi supir angkot, seperti Bapak sayaโ, dalam sebuah seminar pendidikan
berkarakter (02/11), Iwan mengaku kepada peserta, itulah salahsatu alasan
kenapa ia mampu membawa perahu layarnya hingga ke New York dan menjadi Director,
Internal Client Management di Nielsen Consumer Research, New York.
Iwan sekali lagi meyakini bahwa satu-satunya cara keluar dari keterbatasan
ekonomi adalah bersekolah serajin-rajinnya.
Menjadi anak
laki-laki satu-satunya dari 5 bersaudara jadi beban tersendiri bagi Iwan, belum
lagi ketakutan yang amat sangat jika hidupnya kelak berakhir sama seperti
Bapaknya yang sopir angkot. Mengingat lingkaran kemiskinan sudah seperti
lingkaran setan, jika Bapak seorang sopir angkot mungkin anaknya juga akan
menjadi sopir angkot, dalam hal ini pepatah buah jatuh dari pohonnya menguatkan
ketakutan Iwan kecil sehingga mati-matian ia belajar dan menuntaskan pendidikan
meski sesekali tertatih. Sederhana. Sesungguhnya ia tidak berjuang sendiri,
dalam kesulitan apapun, semiskin apapun, tetap kekuatan dan kehangatan cinta
mampu menguatkan setiap anggota keluarga dalam membangun masa depan bersama yang
lebih baik.
laki-laki satu-satunya dari 5 bersaudara jadi beban tersendiri bagi Iwan, belum
lagi ketakutan yang amat sangat jika hidupnya kelak berakhir sama seperti
Bapaknya yang sopir angkot. Mengingat lingkaran kemiskinan sudah seperti
lingkaran setan, jika Bapak seorang sopir angkot mungkin anaknya juga akan
menjadi sopir angkot, dalam hal ini pepatah buah jatuh dari pohonnya menguatkan
ketakutan Iwan kecil sehingga mati-matian ia belajar dan menuntaskan pendidikan
meski sesekali tertatih. Sederhana. Sesungguhnya ia tidak berjuang sendiri,
dalam kesulitan apapun, semiskin apapun, tetap kekuatan dan kehangatan cinta
mampu menguatkan setiap anggota keluarga dalam membangun masa depan bersama yang
lebih baik.
Novel ini diceritakan
berdasarkan kisah nyata penulisnya, ditulis dengan alur maju mundur,
dinarasikan dengan gaya melankolis, membawa pembaca hanyut ke dalam kisahnya, siap-siap
terkejut pada halaman terakhir dimana Iwan mengungkapkan satu point yang telah ia lewati, dan di titik
itulah ia menjadi unstoppable man menuju bagian teratas dari hidupnya.
Lalu siapakah bocah kecil yang selalu menemani Iwan dalam novel ini?
berdasarkan kisah nyata penulisnya, ditulis dengan alur maju mundur,
dinarasikan dengan gaya melankolis, membawa pembaca hanyut ke dalam kisahnya, siap-siap
terkejut pada halaman terakhir dimana Iwan mengungkapkan satu point yang telah ia lewati, dan di titik
itulah ia menjadi unstoppable man menuju bagian teratas dari hidupnya.
Lalu siapakah bocah kecil yang selalu menemani Iwan dalam novel ini?
Seperti pendahulunya
yang sudah-sudah setiap novel yang kaya akan pelajaran dan pengalaman hidup
pasti bertabur endorsement dari para
penulis terkenal, praktisi pendidikan, hingga politikus sekaliber Anas
Urbaningrum, Menggugah. Satu kata untuk novel ini. Iwan, lanjut Anas dalam endorsmenent-nya, berhasil membahasakan
dengan ringan dan renyah bahwa pendidikan dan determinasi hidup adalah sahabat
sejati perbaikan nasib manusia.
yang sudah-sudah setiap novel yang kaya akan pelajaran dan pengalaman hidup
pasti bertabur endorsement dari para
penulis terkenal, praktisi pendidikan, hingga politikus sekaliber Anas
Urbaningrum, Menggugah. Satu kata untuk novel ini. Iwan, lanjut Anas dalam endorsmenent-nya, berhasil membahasakan
dengan ringan dan renyah bahwa pendidikan dan determinasi hidup adalah sahabat
sejati perbaikan nasib manusia.
Selain itu Iwan dalam
penulisan novelnya ramai akan petikan dialog berbahasa Inggris, mungkin buat
pembaca yang menekuni atau suka dengan bahasa Inggris, membaca novel ini bisa
sekalian melatih dan mengkoleksi perbendaharaan bahasa Inggris Anda. A must read novel, pas banget dibaca
saat musim liburan seperti ini. Selamat menggali kekayaan jiwa dalam tiap
lembaran kisahnya. Selamat Membaca!
penulisan novelnya ramai akan petikan dialog berbahasa Inggris, mungkin buat
pembaca yang menekuni atau suka dengan bahasa Inggris, membaca novel ini bisa
sekalian melatih dan mengkoleksi perbendaharaan bahasa Inggris Anda. A must read novel, pas banget dibaca
saat musim liburan seperti ini. Selamat menggali kekayaan jiwa dalam tiap
lembaran kisahnya. Selamat Membaca!
1 Comment. Leave new
Reviewnya menggugah selera mbak ๐ Saya jadi kepengen baca buku ini.
Penggalan quotenya pun bagus: impian harus menyala dengan apapun yang kita miliki, meskipun yang kita miliki tidak sempurna, meskipun itu retak-retak. *dicatet*