Perubahan iklim terkadang disalahartikan sebagai perubahan cuaca. Pada kenyataannya, ini tentang perubahan dalam cara hidup kita (Paul Polman)
Pernahkah kita berpikir jika planet bumi sudah tidak bisa lagi digunakan, apakah kita punya pilihan untuk pindah ke planet lain? Sepertinya tidak ada dan tidak mungkin. Karena planet bumi hanya satu, sepertinya pilihan yang ada hanya dengan melakukan perubahan cara hidup kita yang lebih sayang bumi.
Masalahnya banyak masyarakat yang abai perkara perubahan iklim, bahkan masih menganggap isu ini adalah hoax, atau yang lebih sedih jika mendapatkan pernyataan bahwa alih-alih memikirkan perubahan iklim, untuk bisa makan dengan layak saja di esok hari sudah sangat bersyukur.
Seperti apa fakta-fakta terbaru mengenai dampak perubahan iklim? silahkan lanjut membaca ya.
Perubahan Iklim, Bukan Ancaman Bagi Indonesia Saja Tapi Milyaran Jiwa Penduduk Bumi
Badan Meteorologi Dunia (WMO) menyatakan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas sepanjang pengamatan instrumental dengan catatan anomali suhu rata-rata global mencapai 1,40 derajat Celcius di atas zaman pra industri. Hal ini terbukti pada tahun 2023, bumi mengalami rekor suhu global harian dan menyebabkan terjadinya heat wave ekstrim di beberapa kawasan Asia dan Eropa.
Angka suhu rata-rata global yang aku sebutkan di awal, nyaris mendekati batas angka yang disepakati komunitas internasional dalam Persetujuan Paris tahun 2015 mengenai dunia harus menahan percepatan pemanasan global pada angka 1,5 derajat Celcius.
Nah, rekor iklim tersebut bukan kejadian kebetulan, namun sebuah tanda-tanda yang sangat jelas dari pola yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan tentang perubahan iklim yang semakin nyata.
Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Ada banyak yang dapat kita lakukan, salahsatunya edukasi baik kepada diri sendiri dan juga orang sekitar kita. Putri Damayanti Potabuga sudah memulai aksinya.
Climate Vlogger: Ketika Edukasi Iklim Dikemas Jadi Lebih Menarik
Putri Damayanti Potabuga merupakan salahsatu pemudi yang resah terhadap dampak perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Ia sendiri sudah sangat menyadari efek buruk dari perubahan iklim dan membuatnya berpikir jika saja banyak orang yang peduli terhadap isu ini dan berperan aktif mencegahnya melalui kegiatan sehari-hari kemudian berlanjut dengan mengajak orang terdekat untuk melakukan hal sama, tentu laju perubahan iklim dapat diperlambat, lebih bagus lagi jika bisa dicegah.
Wanita asal Jakarta ini mengerti tentang perilaku masyarakat bahwa sosialisasi dan edukasi mengenai perubahan iklim akan lebih massive jika mengajak para digital native untuk mengampanyekannya dengan cara yang mereka sukai. Nah, digital native tentu saja suka dengan paparan video menarik sehingga harapannya dapat menggugah kesadaran warganet secara cepat dan meluas.
Perilaku masyarakat yang menyukai melihat video menarik lewat layar smartphone menginspirasi Putri membentuk Climate Institute dengan salahsatu programnya adalah Climate Vlogger. Dalam program Climate Vlogger, Putri mengajak remaja dan para pemuda yang memiliki minat tinggi terhadap vlog untuk bergabung, menyebarkan isu climate change dan kampanye tentang lingkungan.
Materi yang diangkat mengenai climate change sangat banyak, karena memang isu ini saling terintegrasi bahkan hingga pola hidup kita yang dianggap remeh padahal signifikan yaitu edukasi pengolahan sampah rumah tangga. Materi yang dianggap paling mudah dan bisa dibuat jadi konten video misalnya tentang cara memilah sampah kemudian disebarkan lewat berbagai platform yang mereka sukai.
Melalui program yang digawangi Putri ini peserta dapat pembekalan berupa membuat script sederhana, teknik cara ambil video, dan edit video. Oiya lebih detil peserta diajar bagaimana memasukkan unsur-unsur edukasi dengan cara santai tanpa terkesan menggurui dan mudah diterima penonton.
Tak hanya menggelar pelatihan membuat konten edukasi, Putri juga mengadakan workshop dan seminar tentang lingkungan. Seluruh kegiatan tersebut tentu saja disebarkan melalui berbagai sosial media agar warganet lainnya kecipratan ilmunya. Dampak positif dari program Climate Vlogger, saat ini ada banyak lulusan program tersebut yang sukses menjadi influencer dan selebgram bidang lingkungan.
Ternyata apa yang dilakukan Putri dengan ide Climate Institute membawanya berhasil mendapatkan penghargaan Satu Indonesia Award dari PT Astra Indonesia di bidang lingkungan.
Semoga dengan program Climate Vlogger semakin banyak warganet yang terdorong untuk membuat konten tentang lingkungan, agar isu perubahan iklim bisa jadi fokus kita bersama.
Info lengkap mengenai Climate Institute bisa akses di Instagram @climate_institute
Sumber tulisan:
https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan&tag=press-release&lang=ID diakses pada 4 Nopember 2024
https://www.indonesiana.id/read/167164/edukasi-lingkungan-ke-digital-native-putri-damayati-dirikan-climate-vlogger diakses pada 4 Nopember 2024
https://www.mongabay.co.id/2019/03/10/yuk-suarakan-perubahan-iklim-lewat-vlog/ diakses pada 4 Nopember 2024