sumber : bentangpustaka.com |
Jam, 09.30 pun acara dimulai, gak lama setelah Mbak Dee masuk ke ruangan, wuaaa Mbak Dee seger bangeeeettt, aku kira rambutnya masih cepak, ternyata rambut panjang, anggun deh, aaarrggh aku tersepona eh terpesona, makin semangat lah korek ilmu dari Mbak Dee *pasang ikat kepala*
Bicara disiplin memang gak lepas dari jam biologis para penulis, nah ini sebenarnya pertanyaan daku yang dijawab Dee. Seorang Dee Lestari dulunya sangat akrab dengan hantu malam alias jam biologis menulisnya itu malam hari, sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga, berisiko sekali menulis di jam jam segitu. Aku aja pernah begadang zaman kuliah dulu, nah sehari begadang, rasa ngantuknya bisa bertahan sampai seminggu, ditambah lagi dengan penyakit yang menanti, semacam flu dan masuk angin hahaha
Sekarang Dee Lestari lebih memilih jam biologis menulis itu pada subuh hari selama 2 jam. Baru deh setelah itu aman mengerjakan pekerjaan rumah tangga, bila ada waktu kosong di siang hari, kita bisa melanjutkan tulisan kita, jadi 2 jam di Subuh hari seperti jam tetap ngantor.
Terkait jam biologis menulis, Dee jadi keinget pertemuannya dengan seorang penulis asal Belanda, โKamu harus terbiasa bersahabat dengan hantu hantu siang juga, dan cukuplah sudah bersahabat dengan hantu hantu malamโ
Keren ya istilahnya, hantu malam dan hantu siang hihihi
Oke, sampailah kita pada pertanyaan awaaal sekali, ketika menulis, muncul ide lain,nah yang Dee lakukan adalah ngomong dengan IDE, โDeโ tunggu dulu ya, saya gak cuekin kamu, tapi saya sedang mengerjakan yang lainโ
Kebanyakan dari kita sering tergoda dengan ide baru yang datang, sekaliber Dee aja paling gak bisa mengerjakan dua naskah novel sekaligus. Konon lagi aku *nunjuk hidung, tapi gayanya udah kayak ngerjain banyak naskah, satupun belum ada selesai, curhat nih yeee ๐
Saran Dee, jangan jadikan ide baru itu sebagai kutukan, bersahabatlah dengan ide lain yang datang.
Find what you love and stick to with.
Gimana serukan? Pokoknya Dee bener bener membongkar semua rahasia proses kreatifnya. Apalagi pertanyaan yang satu ini.
Bagaimana Membuat Buku yang Page Turner?
Page Turner adalah istilah untuk buku yang bila dibaca kita pengen baca lagi dan lagi, penasaran dengan kisah dan adegan selanjutnya. Dan itu kita lihat dari karya Dee ya, yang sulit sekali lepas kalau sudah dicengkram sama tokoh dan kisah yang dikarang Dee.
Rahasianya adalah, cerita yang seru itu adalah yang mengandung rangkaian sebab-akibat. Jangan kebalik.
Kemudian, gabungkan antara fiksi dan realitas, dan pastikan tokoh kita punya habit, contoh di Perahu Kertas, buatku Kugy adalah tokoh cewek yang unik, suka curhat di perahu kertas dan membiarkan perahu kertasnya mengalir di sungai kecil, lalu hobi nulis dongeng. Nah, habit ini bisa kita lihat dari teman teman kita, mereka inspirasi kita loh, masukkan ke bank data, maksimalkan kamera penulis kita.
Bagaimana menyelipkan humor dalam novel kita?
Ukuran sebuah humor yang lucu itu adalah, apabila kita yang menuliskannya juga ketawa, yakinlah pembaca juga bakal ketawa. Begitu juga untuk membuat adegan sedih, kalau kita sedih bacanya, pembaca pasti sedih juga.
Sebaiknya sudut pandang keberapa yang dipakai untuk novel biografi? Hihi ini pertanyaan daku
Jenis sudut pandang ada tiga ya, orang pertama yaitu aku, orang kedua itu kamu, dan orang ketiga. Sudut pandang orang ketiga (dia) ini terbagi lagi, terbatas, maksudnya, menceritakan satu orang yang sudah kita tentukan, sedangkan tidak terbatas, maksudnya sudut pandang kayak Tuhan.
Dee menyarankan kepadaku, untuk menggunakan sudut pandang pertama saja, sudut pandang ini membuat pembaca lebih dekat dengan tokoh tokoh dalam cerita kita.
Pertanyaan berikut, setiap kita punya orang yang menginspirasi kita untuk terus maju berkarya, begitu juga Dee. Nah siapa saja tokoh dibalik suksesnya Dee?
Jujur Dee mengakui, ia tipe penulis yang gampang terpengaruh tulisan dari penulis lain, sehingga tampak sekali tulisan Dee memang dipengaruhi tokoh dari buku yang dia baca, ada Sapardi Djoko Damono, seorang sastrawan senior Indonesia yang puisinya tidak bermain diksi memang, tapi di tangan SDD kata biasa jadi luarbiasa, dan aku merasakan ada SDD dalam tiap karya Dee khususnya syair syair di novel novel Dee, lalu ada Saman karya Ayu Utami, kemudian Dan Brown, Dee belajar page turner dari karya karya Dan Brown.
Gak berasa, 3 jam bersama Dee akan berakhir, maka sebagai sharing penutup Dee membagi ilmu tingkat tinggi dalam menulis versi Dee, *dah berasa masuk perguruan shaolin mana gitu ya hehehe, level jurusnya makin tinggi*
Dee, dalam perjalanan melahirkan novel novelnya memakai berbagai metode dalam teknik menyusun cerita, diantaranya,
Ketika menulis Akar (2002) Dee menggunakan metode TIMELINE garis waktu, menyusun peristiwa berdasarkan waktu terjadinya
Mind Map , metode ini dipakai Dee saat menulis Partikel (2012) dan Mind Map bisa dibuat untuk mengembangkan karakter dari Tokoh kita.
Story Board, kalau aku bilang nama metode yang Dee pakai untuk menyelesaikan Intelegensi Embun Pagi (coming soon). Sediakan bahan seperti kertas karton 4 kajang , beda warna, kemudian stick note. Nah, kertas tersebut di temple, dan diberi label Bab I, Bab II A , Bab IIB, dan Bab III. Kenapa gak ada Bab III, karena eh karena, idealnya untuk menulis novel hanya diperlukan tiga pembagian Baba tau dikenal drama tiga babak, Bab pertama disana semua pengenalan tokoh dan menanamkan konflik serta memunculkan pertanyaan pertanyaan yang akan diungkap di Bab II A dan Bab II B , nah di Bab III , closing gak perlu panjang panjang.
Dari proses tersebut, Dee kemudian menyimpulkan bahwa sebenarnya kegiatan menulis itu adalah crafting (kerajinan) , penulis sama dengan pengrajin kata kata.
Thanks for sharing Mbak Dee, begitu berharga banget deh ilmunya.
Acara selanjutnya, adalah booksigning yeaaahโฆpuas puasin dah foto bareng, booksigning, salam-salaman.
Thanks Kumpulan Emak Blogger
Thanks Bentang Pustaka, sering sering ya ngadain acara beginian hehe.
Saatnya action, SEMANGAT!
PS: teknik menulis lengkap ala Dee bisa dibaca disini, Kak Windi Teguh pakai recorder dia haha, jadi komplit dah, thanks kakak
http://windiland.blogspot.com/2015/03/dees-couching-clinic-medan-menulis-ala.html?m=1
4 Comments. Leave new
Kesempatan berharga dapat ilmu dr Dee. Senangnyaaa…
Iyaaa Mak Arin, Alhamdulillah ^o^ makasi udah singgah ya Mak
Aq tau grup RSD, tapi gak nyangka kalau D nya itu Mbak Dee ๐
Review acara Dee dariku ada di sinihttp://bit.ly/1Hhx3DJ
Aku dah komen Rin ^o^ bacalah post terbaruku, malam minggu yang apalah apalah ๐