– 8 Manfaat Main Game Edukasi Untuk Anak Usia SD Kelas 1 –
Bismillah,
Assalamualaykum Pembaca Nufazee,
Satu hal yang aku khawatirkan akhir-akhir ini adalah si sulung mulai aktif bermain game. Setiap hari, ia memiliki jatah screentime untuk nonton dan main game sebanyak 30 menit. Namun, belakangan dia lebih suka memakai jatahnya untuk main game.
Memberikan kesempatan main game pada anak usia SD seperti dua sisi mata uang. Ada negatif dan positifnya. Negatif jika diberikan tanpa batas waktu dan pengawasan serta kesepakatan di awal. Bermain game menjadi positif sebab ada beberapa manfaatnya.
Bermain Game Edukasi Ada Banyak Manfaat Untuk Anak
1. Melatih Otak
Menurut Dr. Jo Bryce dari Manchester University dalam penelitiannya telah buktikan kalau main game buat orang jadi pintar. Penelitiannya menunjukkan bahwa pemain game yang bermain selama 18 jam per minggu akan memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik dan setara dengan kemampuan atlet. WOW!
Saat bermain game anak melatih kemampuan berpikir abstrak, berpikir bagaimana cara agar menang, melatih konsentrasi dan memperkuat memori. Dalam game, anak secara gak langsung juga dilatih mengikuti instruksi dan membuat rencana.
2. Mengenalkan Teknologi
Sebenarnya Generasi Alfa tanpa dikenalkan dengan teknologi, secara gak langsung mereka sudah kenal dan akrab sebab sudah jadi pemandangan sehari-hari. Ketika bermain game, wah pastinya mereka sudah ahlinya.
3. Wadah Belajar Menyenangkan
Sudah setahun terakhir, si sulungku menjalani sekolah secara online meskipun baru tingkat TK B. Beruntung sekolahnya sudah siap untuk online sehingga beberapa pelajarannya berbasis game dan anakku senang banget jika mengerjakan tugas yang berbau game.
4. Membentuk Kreativitas Anak
Ketika anak bermain game, otak anak diajak berpikir cepat dan tepat agar mendapatkan jalan keluar dari pertanyaan atau tantangan pada tiap levelnya.
5. Menambah Rasa Percaya Diri Anak
Rasa percaya diri anak bertambah saat berhasil menemukan jalan keluar atau menyelesaikan tantangan di tiap level permainan, dengan begitu anak merasa diberi tanggung jawab untuk buat keputusan tanpa bantuan orang lain.
6. Menambah Pengetahuan Baru
Dalam beberapa game seperti di platform plays.org ada game edukasi mengenai planet dalam Orbital Order Game Online. Dalam game tersebut menampilkan suasana ruang angkasa seakan real dan game ini bersifat quiz. Anak diajak menjawab pertanyaan seputar fakta planet-planet lalu di sesi quiz anak diajak meletakkan planet sesuai dengan urutannya. Game ini pas sekali diberikan untuk mengenalkan tata surya pada anak SD kelas 1.
Di situs play.org ada banyak kategori permainan yang dapat orangtua pilih untuk memfasilitasi program belajar anak dengan menyenangkan.
7. Latihan Kenal dengan Macam-Macam Emosi
Apa hubungannya game dengan emosi? Iya, soalnya anakku kalau kalah dalam menyelesaikan game-nya dia auto kesal. Nah kesal adalah emosi, kita berkesempatan mengajarkan emosi kesal atau marah dan cara regulasinya yang tepat. Dalam bermain game, orangtua juga dapat mengajarkan konsep menang kalah. Dalam hidup, kita tidak bisa senantiasa memenangkan permainan, ada kalanya kalah namun tidak untuk menyerah.
8. Tingkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Disleksia
Seorang psikolog asal Finland University mengatakan konten video game ternyata membantu meningkatkan kemampuan membaca pada anak disleksia. Game yang dimainkan anak disleksia adalah yang bergenre Role Playing Game ( RPG ). Manfaat lain dari main game, otak anak terpacu untuk mencerna bahasa sehingga tak jarang banyak anak yang secara gak langsung jago bahasa asing terutama Bahasa Inggris.
9. Bantu Pulihkan Kondisi Tubuh
Beberapa game ada yang menuntut gerakan fisik berulang-ulang nah gerakan ini ternyata membantu terapi fisik bagi penderita luka bakar sebab membantu pembentukan otot dan pemulihan kembali kondisi tubuh.
Anak-anak dengan penyakit diabetes juga dapat diberikan pelatihan fisik berulang-ulang ini karena mempengaruhi perubahan saraf dan otaknya.
Tips Memilih Game Untuk Anak SD Kelas 1
Dalam buku โOptimalkan Potensi Anak Dengan Gameโ yang ditulis Al.Tridonanto Baranda Agency, game diibaratkan makanan yang ada kandungan gizi dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kita dapat berikan makanan apa saja pada anak tapi apakah gizinya sudah sesuai kebutuhan? begitu juga halnya dengan memilih game untuk anak.
Dulu sebelum anakku se-antuasias ini terhadap game, aku gak begitu khawatir. Namun, sekarang kekhawatiranku bertambah-tambah. Nah, daripada aku terlalu melarang ia bermain game, sebaiknya akulah sebagai orangtua yang harus cerdas dalam memilih game untuk anak SD.
1. Ceritakan Pada Anak Game Itu Apa, Manfaatnya, Dampak Positif dan Negatif
Proses menceritakan mengenai game bisa diselesaikan dalam satu waktu dan dalam keadaan anak siap terima penjelasan sehingga pesan yang akan orangtua sampaikan dapat diterima anak. Sampaikan dengan menyenangkan. Usaha penyampaian ini juga bagian dari menanamkan konsep literasi digital pada anak.
2. Sebelum Diberikan, Cek Dahulu Cuplikannya
Dalam memilih game untuk anak, sebelum mengunduh atau mengakses situs game online seperti plays.org ,disana ada banyak konten game, nah orangtua bisa tonton cuplikannya terlebih dahulu atau malah coba memainkannya.
Sejauh aku menelusuri plays.org ,sebagai situs tempat berkumpulnya beragam jenis game online tanpa harus mengunduhnya, sangat memudahkan. Aku gak perlu berlama-lama mencari game yang aman untuk anak, soalnya aku tinggal klik kategorinya saja.
3. Pilih Game Sesuai Usia
Pilihlah game sesuai usia anak. Mengapa? karena tahap pemahaman anak berbeda-beda sesuai tingkat usianya. Biasanya di playstore ada keterangan usia, nah itu bisa jadi acuan orangtua dalam memilih permainan sesuai usia.
4. Pilih Permainan Edukasi dan Ciptakan Rasa Bahagia
Untuk anak usia SD, pastikan pilihan game adalah bermuatan edukasi dengan begitu semakin mengasah kemampuan berpikirnya. Selain game edukasi, penting banget orangtua memilihkan game yang dapat ciptakan rasa bahagia saat memainkannya.
5. Bermainlah Bersama Anak
Jika selama ini hanya mendampingi anak bermain game, orangtua tidak ada salahnya ikut bermain game bersama anak. Jadilah orangtua yang asyik untuk anak.
6. Pilih Game yang Dapat Dimainkan di Layar TV/PC
Ada saatnya orangtua sedang tidak bisa mendampingi anak bermain game, sehingga memilih game yang bisa dimainkan di layar TV atau PC dapat dijadikan alternatif mengawasi anak main game meski tidak dalam 100% menempel pada anak.
7. Berikan Batasan Waktu dan Membuat Kesepakatan Untuk Anak Main Game
Batasan waktu saat anak bermain game adalah penting agar tidak candu. Waktu 1 jam bermain/hari sudah lebih dari cukup untuk anak usia SD. Selain itu kita juga menjaga matanya. Ajak anak lakukan teknik pomodoro, teknik jeda 20 detik untuk lihat objek jauh baru kemudian melanjutkan lihat layar.
8. Perhatikan Gejala Kecanduan Game Pada Anak
Kadang ada saat orangtua loose pengawasan terhadap anak sehingga sebabkan anak berlama-lama dengan game dan gawainya sehingga mulai tampak gejala kecanduan game. Nah jika sudah seperti itu, berarti kita harus kembali pada tips pertama, menanamkan konsep. Rumusnya jika anak belum paham yang kita sampaikan mengenai kesepakatan main game, maka sampaikan hal itu 1000 kali atau evaluasi bisa jadi cara kita yang salah dalam menyampaikannya.
Selamat memilih game di plays.org ^^
Semoga bermanfaat!