Judul : Awas, Ada Kuman Di Mana-Mana!
Kumpulan Dongeng Edukasi Kebersihan
Penulis: Ns. Eramayawati
Dr. Nuril Annissa
Penerbit: Tiga Ananda, Creative Imprint Tiga Serangkai
Cetakan : 1, April 2018
Halaman : 102 hlm
Harga : Rp.50.500
Jumlah kuman lebih banyak dari jumlah manusia di muka bumi. Kuman dapat melipatgandakan dirinya hingga jutaan dalam sehari
( Awas, Ada Kuman Di Mana-Mana, -hal. vii)
Seorang dokter keluarga masuk berbarengan dengan si ibu yang anaknya lagi sakit,
Dokter : Sakit lagi?
Ibu : Anak-anak sekarang gampang sakit
Dokter : Gampang sakit ?(kemudian sang dokter pun mulai memaparkan beberapa fakta ) waktu ibu masih kecil, apakah flu datang sesering ini?
Ibu : Tidak
Dokter : Apakah sulit disembuhkan?
Ibu : Tidak
Dokter : Apakah gejalanya terlalu lama?
Ibu : Tidak
Dokter : Anak bukan gampang sakit, tapi kuman penyebab masalah kesehatan jadi lebih kuat.
Sebenarnya dialog di atas adalah cuplikan iklan sebuah sabun mandi favorit atok Khalil wkwkw. Berbicara kuman apa yang disampaikan dokter tersebut ada benarnya, sehingga para ibu zaman sekarng harus lebih waspada lagi.
Karena keberadaan sosok kuman begitu halus sehingga tidak bisa dilihat dengan mata kita secara langsung, maka sering diabaikan. Nah, begitupun denganku, sehingga di tahun pertamanya, Khalil sudah kena diare 3 kali, huhu.
Pada usia Khalil satu tahun, ia belum begitu bisa diajak ngobrol dua arah, sehingga aku memang harus teliti dan detil seperti memastikan tangannya bersih, mainannya, juga wajib membersihkan dalam rumah, mulai dari menyapu, mengepel.
Nah, ketika sudah mulai lancar berbicara dan nyambung kalau ngobrol, malah aku jadi lebih kerja keras lagi menjaga kebersihannya wkwkw, soalnya udah pandai untuk menolak mandi, sikat gigi, cuci tangan, cuci kaki, dll, hampir naik lah sasak ini kalau tidak dihadapi dengan sabar.
Alhamdulillah, sekarang ada banyak media yang dapat membantu anak untuk sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan, salahsatunya buku. Sudah sejak dini aku hiasi hidup Khalil dengan buku.
Buku sangat membantu mengubah perilaku Khalil ke arah yang Ayah Bunda inginkan dan buku adalah media pemberi petunjuk dan solusi, termasuk mengedukasi Khalil masalah kuman.
Kenalan dengan Kuman Melalui Buku
Ada satu tips pengasuhan dalam memberikan informasi pada anak, sudah gak zamannya lagi menakut-nakuti anak dengan hantu atau kecoa, padahal faktanya justru kecoa yang takut dengan manusia, atau orangtua dulu juga suka menakuti anak yang gak mau cuci tangan atau kaki nanti bakal digigit tikus.
Untuk keadaan zaman dulu mungkin bisa terjadi, sebab kondisi keadaan rumah yang masih berbahan papan atau tepas sehingga memudahkan akses tikus untuk masuk. Kalau alasan dan informasi tersebut dipakai saat ini, ya Allah bikin anak trauma dengan tikus dan kedengarannya kan horor banget huhu.
Jadi jangan takut untuk memberikan informasi pada anak secara ilmiah yang disampaikan sesuai daya tangkap dan usia anak. Dengan cara seperti ini mau tidak mau Ayah Bundanya harus upgrade keilmuan lagi, jika orangtua tidak tahu informasinya, jangan segan atau malu untuk sampaikan kepada anak, bahwa Ayah Bunda belum tahu, Yuk kita cari tahu sama-sama!
Dengan begitu kita juga membangun semangat mencari informasi yang valid dan ilmiah lebih bagus lagi mengandalkan media buku daripada Mister Google, sehingga mengurangi penggunaan layar disaat kita sedang membersamai anak, selain itu menciptakan bonding juga. Gaya pengasuhan seperti ini membangun kepercayaan bahwa orangtua aku keren ya, tahu segalanya, tempat bertanya yang asyik, dengan begitu jika ada pertanyaan atau permasalahan, orang pertama yang dia tanyai adalah orangtuanya sendiri, bukan temannya.
MasyaAllah ngobrolin pengasuhan gak ada abisnya ya hehe. Balik lagi tentang buku Awas Ada Kuman Di Mana-Mana!, buku ini ditulis oleh dua wanita kece asal Aceh yang fokus pada dunia kesehatan dan kedokteran, sehingga fakta dalam buku ini tidak perlu diragukan lagi.
Ditulis oleh ds. Eramayawati dan dr. Nuril Annissa, nah Nuril adalah temanku satu organisasi kepenulisan terbesar di Indonesia yakni Forum Lingkar Pena, meski sudah disibukkan dengan seabrek rutinitas sebagai tenaga kesehatan, namun tetap menyempatkan diri menulis. Salut!
Pertama kali lihat sampul depannya, wah judulnya cukup ekspresif, Awas Ada Kuman Di Mana-Mana! Kumpulan Dongeng Edukasi Kebersihan. Kemudian ada ilustrasi kuman-kuman yang menyeramkan dan menjijikkan, hiii. Oiya buku ini diterbitkan oleh Tiga Ananda, imprintnya Tiga Serangkai.
Saatnya kita membalik lembar demi lembar buku ini, pada beberapa lembar pertama penulis menyampaikan tentang bahaya kuman. Cuplikannya ada di awal pas baca tulisanku, cukup mencengangkan dan menyadarkan aku juga, oh iya ya, faktanya jumlah kuman lebih banyak dari manusia. Wow!
Sesuai tagline di sampul, โKumpulan Dongeng Edukasi Kebersihanโ, nah buku ini terdiri dari 15 dongeng. Tiga diantaranya sangat disukai Khalil dan jadi senjataku kalau Khalil rewel karena menolak bersih-bersih.
Kisah Rumah Baru Keluarga Lalat, kisah tentang Ibu lalat dan ketiga anaknya yang mencari rumah baru sebab rumah mereka sudah diangkut petugas kebersihan. Rumah yang dimaksud adalah tong sampah busuk.
Khalil begitu tertarik mendengar kisahnya dan lebih mengasah daya imajinasinya karena buku ini didukung ilustrasi kece dari Adipagi, sehingga makin menjiwai pencitraan eh maksudnya penceritaan hehe.
Berikutnya ada kisah Si Belang, menceritakan si Joni yang malas mandi dan membuat badannya jadi tempat tumbuhnya jamur, huwaaa. Nah kalau Khalil malas mandi, aku pasti ingatkan dia dengan kisah si Joni haha.
Dan terakhir ada kisah yang sangaaat Khalil senangi, pertama kali buku ini mendarat di rumah, Kisah Kuman-Kuman Di Rongga Mulut sudah 5 kali diulang-ulang baca, wkwkw. Lagi-lagi selain karena kisahnya, yakni tentang Udin yang malas sikat gigi juga ilustrasinya yang membuat aku mudah jelaskan proses gigi rusak apabila kita tidak rajin sikat gigi. Dan kisah ini juga aku jadikan tameng kalau Khalil menolak sikat gigi. Mau giginya kayak si Udin? :-p
Asyiknya dari buku ini, gak hanya memaparkan kisah semata yang sederhana dan mudah dipahami tapi juga ada fakta-fakta yang mengejutkan tentang kuman dan lumayan menambah pemahaman aku tentang kuman, tentu ini jadi penyemangat jika aku malas bersih-bersih.
Adapun kelemahan buku ini adalah tidak ada pencantuman usia pembaca, menurutku buku ini untuk anak usia 6+, meskipun begitu seusia Khalil ( 2 tahun 7 bulan ) tetap efektif sebagai bahan informasi mengenalkan kuman dan mengedukasi kebersihan sejak dini, tentu diceritakan dengan cara yang sederhana dan mudah dimengerti anak.
Selebihnya menurut aku, kisah dalam buku ini mewakili banget apa yang aku perlukan sebagai bahan informasi untuk mengedukasi bahwa kita harus fight dengan kuman-kuman ini, apakah kuman di kepala, badan, tangan, kuman dari alarm tubuh berupa bersin, kuman dari parit busuk, kuman dari nyamuk, dll.
Jika Ayah Bunda tertarik untuk memiliki buku ini, cus ke Gramedia. Dapat dibeli seharga 50K.
Giveaway Time
Saatnya bagi-bagi rezeki, yeay! Alhamdulillah adanya baru pada berbagi pulsa yang semoga bisa jadi modal untuk pesan taxi online saat ingin ke toko buku agar dapat membeli bukunya atau modal kuota untuk order bukunya langsung via toko buku online maupun melalui penulisnya langsung.
Aku menyediakan pulsa 10K untuk 2 pemenang, nomor HP Indonesia pastinya dan kalau bisa Telkomsel ya haha.
Syarat dan Ketentuannya gampang banget :
1. Follow IG ku @nufaz3e dan @alfasoleh
2. Jawab pertanyaan melalui komen di blog ini,
โApa nama kuman penyebab diare pada anak?โ
3. Format jawaban :
DONE โ ( Jawaban ) โ Akun IG kamu
4. Kuis berlangsung dari tanggal 9 โ 14 Juli 2018
5. Pengumuman pada 16 Juli 2018
Semoga bermanfaat!
Semangat Menjaga Kebersihan!
1 Comment. Leave new
DONE -Bakteri Penyebab Diare ada banyak. Dua diantaranya Eschericia Coli (E.Coli) dan Salmonella Enterica – @sakinah_annisa_mariz