“Hebatnya Allaah adalah menyatukan kata ‘individu’ dan ‘sosial’ dalam satu
penciptaan, yaitu manusia. Setiap diri dibuat unik. Namun, tak mungkin hidup,
hanya berbekal keunikan. Maka keunikan2 itu, di lahirkan di tengah-tengah keluarga.”
seorang Adam hanya diciptakan sendirian..? Ia hidup sendiri. Menghadapi masalah
sendiri. Ibadah sendiri. Mengenal Rabb-nya dengan bersendiri. Ia pula tiada
memiliki tanggung jawab kecuali atas dirinya sendiri. Bayangkanlah ‘dia’, yang
bersendiri itu, adalah kita. Tiada manusia lain yang diciptakan Allaah kecuali
kita. Kitalah yang kala itu menjadi ‘individu’, yang hidup dengan memikirkan
diri sendiri. Berjuang demi memenuhi kebutuhannya sendiri. Serta tiada yang
akan membantu kita menyelesaikan pekerjaan lain yang tentu tidak akan
terselesaikan dengan mengandalkan seorang manusia berkaki dua, bertangan dua
dan dengan satu kepala. Karena kewajiban selalu lebih banyak dari waktu.
Kemarin-kemarin, ketika 30 November itu tiba. Setiap tahunnya, aku cuma
mengingatnya seorang diri, dalam rangka lebih banyak memuhasabah-i diri.
Mungkin yang ingat tanggal itu adalah lingkungan keluarga. Rekan kerja, yang
kadang-kadang ingat, kadang-kadang lupa. Begitulah, lingkunganku, yang memang tidak
menjadikan satu peristiwa bernama ’hari lahir’ adalah tradisi luar biasa, yang
perlu dilestarikan. Karena sebenarnya, memang Rasuulullaah Muhammad, tidak
mencontohkannya. Namun, ketika mereka mengingatnya, tentu ada perasaan senang
dan bahagia, karena kita tentu merasa ada orang lain yang memperhatikan kita.
Mmm.. merasa ada satu kekuatan tersendiri, mengetahui ada di sekitar kita,
orang-orang yang meski tidak memberikan sesuatu yang bernilai secara materi,
namun kita ketahui sedang mendo’akan kita, men-support gerak kita dan selalu
siap, kala kita terpuruk untuk menitipkan sedikit beban kita di pundak mereka.
Paling tidak, mereka mau mendengarkan curhat kita.
Namun, mari kita soroti satu hal, yang dilakukan orang-orang tercinta,
tersayang, terdekat, atau minimal mereka-mereka yang mengenal kita dimanapun
belahan bumi sedang mereka dan kita pijak saat ini. Ialah mendo’akan kita.
berbeda sekitar dua tahun ini. Aku jadi memiliki lebih banyak kiriman do’a dari
pada tahun-tahun sebelumnya. Entah mengapa, itu menjadi satu energi tersendiri
yang men-charge kembali semangat yang mulai ’low’. Ketika secara sadar
merasakan ’cinta-cinta’ yang hadir melalui posting-an2 di dinding akunku.
Do’a.. do’a dan do’a saja yang terbaca. Terlafadz dari bibir hati dan lisanku,
hanya Amiin.. Amiin dan Amiin. Hingga esok harinya, terasa ringan melangkah,
bergerak lebih bebas, pikir lebih jernih dan semuanya terbantu dengan mengingat
untaian do’a-do’a itu.
Teringat olehku satu kisah,
yang berjilbab, mengenyam pendidikan di satu sekolah yang sama. Mereka
bersahabat layaknya remaja pada biasanya. Kemana-mana selalu bersama. Singkat
cerita, tibalah masa kelulusan. Dua dari mereka bersekolah di luar kota.
Seorang lagi tetap tinggal di kota kelahiran mereka itu. Beberapa tahun
kemudian, mereka membuat janji untuk berjumpa. Saat bertemu, betapa terkejutnya
dua sahabat yang datang dari perantauan. Demi melihat kondisi sahabat mereka.
Ia sudah tidak berjilbab dan penampilan yang tidak sebaik mereka. Namun, hal
itu tidak mereka singgung. Mereka berdua bercerita tentang kesuksesan studi dan
karir mereka. Tibalah masanya bagi sahabat mereka untuk bercerita. Tapi, bukan
bercerita yang dilakukan oleh sahabat ini. Ia bertanya, ”Di tengah kesuksesan
kalian. Adakah satu waktu, kalian mendo’akan aku..?”, yang ditanya saling
berpandangan. Mereka tak sanggup menjawab, bahwa mereka tidak pernah
mendo’akan. ”Aku disini sendiri, di tengah keterpurukanku, tiada lupa
mendo’akan kalian.”
penyebab keterpurukan sahabat tersebut. Tidakkah, do’a telah menjadi satu
harapan yang luar biasa, dari sebuah hubungan..? Tidakkah do’a akan menyambung
setiap hati yang berjauhan..? Tidakkah do’a adalah energi istimewa yang akan
senantiasa menguatkan..?
Betapa, sekuat-kuatnya Samson.. dia perlu mencintai Delilah untuk bisa
menghadirkan kekuatannya di kala sedang terbelenggu. Sehebat-hebatnya Fir’aun,
ia perlu ’Asiah untuk melembutkan hatinya, meski tak sampai akhir hidupnya.
Secerdas-cerdasnya seorang Habiebie, ia butuh seorang ’Ainun untuk tidak
menangis. Seindah-indahnya seorang Fathimah, ia menjadi lengkap dengan
kehadiran ’Ali. Sesukses-suksesnya seorang anak, ia disokong oleh pemeliharaan
sang ibu hingga ia dewasa. Setiap hubungan di atas, tidak diragukan lagi,
semuanya adalah hubungan yang bernafaskan do’a. Kekuatan yang tiba-tiba muncul
dengan luar biasanya pada Samson, adalah hasil do’a Delilah. Melembutnya
Fir’aun di sekelip waktu itu, adalah berkat do’a Asiah. Transfer do’a seorang
’Ainun di kala hidupnyalah yang sanggup meredam tangis seorang Habiebie. Serta
do’a ’Ali dan seorang ibu-lah yang menambah keindahan seorang Fathimah dan
melejitkan kesuksesan seorang anak.
mendo’akan siapa saja yang aku temui dalam perjalan kehidupan ini. Do’a untuk
seseorang yang hampir menyerempet di jalan. Do’a bagi siapa saja yang
merendahkan. Do’a bagi siapa saja yang melukai hati. Do’a bagi siapa saja yang
kita cintai. Do’a bagi semua yang sempat bertatap mata atau sekedar mengenal
nama. Karena kita tidak tahu, kapan dan dimana, seseorang membutuhkan do’a
kita. Mungkin dia sedang tersesat, sedang kita tak melihat. Mungkin dia sedang
bersedih, kala kita jauh. Mungkin dia sedang terpuruk, ketika kita sedang
sibuk. Kita bahkan tidak tahu, kala kita berdo’a, mungkin itulah satu-satunya
do’a yang menyelamatkan seseorang.
dengan sedikit berbeda,
adalah menyatukan kata ‘individu’ dan ‘sosial’ dalam satu penciptaan, yaitu
manusia. Setiap diri dibuat unik. Namun, tak mungkin hidup, hanya berbekal
keunikan. Maka keunikan2 itu, di lahirkan di tengah-tengah semesta.”
ini, bercita-cita.. bisa selalu mendo’akan, dimanapun dan kapanpun.
Dengan dido’akan, aku tak merasa sendiri.. Sendirikah kamu..? Biar aku do’akan..
Jazakumullaah khair atas semua do’a dan kirimannya di hari berkurang tahunku
Afiani Gobel (Fiani Gee) always Powered by Pertemanan, Persahabatan dan
Persaudaraan..
*Menjadi temanmu.. adalah indah.. Sangat..