–Renovasi Rumah Tua Mahal? Cek Dulu 6 Hal Ini–
Bismillah,
Assalamualaykum Pembaca Nufazee,
Ada yang bilang renovasi rumah tua lebih mahal dan rumit dibanding membangun rumah baru? Kenyataannya memang benar sih haha, terutama poin kerumitan. Hal tersebut aku rasakan tiga tahun lalu saat kami renovasi rumah tua milik mertuaku yang sudah lebih 14 tahun ditempati.
Mahalnya sih relatif ya, kalau ditambah dengan bangun dari awal, seperti proses beli tanah dan sebagainya tentu mahal banget, namun kalau bicara merenovasi rumah dengan melihat harga bahan bangunan sekarang dibanding beberapa tahun lalu ya jelas mahal.
Rumit renovasi rumah tua, ini sih iya banget. Persoalan rumitnya saat proses mengganti fungsi ruang dan harus menambah bangunan disana. Kemudian, karena rumahku dekat tali air dan berpotensi banjir jika hujan sudah merata di Medan, kerumitan lain yang kami alami adalah memperkiraan air naik dengan berapa cm lagi rumah ini harus ditinggikan, belum lagi memperhitungkan pagar yang telah dibangun setahun sebelumnya, khawatir akan bongkar ulang pagar, wah kebayang repot dan bengkaknya biaya yang akan terjadi.
Nah, agar tidak mengalami kerumitan tersebut, aku mau berbagi.
Beberapa hal yang harus dicek dulu sebelum merenovasi rumah tua
1.Periksa Seluruh Keadaan Bangunan dan Tentukan Skala Prioritas
Mengecek semua keadaan kondisi bangunan merupakan pertama yang harus dicek. Cek atap, lantai, dinding, dan tiang penyangga. Hal ini dilakukan agar kita tahu mana yang memang harus total diperbaiki atau hanya perlu perawatan saja.
Kalau kondisi rumah kami dulu, atap mengalami perbaikan keseluruhan, menambah batu di bagian teras depan dan sepanjang ruangan agar tidak masuk air banjir, pemasangan lantai rumah secara keseluruhan serta perbaiki dapur.
Perbaikan atap memang prioritas, sebab, atap yang dulu sudah rapuh banget, bahkan sampai jadi sarang segala macam makhluk wkwkw, terutama kucing dan tikus beserta keluarganya. Prioritas kedua adalah menaikkan bangunan dengan menimbun lantai yang lama agar tidak masuk air, jika tali air meluap saat hujan deras. Kedua prioritas tersebut memang menguras bujet yang tidak sedikit.
2. Pakai Bahan Bangunan Lama Yang Masih Layak
Saat renovasi rumah lama, Mama Mertua banyak terlibat. Ide gunakan bahan bangunan lama juga banyak dari mertua seperti ide gunakan cat yang tersisa untuk cat pagar belakang, lalu menggunakan jerjak jendela lama yang besinya masih bagus.
Kemudian pintu ruang utama tidak perlu diganti, hanya memperbaiki gagang, lubang kunci dan cat ulang agar tampak seperti baru.
Inilah pentingnya melakukan pengecekan di poin pertama, agar memudahkan dalam menjalankan poin kedua sehingga dapat meminimalkan biaya renovasi.
3. Perbarui Perabotan Seperlunya dan Declutter Barang Sekaligus
Saat masih di rumah lama belum berani membeli perabotan baru, nah setelah renovasi rumah selesai beberapa perabot usang mulai diganti seperti tempat tidurku yang dipan terbuat dari kayu dan beberapa kali terendam banjir huhu, kebayang ya lapuknya kayak apa.
Namun lemari kayuku belum diganti hanya diperbaiki saja bagian bawahnya yang lapuk dengan kayu baru, tapi sepertinya memang harus ganti dalam waktu dekat deh.
4. Cek Listrik dan Peralatan Elektronik
Listrik di rumah lama kami sungguh semrawut, nah momen renovasi dimanfaatkan untuk perbaiki listrik dan menambah daya. Pemasangan listrik rumah yang benar menghindarkan dari arus pendek pemicu utama kebakaran. Oiya penting juga pemasangan saklar, berhubung anak-anakku masih balita, saklar dipasang agak tinggi.
Peralatan elektronik di rumah lama gak banyak, setelah renovasi, akhirnya beli kulkas baru yang muatannya besar, beli mesin cuci, ah senang ya punya peralatan elektronik yang bantu kerjaan rumah tangga jadi lebih cepat huhu.
5. Mengganti Fungsi Ruang
Hal berikut yang aku lakukan dalam merenovasi rumah tua adalah mengganti fungsi ruang di bagian belakang rumah. Dulu lokasi itu adalah ruang terbuka, sekarang dijadikan dapur.
6. Lakukan Declutter Barang
Hal yang perlu dilakukan saat renovasi yang sering diabaikan adalah declutter. Declutter atau menyingkirkan barang yang tidak dipakai lagi sangat efektif dalam meringankan beban hidup.
Ketika renovasi, aku melakukan deep cleaning pada semua barangku. Alhamdulillah saat rumah selesai renovasi, perasaan hatiku jadi ikut lapang, selapang rumahku haha.
Membahas rumah yang lapang dengan konsep dan prinsip keseimbangan hidup berkualitas, jadi teringat Mustika Village Sukamulya dari Mustika Land. Mustika Village Sukamulya berdiri di lahan dengan luas 35 HA, dengan total unit rumah 3300. Jadi, pengen book satu buat investasi hehe. Nah, Mustika Village Sukamulya punya pengolahan air bersih mandiri, ada taman tematik seluas 3300mยฒ juga Danau dengan luas 4600mยฒ. Selain itu RoW jalan utama 14m dan RoW lingkungan 6-7m, wah cukup lebar loh ini, sehingga gak terkesan padat, bikin nyaman dan membuat sirkulasi udara baik.
Lokasi Mustika Village Sukamulya ini dimana sih? Terletak di lokasi strategis, ke Stasiun Cikarang dan Toll Cibitung Cilincing berjarak 20 menit, kemudian ada dekat sekolah, pasar, pusat belanja dan juga rumah sakit. Hunian favorit para Millenials atau keluarga muda nih, soalnya rumah terjangkau berkualitas di Indonesia.
Selamat merencanakan hunian baru ya, baik itu renovasi atau incar salah satu unit di Mustika Village Sukamulya!