Ingin yang manis dan gurih dalam satu paket? Menikmati Kue Rasidah bisa jadi jawabannya. Berawal dari postingan Kak Siska, pemilik MumuButikue yang membuka usaha kuliner dan istiqomah promosiin si Kue Rasidah di akun Facebook miliknya, terus aku kan jadi selera haha.
Melalui jalur chat whatsapp, Jumโat (19/10) aku pesan Kue Rasidah sebanyak 20 biji. Sebagai informasi di MumuButikue, gak hanya ada Kue Rasidah, tapi ada produk lainnya seperti MuTer ( MumuTeri), Lemon Cake Roll, Biskuit Rasa Rendang, nah yang ini aku ngincer juga pengen nyobain, seperti apa sih Rendang versi sachet eh versi biskuit, semoga bisa next review ya ^^
Balik lagi cerita proses pesan Kue Rasidah, di MumuButikue, Kue Rasidah dibandrol 3000/biji, jadi biar hemat pengemasan, apalagi meminimalisir sampah kemasan plastik, mending pesan banyak haha.
Ketika Kue Rasidah sampai diantar abang driver ojol, bahagianya, sebab aku bisa menikmati Kue Rasidah secara nyata, gak dari gambar doang wkwkw.
Kue Rasidah, Cemilan Para Raja Melayu
Sebenarnya aku penasaran kenapa namanya Rasidah, apakah dulu orang yang pertama buat kue ini bernama Rasidah, entahlah masih misteri.
Kue Rasidah dulunya merupakan teman minum teh para raja Melayu, kebayangkan makan kue aja aku turut serta berasa ratu padahal emang iya sih, ratu rumah tangga wkwkwkw.
Pertama kali buka kotak dan menikmati kuenya bersama anak, eh selera emak emang beda dengan anak ya, anakku cuma ngutip bawang gorengnya, dan emaknya yang melahap Kue Rasidah sendiri.
Aku sengaja gak mencari tahu tentang kue ini di mesin pencari, aku tahunya dipromosiin aja sama Kak Siska *pasrah dan berencana menikmati rasa ingin tahu serta rasa kuenya dong.
Terbukti pas aku mencoba Kue Rasidah, aku pikir terbuat dari tepung beras sebab, teksturnya lembut dan lengket, ternyata dari tepung terigu dan dimasak selama 3 jam dengan api kecil.
Dari penampakan kue ini akan banyak yang mengira kue ini gurih seluruhnya, karena ada bawang gorengnya, rasa nasi gurih kali ya hihi tapi tetott, ternyata rasa kue ini manis pas, gak kurang gak lebih. Aku pemilik lidah yang gak begitu doyan makanan yang terlalu manis, makan Kue Rasidah, buat aku makan lagi, lagi dan lagi. Maka dari itu aku sampaikan, beli sekalian banyak hihi.
Adapun bahan utama dari Kue Rasidah yakni tepung, gula, minyak, garam dan bawang. Simpel ya bahannya, tapi proses masaknya gak sesederhana ituh.
Selain proses masaknya yang unik mirip dodol, bahan taburan kue ini juga unik, biasa kue ditabur topping keren, kayak meses, cacahan kacang almond, wedew kelas banget taburannya haha, etapi Kue Rasidah malah bertabur bawang goreng.
Fisolofi Dibalik Kue Rasidah
Meskipun klasik, Kue Rasidah masih jadi hidangan wajib pada perayaan besar suku Melayu seperti di acara โmebatโ sebuah tradisi di pernikahan bangsawan Melayu.
Konon di meja hidangan istana Melayu, Kue Rasidah jadi simbol yang bermakna agar orang istimewa yang mengonsumsinya bisa berlaku pandai dalam hidup, memunculkan petunjuk, mampu menghalau rasa dengki dan juga melambangkan adat resam Melayu yang berpadu dan tak bisa dipisahkan dari ajaran agama Islam.
Dalem juga filosofinya yah, masyaAllah, padahal hanya dari kue saja. Demikianlah sejatinya sebuah makanan bermakna dan berproses, karena akan masuk ke dalam perut, dicerna dan mengalir ke darah, menjadi tenaga dan pikiran.
Semoga bermanfaat!
Selamat Menikmati Kue Rasidah!
12 Comments. Leave new
Masyaallah review nya keren abis.. Makasi sudah berkenan mengapresiasi kue rasidah dan mumubutikue ya mba zee.. Barakallah sehat selalu..
baru tau dan baru denger ada kue rasidah. hemm bikin penasaran banget karena ini paduan manis gurih ya.
Kereeen…. terlalu banyak kearifan lokal yang apabila direnungkan ternyata mengandung filosofi yang tinggi. Bukan Islam Nusantara, tapi Nusantara adalah Islam
Klo di Ambon ada kue namanya Hasida, tp beda rasa tantu saja ๐๐
Wah, sejarah panjang sebuah kue kerajaan terungkap di sini. Aku sambil melongo bacanya. Di zaman dulu, sebuah kue bisa punya arti sepenting itu ya.
Penasaran banget sama kue ini jadinya mba, hihi ada gurih dan manis gitu,mana filosofinya dalam banget ya
Mba Zee.. sama ya dengan punya kita di Aceh. kalo di Aceh, kue rasidah selalu ada di acara perayaan, seperti sebagai seserahan pengantin, pesta, dll. . Bener mba, enak banget, dan aku paling suka bawangnya.. Hehe
Eh ini yang jual dimana Zee? Jadi pengen beli. Bisa pemesanan luar kota kah?
Wah, aku pingin kak nyicip kue Rasidah. Penasaran sama rasanya. Makanan mewah nih, makanan para raja Melayu ^^
Kapan lagi ke Medan. Mau kucoba deh menu ini .kayaknya enak dan seru berasa gimana
Baru tahu ada kue khas yang hanya ada di daerah kerajaan ๐
Makanan raja Melayu ternyata unik dan sederhana ya. Tapi tentu saja pada jaman dulu itu yang begini yang paling berharga. Makasih sharingnya mbak nufa