Ramadan 1444 H tahun 2023 menjadi Ramadan yang semakin bermakna bagi Khalil karena sudah mulai paham apa itu Puasa.
Jam 04.00 Khalil bangun sendiri dan bersiap sahur. Sahur pertama Khalil memilih makan nasi pakai sosis daging.
Tak lupa aku memberinya susu kurma yang dipercaya bantu menjaga energi saat kita berpuasa.
Selama proses sahur ada satu kecelakaan kecil. Dek Ilmy kesal lalu menjatuhkan ember berisi wadah makanan yang sudah bersih sehingga ada gelas dan piring yang pecah. Syukurnya Dek Ilmy tidak terluka.
Usai sahur, Khalil tak tidur juga tak sholat subuh ( gak apa, namanya juga proses belajar, yang penting Ayah Bunda gak bosan mengajaknya sholat), tapi Khalil justru jalan-jalan pagi.
Jalan-jalan pagi yang membuat Bunda berkali-kali melakukan latihan kendali emosi soalnya Khalil dan Dek Ilmy jalan sambil sesekali mengutip benda yang menarik perhatian huhu pastinya tangan auto kotor.
Tak hanya itu saja, mereka bermain di teras rumah tetangga, lelompatan, belum lagi main perosotan ala-ala pada pagar rumah tetangga. Total sejam kami menikmati udara pagi di hari pertama puasa.
Mengingat kegiatan pagi yang lumayan buat tangan kotor, maka usai jalan-jalan, aku menyuruh anak-anak mandi.
Apakah selesai mandi Khalil tidur? Tidak pemirsah. Mereka justru mengambil jatah screen time. Oke, baiklah.
Jatah screen time sudah, kegiatan Khalil berikutnya adalah bebikinan, tampak ia sedang menyelesaikan proyek labirin dari kardus.
Di sela proses bebikinan, Khalil melihat adeknya minum probiotik beku. ‘Ilmy, kamu gak sopan ya, minum di depan orang puasa’. Adik malah semakin menikmati minumannya wkwkw.
Jelang siang, kami kedatangan paket boneka tangan yang sudah aku pesan. Alhamdulillah ada media bermain lagi di rumah. Boneka tangan aku beli dua, agar saling meminjam. Abang punya karakter burung kakak tua sedangkan adek punya karakter jerapah.
Dek Ilmy masuk jadwal tidur siang,lalu bagaimana dengan Khalil?
‘Bun, aku bosan’
‘Tidurlah, Nak’
Tak lama teman main Khalil memanggil, akhirnya Khalil main dengan Si teman sampai jam 13.30
Cuaca saat itu panas terik, aku berkali-kali ingatkan Khalil untuk hemat-hemat energi tubuhnya dan jangan terlalu lama bermain di panas matahari.
Ketika Khalil pulang usai bermain di rumah temannya. Khalil diajak ayah tidur siang. Alhamdulillah anaknya mau dan memang sudah waktunya tidur.
Jam 17.30 Khalil baru bangun dengan kondisi lemah tak berdaya. Aku sampai khawatir dia sakit. Namun, ternyata itu bagian dari proses autofogi.
Khalil kusuruh mandi agar sedikit lebih segar. Namun sehabis mandi tetap lemah haha dan tergolek di tilam. MasyaAllah anakku.
Pada saat tergolek, mungkin dalam pikiran sudah terbayang susu coklat dingin, hingga akhirnya dia bangkit lalu membuat susu coklat dingin pakai es batu pula.
Waktu berbuka pun tiba dengan lahap Khalil makan serealnya, kemudian minum. Susu coklat dingin tadi hampir gak tersentuh karena sudah lebih dulu kenyang.
Meskipun sudah berbuka puasa Khalil masih ada sisa sisa lemasnya, sesekali aku tempelkan tanganku di keningnya.
‘Aku gak sakit loh Bun’, repetnya.
‘Nak, sadar gak, puasa ternyata membuat batuk Khalil jauh berkurang lo’
Jadi, memasuki puasa pertama Khalil sakit batpil. Aku sempat khawatir dia gak bisa puasa penuh, namun Allah membuat Khalil biasa puasa penuh dengan bonus kesembuhan batuk, MasyaAllah.
Barokallah Khalil sudah melewati puasa pertama dengan baik sekali. Alhamdulillah.