Pas membaca informasi bahwa komunitas Institut Ibu Profesional Sumut mengadakan fieldtrip ke OIF UMSU, langsung lah aku daftar, daftar dulu, ๐ bayarnya tadi malam, Alhamdulillah masih diterima sama Kak Yessy dan pihak OIF.
Sejak nonton film Petualangan Sherina, sejak itulah keinginan untuk bisa ke Observatorium di Lembang begitu menggebu-gebu, sampai sekarang sudah punya anak impian itu masih menyala.
Entah kenapa pula, seperti ada kesenangan tersendiri mengenal benda-benda luar angkasa, ilmu astronomi, dan profesi seorang astronot. Kelihatannya WOW gitu. Dan tanpa sadar kesenangan ini aku tularkan ke Khalil, *semoga kesenangan yang positif ya Nak, bukan bagian dari hasrat terpendam emaknye.
Maka, berangkatlah kami dari rumah jam 9, lupa tadi bilang sama uwak supir taxi onlinenya supaya lewat tol mabar, akhirnya kami sampai di OIF UMSU jam 09.45, huhu.
Meskipun begitu, syukurnya belum begitu ketinggalan nonton simulasi alam semesta dan pemutaran film astronominya, apalagi penjelasan tentang Apa Itu Hilal, yang merupakan tema dari Fieldtrip IIP Sumut.
Tentang OIF UMSU
OIF UMSU adalah singkatan dari Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. OIF UMSU merupakan lembaga tersendiri di UMSU yang fokus pada bidang observasi benda-benda langit dan mengkaji ilmu falak atau astronomi islam.
Memotret semesta demi iman dan peradaban, begitulah bunyi tagline dari OIF UMSU yang berdiri pada tahun 2014 dan diresmikan Prof. Dr. H. Syamsul Anwar MA selaku Ketua MTT PP Muhammadiyah. Pada tanggal 23 Mei 2016 di Yogyakarta, OIF UMSU kembali diresmikan Presiden RI Jokowi tepat diacara Konverensi Nasional Indonesia Berkemajuan ( KNIB ).
Wah ternyata masih baru ya, pantes aku pun juga baru tahu wkwkw. Penasaran dengan OIF ini muncul ketika ramai fenomena super moon dan gerhana beberapa waktu lalu, nah OIF UMSU mengadakan event itu untuk masyarakat umum, GRATIS!
Kalau sekarang mah berbayar hehe. Jadi, keberadaan OIF adalah alternatif wisata pendidikan bagi masyarakat di Kota Medan.
Lalu tadi kita ngapain aja ?
Bertempat di Kampus Pascasarjana UMSU, Jl. Denai, No.217 Medan tepatnya di lantai 7, disinilah OIF berada.
Biasa Khalil seronok lihat tangga, sehingga tadi dia puas naik tangga sampai ke lantai ke 7 wkwkw, mana gak ada lift lagi. Terus ketika acara selesai, kan harus turun tangga lagi, nah little superman tampak kelelahan gitu, dikit-dikit duduk di tangga, haha.
Sesampai di OIF, kami langsung masuk ke Planetarium. Di dalam ruangan, kami masuk sudah dalam kondisi gelap, maklum telat huhu. Dan sedang diputar simulasi alam semesta.
Kemudian Kak Pita dan Kak Widya menjadi orang dibalik layar yang menjelaskan proses simulasi, mereka adalah tim planetarium-nya yang juga jadi guide kami selama beberapa jam tadi.
![]() |
nonton di planetarium, ruangan suejuk |
Melalui penjelasan kakak tim planetarium ini barulah aku paham hilal itu apa,
Ayah, Bunda, Hilal Itu Apa?
Hilal merupakan bulan sabit yang saaaaaaaaangat tipis. Untuk mengamati hilal dilakukan pada sore hari sekitar jam 6 sore, saat matahari di sebelah barat dan pastinya sedang proses terbenam. Setelah posisi bulan berada pada ketinggian 12 derajat, baru deh perlahan hilal nampak, itu pun haluuus banget, kalau aku mungkin gak ngeh bahwa itu hilal, soalnya hampir seperti tak nampak saking tipisnya.
Selain tahu tentang hilal, mamak cupu ini pun jadi tahu kalau menghitung posisi jarak bulan dari bumi, bukan pake m apalagi cm ๐ tapi derajat ya Buibu, *ini emak pas pelajaran fisika dan geografi kemana aja sih, baca novel Harry Potter ya di belakang? wkwkw
Usai pemutaran video simulasi tentang pengamatan benda angkasa dan Hilal, kami menonton Film Astronomi, disini diperlihatkan bagaimana alat bernama voyager, berupa piringan emas berisi suara dan gambar yang diluncurkan sejak tahun 1977 dalam dua penerbangan pesawat luar angkasa.
Voyager sampai sekarang bertahan mengirimkan gambar keanekaragaman makhluk hidup dan benda-benda langit di luar angkasa, masyaAllah. Dan gak ada yang tahu juga akan bertahan sampai kapan dan sejauh apa dia berjalan menembus misterius dan luasnya angkasa raya.
Melalui Voyager diperoleh informasi bahwa ada benda langit yang ternyata lebih besar dari matahari, seperti Betelgeuse, Aldebaran, Rigel, Arcturus dan Capella.
Kalau sudah begitu, bumi segede apa ya dari luar angkasa, huhu, tak lebih seumpama sebutir pasir. Allahu Akbar! Terus kalau bumi segede pasir, kita seperti apa kalau dilihat dari luar angkasa? Betapa kerdilnya diri ini ya Allah, lalu untuk apa sombong T_T
Di luar angkasa nun jauuuuh disana tetap terjadi pergerakan yang menimbulkan banyak perubahan, contohnya saja Pluto. Pluto dulunya disebut sebagai planet terkecil, namun setelah diamati, Pluto sudah keluar dari orbit planet, sehingga Pluto tidak lagi disebut sebagai planet.
Lalu jika belum puas dengan pemutaran video tentang astronomi, kita bisa mengunduh aplikasi astronomi yang ada di google playstore. Ada beberapa infonya disitus pusatgratisdotcom dengan judul 10 Aplikasi Gratis Android untuk Pecinta Astronomi. *emak modal googling hihi
Setelah dibekali informasi dasar seputar tata surya selama kurang lebih setengah jam, anak-anak dan orangtua diajak ke ruangan sebelah, tempat dimana, dipamerkan alat-alat yang membantu mengobservasi benda-benda langit, seperti berbagai macam jenis dan bentuk teleskop, hasil pemotretan matahari menggunakan teleskop, globe, dan lain-lain.
Hanya saja, anak-anak harus hati-hati di area ini ya, huhu, Bunda terlupa mengedukasi Khalil, kalau ada sesi kita diajak ke gallery instrumen planetarium, sehingga saking semangatnya eksplorasi, semua alat pengen disentuh. Emak parno lah, khawatir ganti bisa, beli tak bisa, wkwkw.
Tak begitu lama berada di ruangan ini, sesi berikutnya adalah demo meluncurkan roket. Jangan dikira roket beneran yak hihi, tapi roket air. Hmmm…Kakak planetarium, kapan-kapan ngadain playdate ya cara buat roket air ^^.
Roket rakitan, diluncurkan dengan media air dan pompa, ketika dipompa beberapa kali, wussssh, maka roket meluncur ke langit tinggi. Khalil sampai terkaget-kaget saat momen peluncuran haha.
Habis dari seru-seruan meluncurkan roket, para pengunjung boleh ikut Kak Pita dan Kak Widya di wahana Sliding Roof Ahmad Dahlan.
Disini kita bisa melihat matahari menggunakan teleskop. Nah beruntungnya, aku dapat kesempatan melihat matahari saat cuaca sedang oke, setelah itu awan tebal kembali menutup matahari. Matahari yang terlihat olehku, berbentuk bulat penuh berwarna orange tua. Maha besar Allah!
Oya, untuk bisa berada di ruangan ini, kita harus menaiki anak tangga yang curam, jadi harus hati-hati. Di dalam ruangan mini itu, selain ada teleskop, ada juga AC dan kipas angin, guna menjaga teleskop agar tetap sejuk dan awet kayak nugget di kulkas hehe. Kemudian awas kepala, agar tidak kejedut kena printilan dari teleskop.
Pada sesi berikutnya, pengunjung udah berpencar nih, wkwkw, mencari kesenangan tersendiri dengan foto-foto di miniatur planet dan berfoto ala astronot.
Sambil menunggu antrian di sliding roof, kita dapat menikmati pemandangan kota Medan Denai terhampar sejauh mata memandang. Dengan alat yang namanya binokular. Binokular memudahkan kita melihat menara yang jauuuuh, seolah berada di depan mata.
โWah, maunya teleskop ini ada di rumah yaโ, celetuk ku
โLah untuk apa Buk? Lihat tetangga ya?โ sambung Kak Widya
BAHAHA, bisa jadi Kak
Jadi, pas aku nyobain meneropong pakai binokular itu, berasa ala-ala intelijen gitu deh, yang bisa intip keberadaan sniper, penembak jitu. Efek kebanyakan nonton film mafia nih.
Sudah puas berfoto dan foto bersama dengan keluarga besar IIP Sumut, Aku berkesempatan mengelilingi spot yang lain.
Ada Apa Saja di OIF UMSU?
OIF UMSU tidak begitu luas, gak begitu lelah lah mengelilinginya, yang lelah adalah naik tangga dari lantai 1 sampai 7 wkwkw. Sebaik menginjakkan anak tangga terakhir di lantai tujuh, pengunjung langsung disambut bangunan bentuk segitiga, bertuliskan Observatorium Ilmu Falak.
![]() |
akhirnya sampe juga di lantai 7, huhu |
![]() |
disambut bangunan segitiga ini, momen foto bersama dengan keluarga besar IIP Sumut |
![]() |
dan replika jam matahari zaman dulu |
![]() |
keren visi misinya |
Di sebelah kanan, ada planetariumnya yang menyatu dengan ruang gallery peralatan. Di depan planetarium ada toko OIF UMSU, disini dijual aksesoris astronomi, seperti kaos, mug, pin, dll.
Di samping toko OIF UMSU, ada miniatur tata surya, astronot dengan latar belakang seolah lagi mendarat di bulan.
Pokoknya seru deh buat aku dan Khalil yang memang norak-norak bergembira disana wkwkw.
![]() |
supermen cilik gak jadi mudik ke Krypton, jauuh, entah pun dimana wkwkw, jadinya mendarat di bulan aja dah |
![]() |
Supermen ngaso dulu ah, panas bro mana puasa lagi wkwkw |
![]() |
suasana di OIF UMSU |
Gak semua wahana kami kunjungi dan masuki, seperti wahana dibawah ini :
![]() |
Apa ya di dalam kubah ini |
![]() |
dan ini, bentuknya seperti kapsul ya |
Selain miniatur planet, ada juga miniatur instrumen pengamatan benda langit yang digunakan ahli astronomi zaman dulu, selain gambar jam matahari di awal, ada juga yang ini.
Dalam Bahasa Arab, instrumen ini namanya Mizwala, sedangkan dalam Bahasa Inggris, Sundial yang artinya jam matahari, fungsinya menentukan waktu menggunakan bayangan dari sinar matahari. MasyaAllah, untuk menentukan waktu saja ada berbagai inovasi alat yang ditemukan, namun sumbernya hanya satu, adanya sinar matahari yang gonjreng.
![]() |
Mizwala |
![]() |
Tiang Rashdul Kiblat |
Rash al-Qiblah artinya adalah istilah bahasa arab yang artinya peristiwa astronomi saat matahari berada tepat di atas Ka’bah.
Nah tiang ini yang dilengkapi bandul segitiga menggantung terbalik, berguna banget saat mengamati momen Rashdul Kiblat tersebut. Momen Rashdul Kiblat umumnya terjadi setiap tanggal 28 Mei dan pertengahan bulan Juli dengan begitu kita bisa memverifikasi arah kiblat kita.
Biasanya pada momen Rashdul Kiblat, tim OIF UMSU akan mengundang pengurus masjid untuk edukasi dalam menentukan arah kiblat dengan menggunakan alat sederhana seperti digambar itu.
Kabarnya tanggal 28 Mei ini, Tim OIF UMSU akan turun gunung ke masjid yang telah ditentukan untuk langsung mengedukasi masyarakat.
Nah, bagi yang penasaran dan ingin merasakan keseruan kami, OIF UMSU membuka paket kunjungan untuk pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum dengan tarif dan ketentuan sebagai berikut:
Kemudian bila ingin mengetahui seputar OIF UMSU yang dikepalai oleh Dr.Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar, MA ini, dapat like fanpage Facebook nya di Observatorium Ilmu Falak UMSU atau ke situs oif dot umsu dot ac dot id.
Semoga bermanfaat dan berselancar di luar angkasa!
Terimakasih Institut Ibu Profesional Sumut yang sudah memfasilitasi fieldtrip ini, ditunggu fieldtrip berikutnya ^^
Sukses terus ya OIF UMSU ^^
2 Comments. Leave new
wah kapan2 bisa nih direncanakan datang kemari, menarik kali mbak, dulu sewktu kecil saya suka sama astronomi, apalagi dengan mengunjungi langsung bisa memegang langsung alat-alatnya ya dan mencoba langsung
Iya dek, ayok ke OIF Umsu ๐๐