Sumber : Asian Agri |
Royal Golden Eagle kini sudah menjadi nama besar dalam dunia bisnis di Indonesia. Mereka bahkan telah menjelma menjadi korporasi skala internasional. Hal itu menegaskan bahwa pilihan untuk bertransformasi dari Raja Garuda Mas menjadi RGE terbukti tepat.
Sebelumnya Royal Golden Eagle lebih dikenal sebagai Raja Garuda Mas. Perusahaan ini didirikan oleh pengusaha Sukanto Tanoto pada 1973 dengan nama tersebut. Awalnya perusahaan ini hanya berkecimpung dalam industri kelapa sawit, namun kini telah terjun di beragam bisnis berbeda.
Baca Juga : Bisnis Sukanto Tanoto Bersahabat dengan Alam
Seiring waktu, nama Raja Garuda Mas akhirnya ditanggalkan dan menggunakan nama baru Royal Golden Eagle. Ternyata perubahan nama dari Raja Garuda Mas ke Royal Golden Eagle memiliki banyak makna. Ada banyak alasan sehingga transformasi tersebut akhirnya dilakukan.
Alasan Transformasi Nama
Pertama adalah aspirasi untuk berbicara di tingkat global. Skala bisnis Royal Golden Eagle tidak lagi lokal. Mereka kini sudah pantas disebut sebagai korporasi kelas internasional. Hal itu tergambar dari jumlah anak perusahaan hingga kawasan operasi bisnisnya.
Patut disadari, sekarang Royal Golden Eagle sudah memiliki tujuh anak perusahaan besar yang menaungi beberapa perusahaan lain. Mereka tidak hanya ada di Indonesia. Anak perusahaan RGE ada yang berbasis di Tiongkok, Finlandia, Kanada, hingga Brasil. Bahkan, ruang lingkup operasi grup yang didirikan dengan nama Raja Garuda Mas ini juga mencapai Malaysia, Singapura, dan Filipina.
Kondisi ini membuat transformasi nama amat diperlukan. Royal Golden Eagle dirasa tepat sebagai pernyataan bahwa grup ini telah sanggup bersaing di kancah internasional. Nama RGE dipandang sebagai merupakan perwujudan dari harapan yang ingin disampaikan tersebut.
Akan tetapi, perubahan tersebut tidak meninggalkan identitas Royal Golden Eagle sebagai perusahaan Indonesia. Meski telah menjadi perusahaan kelas dunia, RGE tidak lupa asal usulnya.
Nama Royal Golden Eagle merupakan terjemahan dari Raja Garuda Mas.
Alasan waktu operasi perusahaan juga mendorong transformasi Raja Garuda Mas menjadi Royal Golden Eagle. Sejak pertama kali didirikan, RGE telah berkembang pesat. Dari perusahaan lokal, lalu berkembang menjadi korporasi dengan aset mencapai 18 USD. Selain itu, RGE juga sanggup membuka lapangan kerja untuk 60 ribu orang.
Bidang bisnis yang digeluti oleh Royal Golden Eagle juga semakin kompleks. Mereka bergerak dalam industri kelapa sawit yang diwakili oleh dua anak perusahaannya, Asian Agri dan Apical.
Sumber : Tribunews |
Selain itu, RGE berkecimpung dalam bisnis pulp and paper lewat APRIL Group dan Asia Symbol. Mereka juga memiliki Bracell dan Sateril yang menekuni industri selulosa spesial dan viscose staple fibre.
RGE kini bahkan terjun ke dalam bidang pengembangan energi. Mereka melakukannya dengan anak perusahaannya, Pacific Oil & Gas, yang tengah mengembangkan Liquefied Natural Gas di Kanada.
Perkembangan yang sedemikian pesat itu wajib direspons dengan baik oleh Raja Garuda Mas. Saat itulah, grup Raja Garuda Mas telah resmi dikenal sebagai Royal Golden Eagle. Masa 36 tahun dirasa sudah pas untuk melakukan perubahan.
Kebetulan, Chairman sekaligus pendirinya, Sukanto Tanoto, merayakan ulang tahun ke-60 pada 2009. Ia merasa memasuki usia tersebut merupakan fase baru dalam kehidupannya. Ini yang semakin menguatkan putusan untuk melakukan transformasi Raja Garuda Mas menjadi Royal Golden Eagle.
Terkait pemilihan tanggal resmi, ada alasan tersendiri yang berhubungan erat dengan harapan perusahaan. Dalam bahasa Cina, pengucapan angka sembilan hampir mirip dengan kata panjang usia. Hal ini diharapkan akan menular dan berdampak baik ke Royal Golden Eagle. Perusahaan akan terus ada sepanjang masa.
Terlepas dari makna di baliknya, pemilihan tanggal transformasi pada 9 September 2009 juga punya alasan sederhana. Tanggal ini mudah diingat. Orang bisa dengan gampang mengingatnya dengan menuliskan tanggal 9-09-2009.
Perubahan Lain, Makna Logo
Royal Golden Eagle yang merupakan bahasa Inggris dari Raja Garuda Mas memiliki sebuah logo penuh makna. Seekor burung terbang dengan latar belakang bulatan berwarna merah dengan tulisan RGE berwarna putih di dalamnya merupakan logo yang dipilih.
Terdapat makna mendalam di balik pemilihan logo tersebut. Burung berwarna kuning emas merupakan simbolisasi dari burung garuda. Ini menyiratkan pengakuan kuat RGE terhadap akarnya yang berasal dari Indonesia. Siapa pun tahu garuda juga menjadi lambang negara Indonesia.
Selain itu, burung garuda menyiratkan empat kekuatan penting dalam hidup. Burung ini menyimbolkan tenaga dan kekuatan besar yang ditambah dengan kelincahan dan akurasi. Semua hal itu memang sangat diperlukan dalam mengarungi perjalanan bisnis yang berat.
Sementara itu, warna emas yang dipilih juga memiliki simbolisasi tersendiri. Emas kerap diidentikkan dengan kesejahteraan dan kemakmuran. Inilah yang diharapkan bakal dialami oleh Royal Golden Eagle.
Selain warna emas, burung garuda juga diapit dengan garis berwarna biru solid. Hal ini merupakan harapan dari RGE bahwa perusahaan selalu solid dan stabil sepanjang waktu. Sedangkan lingkaran berwarna merah yang menjadi latar belakang burung garuda emas juga memiliki makna khusus. Bangsawan Cina sering mengasosiasikan diri dengan matahari. Dalam logo RGE, hal itu mempunyai makna yang serupa. Lingkaran merah merupakan simbol kepemimpinan global. Layaknya kerajaan yang memimpin rakyatnya, Royal Golden Eagle juga akan menjadi pemimpin dalam semua industri yang diterjuninya.
Seiring dengan transformasi yang akan dilakukan, Royal Golden Eagle telah mendahuluinya dengan pencanangan prinsip kerja yang menjadi pegangan perusahaan. Pada 2005, pendiri RGE, Sukanto Tanoto, mengagas prinsip 5 C.
Pada dasarnya, ini merupakan panduan kerja bagi semua yang ada di Royal Golden Eagle. Sukanto Tanoto membuatnya dengan harapan agar RGE mampu memberi manfaat kepada pihak lain, bukan hanya untuk internal perusahaan belaka.
Prinsip Kerja 5 C
Prinsip kerja 5 C terdiri dari lima aspek. Pertama adalah good for company yang dapat diartikan memberi manfaat bagi perusahaan sendiri. Ini dapat diartikan agar semua pihak bisa mengambil langkah yang berguna bagi kemajuan perusahaan.
Akan tetapi, 4C juga mencakup pemberian manfaat kepada pihak di luar perusahaan. Di dalamnya termasuk good for consumen, good for community, good for community, dan good for climate.Royal Golden Eagle berharap operasi perusahaannya berguna bagi rakyat dan masyarakat. Oleh karena itu, beragam kegiatan pemberdayaan masyarakat pun dilakukan, dengan menggandeng masyarakat sebagai mitra perusahaan agar masyarakat menikmati manfaat dari keberadaan RGE.
Sedangkan upaya untuk memberi bantuan kepada negara dalam memajukan bangsa kerap dilakukan oleh RGE. Mereka berkontribusi ke dalam beragam hal mulai dari penyediaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, hingga pembangkit listrik. Semua itu masih ditambah efek keberadaan RGE yang kerap memajukan kawasan pedesaan.
Sementara itu, manfaat kepada iklim diartikan sebagai partisipasi aktif dalam menjaga keseimbangan alam. Royal Golden Eagle berkomitmen penuh untuk ikut mempertahankan kelestarian lingkungan.
Semangat itu menjadi pegangan RGE dalam beroperasi. Ketika bertransformasi dari Raja Garuda Mas ke Royal Golden Eagle, mereka ingin menjadi lebih baik. Bukan hanya mampu memperlihatkan eksistensi di percaturan global, tapi juga konsisten memberi manfaat kepada pihak lain.
Wah, prinsipnya gak jauh-jauh ya dari seperti yang disampaikan Rasulullah SAW, Sebaik-baik manusia adalah, yang paling bermanfaat manusia.
Sukses selau Royal Golden Eagle.