Oleh: nufazee
orang gilalah yang meminjamkan buku pada orang lain tetapi lebih gila lagi orang yang pinjam itu mengembalikan buku kepada orang yang punya
-orang bijak ya bukan orang gila yang tadi-
Aku sudah lama mendengarkan quote ini, dan you know what dalam beberapa bulan terakhir aku bahkan mendengarkannya dua kali. Mendengarkan quote ini apalagi dari orang-orang yang kusegani dan nasihatnya patut didengar, serasa seperti mendapat gelegar petir di siang hari bolong, tapi lima menit kemudian daku lupa dengan nasihat ini dan mulai bergerilya untuk mencari buku asyik yang layak dipinjam. Karena apalah daya isi dompet tak sam[ai membeli buku yang kusukai dan rata-rata mereka mahal pula.
Namun, nasihat ini begitu amat sangat kupahami.
Begini ceritanyaโฆ
Desember tahun lalu, (kamera mulai menampilkan gambar flashback โhalaaah :D), saat itu lagi sibuk gila mempersiapkan acara Pekan Jurnalistik Kampus bersama anak-anak LPM Dinamika, eh datanglah sesosok, sebayangan, sekelebatan (jangan mubazir dooonngg!), ya lah lebih tepatnya sesosok pria, tinggi, rambut cepak, kulit sawo matang dan menenteng helm serta tubuh berbalut jaket. Dia dating padaku dengan wajah innocent-nya.
โDek, adek ya yang punya buku bang Alay (nama pengarang disamarkan)?โ
โIya, kenapa bang?โ
โGini, abang mau pinjam bukumu,soalnya ada teman abang yang abang janjikan buku ini, boleh abang pinjam?โ Abang udah mesan sama bang Alay, tapi waktu tu dia masih di Mekkah, dah gitu dia gak tau apakah buku itu masih ada sisa atau gakโ.
โOh ya udahโ
โBeneran nih dekโ
โIya tapi jangan lupa ya bukuku dibalikinโ
โIyaโ
โtapi bukuku sama rahmah, minta ja ma diaโ
โOh, rahma, ada nomor telpon rahmaโ
Blaโฆblaโฆsingkat cerita dia mendapatkan buku itu.
Sehariโฆdua hariโฆtiga hari…semingguโฆdua minggu, lah buku ku kok gak balik-balik?, hadeuuhhh, malah lupa pula minta no hp abang tu. Tapi ntar lah ku minta no hp sama junioran-nya di fakultas.
โBang, ehmโฆbukuku dah selesai?โ (pertama nada smsku masih lemah lembut gemulai)
โUdah, kemaren udah abang kasih ke Fauziโ
Lalu aku sms Fauzi
โZi, ada Bang Toyib (nama samaran ) ngasih buku ke Fauzi?โ
โGak ada kk, kemren ntu mungkin anak buahnya yang ngasi buku tu, coba tanya orang sekretโ
Oh mungkin sama Rahma dikasihkannya buku tu, pikirku.
Kudatangi Rahma yang sedang mengetik berita.
โRahma, ada anak buah bang Thoyib ngasih buku ke Rahma?
โada kak, ini dia bukunyaโ, sambil menyodorkan buku berwarna hitam dominan ada juga warna merah sedikit, ukuran bukunya seukuran kantong, buku pocket.
Lah, sejak kapan buku yang kupinjamkan berubah bentuk, perasaan ini bukan buku yang pertama kali ku kasih pinjam lah. Emang penulisnya bang Alay juga tapi sekali lagi ini bukan bukuku.
โTapi ini buku yang dikasih temannya Bang Toyib ke Rahma, mb. Rahmah pun bingung kenapa buku ini yang dikasihโ.
Langsunglah, rasanya darah ini mengalir deras seolah-olah mereka dikomandokan untuk segera mengalir ke otak, menggelegak, wajahku merah padam, reflek urat-urat wajahku bersepakat untuk mengkerut dan membentuk wajah manyun. Rusak sudah hariku. Ku ambil hp dengan kasar ku cari nomor hp bang Thoyib. (adegannya lagi marah nih :D)
Isi percakapan ku adalah bahwa aku minta balik bukuku segera. Tapi bang Thoyib berkilah katanya dia belum ketemu dengan bang Alay. Ku tanyakan padanya apa hubungannya dengan Bang Alay?, dia terdiam beberapa saat. Lalu dia mengalihkan pembicaraan dengan mengatakan bahwa dia sedang di luar kota dan sedang dalam perjalanan menuju Medan, ia berjanji sesampainya di Medan dia akan mengembalikan bukuku.
โIya bang pokoknya aku gak mau tau, aku mau bukuku yang lama wajib balikโ, dengan nada tinggi. Langsung ku tutup teleponku. Kesal.
Beberapa hari berlalu sejak kekesalan itu. Teman-temanku pada kena imbasnya.
โBaru kali ini, aku liat mb zee marahโ curhat si Omi
Hehehe masak sih Omiโฆeh, adegannya masih marah, jangan cengengesan gitu dong!, apa kata sutrah darah nanti ^_^
Sebenarnya aku sudah ada firasat buruk tentang keadaan buku ku itu. (Saking cintanya ma buku, sampe ada ikatan batin antara aku dan buku). Pikiran terburukku adalah bukuku itu bakal gak balik buat selamanya.
Malam sabtu adalah malam kelabu buatku. Ketidaktenangan aku akan bukuku itu membuatku mendesak bang Thoyib untuk meminta kejelasan. Aku pun sms-an dengan bang Thoyib.
Kau tahu kenapa aku yakin banget bukuku gak balik adalah bunyi sms balasan dari bang ThoyibโฆโTadi waktu solat jumโat abang jumpa sama bang Alay katanya dia mo ngasih bukunya, jadi boleh minta waktu 3 hari?โ
Aku terdiam sesaat. Betulkan firasatku. Lalu sms berlanjut, aku tetap berkeras mau bukuku itu balik, gimana pun caranya. Eh si bang Thoyib malah nanggepinnya begini โAduhโฆtp yang itu dah abang kasih ke tmn abang itu dek, gmn tu? ๏. Jangan marah ya, plizzโฆtp wktu tu kata nurul boleh tp wajib d gantiโ.
MasyaAllah, aku stress luarbiasa, nangis sejadi-jadinyaโฆwhoaaaaโฆaku ditipuโฆpembaca baca sendirikan di awal si Thoyib gunakan kata kerja PINJAM bukan MINTA.
Terang saja, dengan penuh blak-blakan biar orang ni sadar n gak ada lagi korban yang berjatuhan, langsung ja kubilang bahwa bang thoyib udah menipu, semoga tidak ada korban lagi selain aku, asal abang Thoyib tau ya buku itu sangat berharga banget buat aku, buku itu kubeli susah payah, mana ada tanda tangan bang Alay pula lagi dah gitu buku itu yang ngajarin aku gimana nerbitkan tulisan di Koran dan tulisanku terbit di Koran untuk pertama kali gara-gara belajar dari buku dan pemahaman yang diberikan Allah hingga aku bisa memahamkan dan mempraktekkan isi buku itu. Banyak deh kenangan buku itu. Aku gak mau tau gimana pun caranya buku itu balik. Lalu Bang Thoyib bilang bahwa buku itu gak mungkin balik karena udah sama kawannya yang ada di Lampung. InnalillaaahhhโฆAku nangis lagi, ish,,,kesal banget gak sih ketika orang yang kau percaya menipumu mentah-mentah. Kenapa tidak mungkin tanyaku?, gini ja, aku katakan padanya, abang suruh kawan abang tu kirimkan bukuku via pos dan abang nanti kirimkan buku yang baru abang beli dari bang Alay kepada teman abang yang di Lampung itu. Namun, saudara-saudara apa tanggapannyaโฆeh dia balas smsku dengan โhehehehehehโฆmacam betol ajaโ. Andai pembaca tau, aku dah geram sangat, kalaulah si Bang Thoyib itu samsak yang ada di ring tinju, udah ku pukul-pukul dia sampai puas. Sakit hati.
Lelah juga ngomong sama orang waras yang pinjam buku tapi tidak mengembalikan buku yang dia pinjam ke pemiliknya. Ku katakan padanya si Thoyib abal-abal itu, kau balikin buku ku tapi untuk sesaat dan untuk waktu yang tidak ditentukan mohon jangan memperlihatkan wajahmu padaku. Forgiven but not forgottenโฆkumaafkan tapi mungkin tidak akan kulupakan.
Jadi, wahai anak muda, berikut pelajaran yang bisa kau ambil dari kisahku (alamaakkk, berasa orang tua yang ada di bungkus wafer kesukaan aku itu loh :D).
1.Kata orang bijak yang di atas tadi ada benarnya. Aku jadi berusaha untuk tidak meminjam buku dan gak mau jadi orang gila :D, tapi kalau gak tahan, aku akan meminjam juga dengan syarat aku gak mau jadi the next bang Thoyib versi yang aku ceritakan di atas.
2.Kalaupun mau ngasih pinjam buku ke orang lain karena gak tega liat wajah innocent-nya. Caranya: pastikan orang yang kamu pinjamkan buku itu adalah orang yang kamu kenal luar dalam, lalu buat ijab Kabul begini bunyinyaโฆโSaya pinjamkan buku ini kepada kamu, selama 5 hari dan harap kembalikan tepat waktuโ, lalu yang pinjam menjawab โSaya terima pinjaman kamu selama 5 hari dan akan saya kembalikan tepat waktuโ, nah loh, dengan begitu si peminjam serasa diikat sama sumpah heheheh (segitunya). Nah, jangan lupa catat siapa yang pinjam buku kamu, dan tanggal pengembaliannya.
3.Aku belajar ikhlas dari kejadian ini. Ikhlas itu tidak nampak, halus banget tapi jika dipraktekkan bisa sangat mempengaruhi diriku. Aku juga belajar memaafkan tapi untuk melupakan hal ituโฆtime will heal everything.
4.Pesanku terakhir, jangan mau deh jadi Bang Thoyib seperti yang aku ceritakan, kalau ada yang terlanjur jadi Bang Thoyib segera tobat deh, dah gitu bedakan ya antara kata PINJAM dan MINTA. Pinjam pulpennya dong? (lah, emang kapan sampeyan mau balikin tintanya :D, yang benar adalah pinjam pulpennya minta tintanya :D)
Untuk menuliskan pengalaman ini sebenarnya membuka luka lagi, tapi setidaknya aku sudah menuliskannya dengan begitu aku bisa sedikit lebih baik dan mempercepat kesembuhan lukaku :D.
Sekian ceritaku, semoga bermanfaat.
Happy Reading!
3 Comments. Leave new
waduh aku juga lagi pinjem buku nich mbak dari temen….(tapi aku bukan bang toyib lho…..yg gak pulang2 *ups)
Emang kadang gak enak mbak klo kepercayaan yg udah dikasih disalahgunakan ๐
Bener banget mas, terkadang sense of borrowing memang susah dihilangkan *nunjuk hidung sendiri*, tp tetep dg prinsip, nge balikin tuh buku klo bisa disampul malah, biar yg kasih pinjem makin senang beli buku n kasih pinjam buku ke kita, sedangkan kita makin termotivasi buat beli tu buku, biar nambah koleksi perpus, warisan anak cucu *hehehe, bijaknya ^_^
kerajinan tangan batik kayu
jual minyak bulus asli
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis
harga rumah kayu minimalis